Penyaluran Kredit Perbankan Bulan April 2020 Melambat 4,9%

Senin, 08 Juni 2020 - 07:10 WIB
loading...
Penyaluran Kredit Perbankan Bulan April 2020 Melambat 4,9%
Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit pada April 2020 mencapai Rp5.601,1 triliun atau tumbuh 4,9% secara tahunan, namun angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya 7,2%. Foto/ Dok
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit pada April 2020 mencapai Rp5.601,1 triliun atau tumbuh 4,9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya 7,2%. Perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi maupun perorangan.

( )

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menerangkan, kredit kepada korporasi tercatat melambat dari 8,0% (yoy) menjadi 5,8% (yoy) pada April 2020 4,6%. Sedangkan kredit pada perorang tercatat melambat dari 5,8% (yoy) pada Maret 2020 menjadi 3,9% (yoy).

Rinciannya, berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan kredit terjadi pada seluruh jenisnya yaitu kredit investasi, kredit konsumsi dan modal kerja. Kredit modal kerja (KMK) melambat dari 5,1% pada bulan Maret 2020 menjadi 3,4% pada April 2020, terutama pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR).

( )

KMK sektor PHR yang semula tumbuh 2,2% (yoy) pada April 2020 turun menjadi -0,7% (yoy). "Khususnya pada subsektor perdagangan beras di DKI Jakarta dan Jawa Barat," terang Onny di Jakarta.

Sektor KMK sektor industri pengolahan melambat dari 9,8% (yoy) menjadi 6,7% (yoy) terutama pada kredit industri semen, kapur dan gips di Jawa Timur dan Banten.

Di sisi lain, Kredit Investasi (KI) tercatat melambat dari 13,0% (yoy) menjadi 8,4% (yoy) pada April 2020. Terutama pada sektor pertanian, pertenakan, perikanan dan sektor PHR.

Rinciannya KI sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan melambat dari 7,1% (yoy) menjadi 2,4% (yoy) pada April 2020.Terutama datang dari kredit subsektor perkebuan kelapa sawit di Kalimantan Selatan dan Barat.

Lalu, KI sektor PHR juga mengalami perlambatan dari 5,4% (yoy) menjadi 0,5% (yoy), khususnya pada subsektor bintang di wilayah DKI Jakarta dan Bali.

Pertumbuhan kredit konsumsi (KK) pada bulan April 2020 melambat sebesar 5,4% dibanding bulan sebelumnya menjadi 4,1%. Disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terutama untuk rumah tipe 22-70 dan kredit multiguna.

"Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terutama untuk rumah tipe 22-70 di Jawa Barat dan Banten serta kredit multiguna," jelasnya.

Sejalan dengan perlambatan total kredit properti pada April 2020 juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya dari 7,4% pada Februari menjadi 6,5% (yoy) pada April 2020. Hal ini disebabkan pertumbuhan kredit KPR/KPA dan serta kredit konstruksi.

"Pertumbuhan kredit KPR/KPA melambat dari 6,6% (yoy) menjadi 5,4% (yoy)," imbuhnya.

Perlambatan juga terjadi pada kredit konstruksi dari8,8% (yoy) menjadi 8,0% pada bulan April 2020, terutama pada kontruksi bangunan jalan tol. Di sisi lain, kredit real estate melambat dari 7,2% (yoy) menjadi 6,9% (yoy).

Sementara itu, kredit kepada sektor UMKM pada April 2020 mengalami perlambatan dari 6,9% (yoy) menjadi 3,8% (yoy) pada April 2020. Perlambatan pertumbuhan kredit UMKM bersumber dari seluruh jenis skala usaha, baik kredit skala usaha mikro kecil maupun menengah.

"Perlambatan pertumbuhan kredit UMKM terjadi pada seluruh skala usaha yaitu mikro, kecil, dan menengah, masing-masing dari 14,7%, 9,1% dan 1% menjadi 10,8%, 5,9%, dan -1,7%. Perlambatan kredit juga terjadi pada seluruh jenis kredit UMKM yakni modal kerja dan investasi," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3693 seconds (0.1#10.140)