Investasi Asing di RI Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi, Ini Peran HSBC
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank HSBC Indonesia berkomitmen memainkan peran penting dalam perjalanan pertumbuhan Indonesia. Dengan pengalaman sebagai perbankan global, HSBC siap mendorong investasi ke dalam negeri sebagai sumber pertumbuhan ekonomi saat ini.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi kuartal III-2021mencapai Rp216,7 triliun. Realisasi investasi ini tumbuh 3,7% jika dibandingkan kuartal III-2020.
Realisasi investasi kuartal III-2021 terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp113,5 triliun. Penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp103,2 triliun. Masing-masing tumbuh 10,3% yoy dan minus 2,7% yoy. “Indonesia adalah pasar prioritas yang penting bagi HSBC. Kami yang telah mempromosikan dan memfasilitasi FDI ke Indonesia selama lebih dari 135 tahun, menghubungkan Indonesia dengan dunia dan sebaliknya," ujar Direktur Commercial Banking PT Bank HSBC Indonesia Eri Budiono
Eri menilai, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dengan 35% dari PDB kawasan dan 40% dari populasi kawasan, menjadi tujuan FDI yang menarik. Pasalnya, Indonesia memiliki pasar domestiknya yang besar. "Besarnya populasi berusia muda, pertumbuhan ekonomi digital yang cepat serta pertumbuhan pasar kelas menengah yang semakin meningkat,” ujarnya.
HSBC Indonesia pun siap mendorong investasi dan perekonomian Indonesia. Di mana International Subsidiary Banking (ISB) HSBC memberikan pengalaman perbankan global yang konsisten kepada lebih dari 8.000 grup perusahaan dan anak perusahaan internasional.
Beroperasi di lebih dari 50 pasar, HSBC memberikan solusi yang sesuai kebutuhan bisnis global. “Proposisi perbankan internasional kami yang komprehensif memungkinkan HSBC untuk dapat memberikan layanan terbaiknya bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia dalam berbagai siklus investasi, baik sebagai investor baru di negara ini maupun investor lama yang ingin memperluas bisnis mereka di Indonesia. Perusahaan tersebut membutuhkan mitra perbankan yang dapat dipercaya dan sudah dikenal oleh perusahaan induk, dan juga mampu memberikan layanan yang menarik dan konsisten bagi anak perusahaan mereka di Indonesia. Kami membantu para klien dalam mewujudkan ambisi pertumbuhan mereka,” ujar Head of International Subsidiary Banking PT Bank HSBC Indonesia Charles Kho.
Selain itu, Tim HSBC ISB menyediakan perlindungan perbankan kepada anak perusahaan dari klien Commercial Banking, membantu mendapatkan keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan kekuatan jaringan. HSBC juga memiliki struktur yang unik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tim global klien, memungkinkan HSBC menyediakan Relationship Manager khusus di tingkat kantor pusat, regional, dan anak perusahaan. “Oleh karena negara-negara lain juga bersaing untuk FDI, mesin investasi Indonesia harus dapat berjalan lebih cepat dan meningkatkan intensitas promosi investasi," ujarnya.
Menurutnya, pendekatan ISB ini membuat HSBC berada pada posisi yang ideal untuk memberikan visibilitas dan kendali kepada klien terhadap posisi keuangan global mereka dan mengoptimalkan keuangan mereka. Dalam meningkatkan investasi, Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan Omnibus Law Cipta Kerja, yang mengamanatkan penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko melalui Sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2021.
Hal ini membuat HSBC berkomitmen untuk turut andil dalam memperbanyak investasi di Indonesia. HSBC akan menghubungkan investor global ke Indonesia. Sebab Indonesia berpotensi menjadi salah satu ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan mempunyai peluang investasi yang sangat besar.
Melalui kemitraan dengan Kementerian Investasi/BKPM, HSBC menyelenggarakan forum diskusi bertajuk “In Conversation with Indonesia”. Forum ini memfasilitasi diskusi bilateral antara klien HSBC global dengan Kementerian Investasi/BKPM untuk membahas tentang peluang besar berinvestasi di Indonesia serta topik lain-lain.
Indonesia berpotensi menjadi tujuan investasi utama bagi para investor asing, selama dapat mempertahankan fokus pada reformasi yang ramah pertumbuhan dan terus melakukan transformasi dalam mengatasi hambatan-hambatan pada sektor perdagangan dan kewirausaahan. Di seluruh dunia, pola pemulihan berbentuk kurva v telah muncul di negara-negara yang telah mengendalikan virus Covid-19.
Di Indonesia, konsumsi domestik yang kuat dan permintaan global yang kembali meningkat, akan memperkuat stimulus jangka pendek. Dalam jangka panjang, Indonesia akan meraih manfaat dari rancangan ekonomi baru yang diciptakan oleh reformasi di bidang-bidang seperti peraturan pasar tenaga kerja dan keuangan.
Lebih lanjut, mengutip data Riset Global “The Stars Aligned”, HSBC juga melihat pertumbuhan yang kuat dalam baja tahan karat dan ekspor lainnya yang terkait dengan rantai pasokan nikel Indonesia dalam perjalanan memainkan peran yang semakin besar dalam rantai pasokan kendaraan listrik global.
Menurut Eri Budiono, saat ini merupakan periode yang menarik bagi Indonesia selagi pemerintah menitikberatkan pembangunan di sektor ekonomi digital dan rantai pasok batere EV. Selain itu, Indonesia berkomitmen untuk mendukung transisi ke net-zero sejalan dengan yang telah dicanangkan dalam forum COP26.
“Ambisi ini selaras dengan tujuan strategis HSBC dalam hal memberikan solusi digital dan inovatif kepada klien kami, mendukung investasi masuk ke Indonesia, dan membantu klien kami bertransisi ke jejak karbon yang lebih rendah,” ujarnya.
Indonesia pun terus melihat industri ekspor baru di sepanjang rantai pasokan nikel, seperti baja tahan karat dan baterai EV. Dalam laporan ini, HSBC menyesuaikan perkiraan defisit transaksi berjalan untuk 2021-23 menjadi 0,3%, 1,2%, dan 1,9% dari PDB (dari 0,8%, 1,6%, dan 2,1%). CM
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi kuartal III-2021mencapai Rp216,7 triliun. Realisasi investasi ini tumbuh 3,7% jika dibandingkan kuartal III-2020.
Realisasi investasi kuartal III-2021 terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp113,5 triliun. Penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp103,2 triliun. Masing-masing tumbuh 10,3% yoy dan minus 2,7% yoy. “Indonesia adalah pasar prioritas yang penting bagi HSBC. Kami yang telah mempromosikan dan memfasilitasi FDI ke Indonesia selama lebih dari 135 tahun, menghubungkan Indonesia dengan dunia dan sebaliknya," ujar Direktur Commercial Banking PT Bank HSBC Indonesia Eri Budiono
Eri menilai, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dengan 35% dari PDB kawasan dan 40% dari populasi kawasan, menjadi tujuan FDI yang menarik. Pasalnya, Indonesia memiliki pasar domestiknya yang besar. "Besarnya populasi berusia muda, pertumbuhan ekonomi digital yang cepat serta pertumbuhan pasar kelas menengah yang semakin meningkat,” ujarnya.
HSBC Indonesia pun siap mendorong investasi dan perekonomian Indonesia. Di mana International Subsidiary Banking (ISB) HSBC memberikan pengalaman perbankan global yang konsisten kepada lebih dari 8.000 grup perusahaan dan anak perusahaan internasional.
Beroperasi di lebih dari 50 pasar, HSBC memberikan solusi yang sesuai kebutuhan bisnis global. “Proposisi perbankan internasional kami yang komprehensif memungkinkan HSBC untuk dapat memberikan layanan terbaiknya bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia dalam berbagai siklus investasi, baik sebagai investor baru di negara ini maupun investor lama yang ingin memperluas bisnis mereka di Indonesia. Perusahaan tersebut membutuhkan mitra perbankan yang dapat dipercaya dan sudah dikenal oleh perusahaan induk, dan juga mampu memberikan layanan yang menarik dan konsisten bagi anak perusahaan mereka di Indonesia. Kami membantu para klien dalam mewujudkan ambisi pertumbuhan mereka,” ujar Head of International Subsidiary Banking PT Bank HSBC Indonesia Charles Kho.
Selain itu, Tim HSBC ISB menyediakan perlindungan perbankan kepada anak perusahaan dari klien Commercial Banking, membantu mendapatkan keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan kekuatan jaringan. HSBC juga memiliki struktur yang unik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tim global klien, memungkinkan HSBC menyediakan Relationship Manager khusus di tingkat kantor pusat, regional, dan anak perusahaan. “Oleh karena negara-negara lain juga bersaing untuk FDI, mesin investasi Indonesia harus dapat berjalan lebih cepat dan meningkatkan intensitas promosi investasi," ujarnya.
Menurutnya, pendekatan ISB ini membuat HSBC berada pada posisi yang ideal untuk memberikan visibilitas dan kendali kepada klien terhadap posisi keuangan global mereka dan mengoptimalkan keuangan mereka. Dalam meningkatkan investasi, Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan Omnibus Law Cipta Kerja, yang mengamanatkan penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko melalui Sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2021.
Hal ini membuat HSBC berkomitmen untuk turut andil dalam memperbanyak investasi di Indonesia. HSBC akan menghubungkan investor global ke Indonesia. Sebab Indonesia berpotensi menjadi salah satu ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan mempunyai peluang investasi yang sangat besar.
Melalui kemitraan dengan Kementerian Investasi/BKPM, HSBC menyelenggarakan forum diskusi bertajuk “In Conversation with Indonesia”. Forum ini memfasilitasi diskusi bilateral antara klien HSBC global dengan Kementerian Investasi/BKPM untuk membahas tentang peluang besar berinvestasi di Indonesia serta topik lain-lain.
Indonesia berpotensi menjadi tujuan investasi utama bagi para investor asing, selama dapat mempertahankan fokus pada reformasi yang ramah pertumbuhan dan terus melakukan transformasi dalam mengatasi hambatan-hambatan pada sektor perdagangan dan kewirausaahan. Di seluruh dunia, pola pemulihan berbentuk kurva v telah muncul di negara-negara yang telah mengendalikan virus Covid-19.
Di Indonesia, konsumsi domestik yang kuat dan permintaan global yang kembali meningkat, akan memperkuat stimulus jangka pendek. Dalam jangka panjang, Indonesia akan meraih manfaat dari rancangan ekonomi baru yang diciptakan oleh reformasi di bidang-bidang seperti peraturan pasar tenaga kerja dan keuangan.
Lebih lanjut, mengutip data Riset Global “The Stars Aligned”, HSBC juga melihat pertumbuhan yang kuat dalam baja tahan karat dan ekspor lainnya yang terkait dengan rantai pasokan nikel Indonesia dalam perjalanan memainkan peran yang semakin besar dalam rantai pasokan kendaraan listrik global.
Menurut Eri Budiono, saat ini merupakan periode yang menarik bagi Indonesia selagi pemerintah menitikberatkan pembangunan di sektor ekonomi digital dan rantai pasok batere EV. Selain itu, Indonesia berkomitmen untuk mendukung transisi ke net-zero sejalan dengan yang telah dicanangkan dalam forum COP26.
“Ambisi ini selaras dengan tujuan strategis HSBC dalam hal memberikan solusi digital dan inovatif kepada klien kami, mendukung investasi masuk ke Indonesia, dan membantu klien kami bertransisi ke jejak karbon yang lebih rendah,” ujarnya.
Indonesia pun terus melihat industri ekspor baru di sepanjang rantai pasokan nikel, seperti baja tahan karat dan baterai EV. Dalam laporan ini, HSBC menyesuaikan perkiraan defisit transaksi berjalan untuk 2021-23 menjadi 0,3%, 1,2%, dan 1,9% dari PDB (dari 0,8%, 1,6%, dan 2,1%). CM
(ars)