Terpengaruh Covid-19, Dunia Usaha Butuh Stimulus Modal Kerja

Senin, 08 Juni 2020 - 10:37 WIB
loading...
Terpengaruh Covid-19,...
Ilustrasi, pabrik garmen di Cilincing Jakarta Utara disidak petugas. Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengatakan, stimulus yang dikeluarkan pemerintah tidak cukup kuat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke depan.

Menurut dia, dunia usaha memerlukan tambahan modal kerja karena selama pandemi Covid-19 telah terjadi defisit cashflow. Diharapkan pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan stimulus terkait penambahan modal kerja.

“Dukungan APBN untuk pemulihan ekonomi nasional relatif hanya untuk menyanggah pandemi. Yang terbesar malah larinya ke BUMN dan pajak. Untuk sektor pariwisata yang terdampak paling parah, itu larinya lebih pada diskon tiket pesawat dan insentif pajak dan restoran yang nanti masuknya ke pemerintah daerah,” katanya di Jakarta akhir pekan lalu. (Baca: Operasional Kapal Saat New Normal, Ini Skenario Pelni)

Hariyadi melanjutkan, stimulus harus diberikan untuk semua sektor usaha, tidak hanya industri manufaktur, namun untuk seluruh lini produksi dan penjualan. Hal ini dikarenakan produk manufaktur tidak dapat dikomersialkan tanpa penjualan. “Ini sangat penting. Stimulus modal kerja diharapkan bisa diberikan untuk jangka waktu selama satu tahun. Subsidi suku bunga menyesuaikan suku bunga Bank Indonesia (BI),” ujarnya.

Selain itu, dunia usaha juga meminta penurunan tarif listrik dan gas, relaksasi pembayaran listrik dan gas, selama 90 hari setelah jatuh tempo, dan pembayaran listrik sesuai penggunaan tanpa beban minimal. Selanjutnya, penangguhan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) selama 90 hari dan percepatan waktu restitusi pajak.

Adapun usulan dunia terhadap kebutuhan stimulus modal kerja untuk satu tahun terdiri atas sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar Rp283,1 triliun, sektor makanan dan minuman Rp200 triliun, alas kaki Rp99 triliun, hotel dan restoran Rp42,6 triliun, dan sektor elektronika dan alat-alat listrik rumah tangga sebesar Rp407 miliar.

Hariyadi juga mengatakan, sektor industri manufaktur mengalami kerugian yang begitu besar akibat pandemi Covid-19. Salah satunya sektor pariwisata yang terdampak paling parah akibat pandemi ini. “Dari hotel yang tutup lebih dari 2.000 dan restoran yang tutup lebih dari 8.000,” ungkapnya. (Baca juga: Peran Penting Kemandirian Pangan Saat Covid-19)

Menurut Hariyadi, potensi kerugian dari sektor pariwisata mencapai Rp70 triliun, yaitu sektor hotel Rp30 triliun dan restoran Rp40 triliun selama Januari-April 2020. “Itu pun belum termasuk potensi devisa yang hilang selama Januari-April 2020 sebesar USD4 miliar,” tuturnya.

Hingga kini, pekerja sektor pariwisata 90% dirumahkan atau unpaid leave. Jumlah pekerja sektor pariwisata sekitar 13 juta orang. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
Rumah BUMN SIG Dampingi...
Rumah BUMN SIG Dampingi 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja
Difasilitasi BRI, Pengusaha...
Difasilitasi BRI, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor
Lahan Sikam Salurkan...
Lahan Sikam Salurkan Pendanaan Rp257,89 Miliar kepada 3.591 Borrower
Ekspansi Gemilang, BRI...
Ekspansi Gemilang, BRI Antarkan UMKM Aksesoris Fashion Raih Pasar Internasional
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
Tanaman Hias yang Mengubah...
Tanaman Hias yang Mengubah Hidup Sueb di Tajurhalang Bogor
Peruri Libatkan UMKM...
Peruri Libatkan UMKM Binaan dalam Kemeriahan Sparkling Ramadan
Mitra LPDB Tak Perlu...
Mitra LPDB Tak Perlu Cemas Terhadap Koperasi Desa Merah Putih, Potensinya Besar
Rekomendasi
Robby Purba Kupas Santet...
Robby Purba Kupas Santet Dunia Penyanyi Bersama Jelita Jely di Kanal YouTube
Macet Horor Masih Terjadi...
Macet Horor Masih Terjadi di Jalan Cakung Cilincing Jakarta Utara
Motor Listrik Ducati...
Motor Listrik Ducati V21L Mulai Dites dengan Pembaruan Teknis
Berita Terkini
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
2 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
2 jam yang lalu
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
2 jam yang lalu
Menko Airlangga: Perundingan...
Menko Airlangga: Perundingan Tarif dengan AS Diselesaikan dalam 60 Hari
3 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Bertahan di Rp1,9 Jutaan
4 jam yang lalu
Indonesia-Inggris Bahas...
Indonesia-Inggris Bahas Kerja Sama Transisi Energi
5 jam yang lalu
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved