Deretan Insiden Ini Warnai Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Minggu, 12 Desember 2021 - 19:06 WIB
loading...
Deretan Insiden Ini Warnai Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sejauh ini diwarnai sejumlah insiden yang menarik perhatian publik. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ( KCJB ) tak sepenuhnya mulus. Sejumlah insiden mewarnai pengerjaan proyek infrastruktur transportasi yang bekerja sama dengan China tersebut.

Terdapat beberapa kejadian yang membuat proyek senilai Rp114 triliun ini menjadi perhatian masyarakat. MNC Portal Indonesia merangkum informasinya, Minggu (12/12/2021).



1. Kebakaran pipa BBM Pertamina

Pipa minyak milik Pertamina yang terdapat di Melong, Cimahi, dilaporkan terbakar pada Selasa (22/10/2019) pukul 14.00 WIB. Kebakaran ini terjadi di proyek KCJB dan apinya cukup besar, bahkan terlihat dari ruas Tol Pasir Koja.

Disebutkan, pipa tersebut tertusuk crane peoyek. Menurut Direktur Utama PT Wijaya Karya saat itu, Tumiyana, ledakan pipa BBM itu bukan karena kurangnya studi pendahuluan namun justru karena hal-hal yang sepele. Penyebabnya adalah karena ketidakpahaman masalah bahasa di antara pekerja proyek.

Pekerjaan proyek kereta cepat sendiri dikerjakan oleh dua Kontraktor yakni PT Wijaya Karya dan dari pihak China. Sehingga ada kendala bahasa antara pekerja satu dengan yang lainnya.

2. Picu banjir di jalan tol

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga dituding menjadi penyebab terjadinya banjir setinggi 30 cm di KM 130 di jalan tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) Agustus tahun lalu. Hal ini dikonfirmasi oleh Corporate Communications and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru.

"Jasa Marga menyampaikan kejadian ini tidak diakibatkan tidak berfungsinya sistem drainase jalan tol, melainkan karena proyek pembangunan kereta cepat di sisi jalan tol di sekitar Jalan Tol Padaleunyi Km 130, yang sedang melaksanakan pekerjaan boredpile dan pilecap," kata Heru waktu itu.

Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya menjelaskan, banjir tersebut terjadi akibat curah hujan yang cukup deras. Hal ini membuat volume air meningkat karena bertepatan dengan proses pengerjaan relokasi tanggul penahan air di kawasan tersebut.

3. Ratusan ton besi proyek dicuri

Setelah insiden pipa minyak dan banjir, proyek ini kembali jadi perhatian publik karena adanya kasus pencurian 118 ton besi proyek oleh 9 pelaku di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Insiden ini mengherankan karena jumlah besi yang dicuri sangat besar, namun gerak-gerik pelaku seolah tidak diketahui.

Terkait insiden tersebut, Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya memastikan proses konstruksi utama proyek tidak terganggu. Polisi juga masih mengejar 3 dari 9 pelaku pencurian tersebut, sementara 6 orang lainnya sudah diamankan.



4. Pilar proyek ambruk timpa ekskavator

Terbaru, pilar proyek KCJB diketahui dibongkar karena pembangunannya salah koordinat. Namun, pembongkarannya tidak sesuai prosedur sehingga menyebabkan tiang ambruk menimpa ekskavator. Sehubungan dengan itu, KCIC memanggil kontraktornya untuk dimintai penjelasan. Untungnya, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Presiden Director PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir adanya kesalahan kontruksi yang melebihi toleransi yang dipersyaratkan. Konsekuensinya, sebanyak 6 tiang harus dirobohkan dan dibangun kembali oleh kontraktor.

"Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46 dan menginstruksikan Kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan," kata Dwiyana beberapa waktu lalu.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2066 seconds (0.1#10.140)