Bruce Springsteen Jual Seluruh Album dan Hak Cipta Musiknya Rp7,15 T

NEW JERSEY - Bruce Springsteen telah menjual master rekaman dan hak penerbitan untuk seluruh karya musik sepanjang hidupnya ke Sony dengan harga USD500 juta atau setara dengan Rp7,15 Triliun (Kurs Rp14.314/USD).

Kesepakatan itu memberi Sony kepemilikan 20 album studio Bruce Springsteen, termasuk karya klasik seperti Born To Run, The River dan Born In The USA, menurut beberapa laporan AS.

Pemenang Grammy 20 kali, musik Springsteen telah menghasilkan pendapatan sekitar USD15 juta pada tahun lalu. Kesepakatan yang dilakukan Bruce mengikuti penjualan serupa oleh Bob Dylan, Blondie dan David Bowie.



Warner Music membeli hak untuk musik Bowie pada bulan September, dan Dylan menjual katalognya lebih dari 600 lagu pada bulan Desember tahun lalu ke Universal Music Group dengan harga pembelian yang dilaporkan mencapai USD300 juta.

Kesepakatan itu memberikan keamanan finansial kepada para seniman. Sementara pemegang hak berharap mendapatkan keuntungan dengan membangun aliran pendapatan baru untuk musik mereka melalui lisensi film dan TV, merchandise, cover versions dan royalti performing.

Pada pertemuan dengan investor pada bulan Mei, Kepala Eksekutif Sony Music, Rob Stringer mengatakan, perusahaan telah menghabiskan USD1,4 miliar untuk akuisisi selama enam bulan terakhir.

Semua itu termasuk kesepakatan multi-jutaan dolar untuk mendapatkan hak atas katalog Paul Simon.

Sementara itu kesepakatan Springsteen akan menjadi yang paling mahal sejauh ini, jika angka-angka yang dilaporkan oleh industri musik Billboard benar.

Tidak ada pengumuman resmi ke publik yang dibuat tentang penjualan tersebut, dan perwakilan untuk Sony dan Springsteen belum menanggapi permintaan konfirmasi dari BBC.

Springsteen merupakan salah satu musisi rock paling sukses sepanjang masa, dan telah merekam album, lagu, musik selama karirnya untuk jejak Sony Columbia Records.

Lahir dan dibesarkan di New Jersey, dia disebut telah membuat album seperti Bob Dylan yang terdengar seperti Phil Spector di mana dia bernyanyi seperti Roy Orbison.

Reputasinya dimulai pada tahun 1974, ketika kritikus musik Jon Landau melihat salah satu pertunjukannya dengan The E Street Band di Boston.

"Kamis lalu di teater Harvard Square, saya melihat rock'n'roll seperti flash di depan mata saya," tulis Landau.



"Dan saya melihat sesuatu yang lain: Saya melihat masa depan rock and roll dan namanya adalah Bruce Springsteen. Dan pada malam ketika saya ingin merasa muda lagi, dia membuat saya merasa seperti mendengar musik untuk pertama kalinya."

Gebrakan Springsteen secara komersial datang pada tahun berikutnya, dengan album hit Born To Run. Album tersebut langsung disambut antusias dengan terjual sembilan juta kopi. Lalu melihat Springsteen mencapai prestasi langka dengan tampil di sampul majalah Time dan Newsweek pada minggu yang sama.

Springsteen merupakan salah satu penghibur yang besar dan bekerja keras dalam bisnis pertunjukan. Ia membangun nama besarnya lewat konser dan mampu bertahan hingga menjadi pujaan generasi MTV, dengan video musik untuk lagu seperti Hungry Heart dan Dancing In The Dark bersamaan dengan hits oleh Madonna, Michael Jackson dan Prince.

Hits terbesarnya adalah Born In The USA tahun 1985, yang terjual 15 juta kopi di AS dan 30 juta di seluruh dunia. Baru-baru ini, pria berusia 72 tahun itu telah merilis otobiografinya, yang berjudul Born To Run. Album terakhirnya, Letter To You dirilis pada tahun 2020.