Omicron Masuk Indonesia, Luhut Tegaskan Ekonomi Masih Terkendali

Senin, 20 Desember 2021 - 20:20 WIB
loading...
Omicron Masuk Indonesia, Luhut Tegaskan Ekonomi Masih Terkendali
Menko Luhut menyebut data-data ekonomi masih baik meski varian Omicron masuk. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini bahwa perekonomian Indonesia masih terkendali meski ditemukan adanya varian Covid-19 Omicron. Data-data perekonomian masih menunjukkan hasil yang positif.



"Ekonomi menurut kami semua masih terkendali, masih cukup baik. Data-data kami menunjukkan baik, tapi kan semua ini kita akan lihat per minggu," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Meski demikian, Luhut menegaskan bahwa tidak ada satu pihak pun yang bisa menentukan kondisi ekonomi dalam hitungan beberapa bulan saja. Termasuk untuk perekonomian dunia.

"Jadi tidak ada satu orang pun saya kira di dunia ini yang mampu meramalkan ekonomi ini lebih dari tiga bulan," tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan skenario jika varian Omicron berdampak pada perekonomian Indonesia. Skenario itu bergantung pada seberapa buruk situasi yang ditimbulkan.

"Kami sampaikan skenarionya tergantung pada efek omicron. Nah tentu kalau semua ini terkendali, kita harap pertumbuhan ekonomi sesuai dengan yang direncanakan dalam APBN, yaitu 5,2% pertumbuhannya di tahun 2022," kata Airlangga.

Airlangga menjelaskan pemerintah juga mempersiapkan fiskal space jika Omicron memikili dampak dahsyat seperti varian Delta. Fiskal space yang ditangani dan disiapkan untuk penanganan covid dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu adalah Rp52 triliun.



"Dana PC PEN tahun itu diperkirakan realisasi sebanyak 90%, artinya ada 10% sisa anggaran. Nah sisa anggaran 10% juga bisa digunakan di tahun depan untuk sebagai buffer perlindungan sosial," kata Airlangga.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1720 seconds (0.1#10.140)