Online Payment Makin Populer, Fintech Lokal Fokus Kembangkan Produk dan Fitur Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gejolak ekonomi di masa pandemi menciptakan peluang bagi pertumbuhan transaksi digital . Peningkatan transaksi digital pada kuartal III tahun 2021, tak lepas dari kemudahan layanan yang disediakan oleh perusahaan financial technology, salah satunya PrismaLink. PrismaLink, sebuah perusahaan fintech lokal penyedia layanan payment gateway telah mencatat sejumlah peningkatan selama tahun 2021.
CEO PrismaLink, Laksono menyebutkan bahwa jumlah transaksi pembayaran digital melalui PrismaLink mengalami peningkatan cukup tinggi, yaitu lebih dari 50% bila dibandingkan dengan tahun lalu. “Tren transaksi saat ini sebagian besar sudah menggunakan digital banking. Secara otomatis, penggunaan online payment jadi salah satu pilihan utama customer. Disinilah kami masuk sebagai penyedia layanan pembayaran,” ujarnya.
Adapun tiga metode pembayaran terbanyak digunakan oleh mitra PrismaLink antara lain virtual account, bill payment, dan credit card. Tak hanya jumlah transaksi, PrismaLink juga mengalami peningkatan jumlah mitra atau rekanan lebih dari 50% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan tahun ini cukup signifikan, dengan didorong oleh kebutuhan transaksi digital. Jumlah merchant aktif kami pun meningkat 50%,” lanjut Laksono.
Menyambut 2022, PrismaLink berencana mengoptimalkan layanan untuk membantu merchant dalam proses pembayaran dengan salah satu produk unggulan, Debitin.
“Saat ini Debitin telah digunakan oleh banyak merchant besar, sehingga di 2022 kami berharap kerjasama dengan merchant dan bank untuk Debitin® semakin bertambah. Selain itu, kami juga memiliki Dynamic Currency Conversion (DCC) yang dirasa tepat digunakan oleh perbankan untuk menambah Fee Based Income (FBI),” tambah Laksono.
Tak hanya Debitin dan DCC, PrismaLink juga akan fokus berinovasi mengembangkan produk dan fitur terbaru untuk mempertahankan daya saing.
“Kami memiliki tim berpengalaman untuk menciptakan produk-produk unggulan yang dapat diterima di pasaran. Selain penyediaan produk, kami juga perkuat risk management untuk meningkatkan rasa aman, nyaman, dan nilai lebih bagi mitra, merchant, dan customer,” tutup Laksono.
CEO PrismaLink, Laksono menyebutkan bahwa jumlah transaksi pembayaran digital melalui PrismaLink mengalami peningkatan cukup tinggi, yaitu lebih dari 50% bila dibandingkan dengan tahun lalu. “Tren transaksi saat ini sebagian besar sudah menggunakan digital banking. Secara otomatis, penggunaan online payment jadi salah satu pilihan utama customer. Disinilah kami masuk sebagai penyedia layanan pembayaran,” ujarnya.
Adapun tiga metode pembayaran terbanyak digunakan oleh mitra PrismaLink antara lain virtual account, bill payment, dan credit card. Tak hanya jumlah transaksi, PrismaLink juga mengalami peningkatan jumlah mitra atau rekanan lebih dari 50% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan tahun ini cukup signifikan, dengan didorong oleh kebutuhan transaksi digital. Jumlah merchant aktif kami pun meningkat 50%,” lanjut Laksono.
Menyambut 2022, PrismaLink berencana mengoptimalkan layanan untuk membantu merchant dalam proses pembayaran dengan salah satu produk unggulan, Debitin.
“Saat ini Debitin telah digunakan oleh banyak merchant besar, sehingga di 2022 kami berharap kerjasama dengan merchant dan bank untuk Debitin® semakin bertambah. Selain itu, kami juga memiliki Dynamic Currency Conversion (DCC) yang dirasa tepat digunakan oleh perbankan untuk menambah Fee Based Income (FBI),” tambah Laksono.
Tak hanya Debitin dan DCC, PrismaLink juga akan fokus berinovasi mengembangkan produk dan fitur terbaru untuk mempertahankan daya saing.
“Kami memiliki tim berpengalaman untuk menciptakan produk-produk unggulan yang dapat diterima di pasaran. Selain penyediaan produk, kami juga perkuat risk management untuk meningkatkan rasa aman, nyaman, dan nilai lebih bagi mitra, merchant, dan customer,” tutup Laksono.
(akr)