Pengamat Sebut Harga Cabai dan Minyak Goreng Sudah Lampaui Batas

Rabu, 29 Desember 2021 - 19:15 WIB
loading...
Pengamat Sebut Harga Cabai dan Minyak Goreng Sudah Lampaui Batas
Harga cabai rawit merah melambung di penghujung tahun 2021. Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Harga sejumlah bahan pokok di penghujung tahun 2021 terpantau tinggi dibandingkan dengan harga normalnya. Bahkan, hingga kini beberapa komoditas masih cenderung mengalami peningkatan harga.

Research Associate CORE Indonesia Dwi Andreas mengatakan, kenaikan harga bahan pokok tersebut diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Meski demikian pada awal tahun nanti harganya diperkirakan sudah mulai melandai.

"Terkait harga bahan pangan misalnya harga cabai rawit merah yang harganya sempat melonjak hingga Rp100.000, minyak goreng melonjak cukup tinggi, kemudian telur dan daging ayam, mungkin masih akan berpotensi naik beberapa hari ke depan. Harga ini memang sudah lebih dari batas psikologis," ujarnya dalam CORE Media Duscussion, Rabu (29/12/2021).



Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), pada hari ini harga rata-rata nasional telur ayam ras berada di level Rp31.900/kg, naik 8,13% dibandingkan kemarin dan 27,6% dari sebulan sebelumnya.

Selain itu beberapa harga sembako lainnya juga bergerak naik. Misalnya bawang merah ukuran sedang hari ini harganya Rp30.350/kg, naik 0,83% dari kemarin dan 11,58% dalam sebulan.

Namun, yang fenomenal tentunya kelompok cabai-cabaian. Harga cabai merah besar hari ini mencapai Rp54.800/kg, naik 9,71% dalam sehari dan 25,4% dalam sebulan.



Disusul harga cabai merah keriting hari ini dibanderol Rp55.050/kg, naik 3,48% ketimbang kemarin dan 28,32% selama sebulan.
Adapun cabai rawit merah paling parah kenaikannya, di mana jika dilihat dalam satu bulan ke belakang sudah nanjak hingga 97,68%. Hari ini harga cabai dengan rasa super pedas ini berada di angka Rp98.050/kg, naik 1,71% dibandingkan kemarin.

"Cabai tergolong dalam 2 iklim, kalau iklimnya seperti sekarang ini seperti Lanina atau iklim kemarau basah, saya pastikan harga cabai naik di bulan Desember dan Januari puncak-puncaknya," tutur Dwi.

Menurut dia, setelah melewati bulan Januari harga cabai akan mengalami penurunan karena bulan tersebut para petani cabai akan memasuki musim panen.

"Sebetulnya tidak usah heboh lah harga cabai tinggi, yang paling penting bagaimana harga tinggi di tingkat konsumen tertransformasi dengan baik ke petani," tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1857 seconds (0.1#10.140)