Indonesia Larang Ekspor Batu Bara, Bagaimana Nasib China?

Selasa, 04 Januari 2022 - 14:29 WIB
loading...
Indonesia Larang Ekspor...
Larangan ekspor batu bara yang diterapkan Indonesia diyakini sedikit banyak bakal berdampak ke China yang diketahui tergantung dari pasokan yang berasal dari Tanah Air untuk memenuhi kebutuhan energinya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Larangan ekspor batu bara yang diterapkan Indonesia diyakini sedikit banyak bakal berdampak ke China yang diketahui tergantung dari pasokan yang berasal dari Tanah Air untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sejak awal 1 Januari 2021, Indonesia memutuskan menghentikan ekspor batu bara secara sementara selama satu bulan untuk menghindari pemadaman listrik secara luas.

China sendiri telah mengimpor 177 juta ton batu bara termal Indonesia dalam 11 bulan pertama tahun 2021 lalu, dimana angka tersebut meningkat 54% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Pasokan energi jangka pendek China berada di bawah ancaman dari keputusan Indonesia melarang ekspor batu bara pada bulan Januari.



Dampak jangka panjang membayangi China, seiring menjelang libur Tahun Baru Imlek yang akan datang. Seperti diketahui, karena konflik perdagangan Beijing yang sedang berlangsung dengan Australia, China semakin bergantung pada batu bara termal Indonesia dan dalam 11 bulan pertama tahun lalu mengimpor 177 juta ton.

Namun sepertinya dampaknya bakal terbatas ke China, saat sebelumnya Negeri Tirai Bambu itu meningkat produksi batu bara untuk mencegah krisis energi seperti tahun lalu. Rekor produksi dan cuaca yang mendukung, membuat China mampu mengisi pasokan ke pembangkit listrik

"Meskipun ada larangan ekspor dari Indonesia di Januari, dampaknya secara keseluruhan terhadap pembangkit listrik nasional (China) masih terkendali," ujar juru bicara Fengkuang Coal Logistics, dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/1/2022).



China tercatat sebagai pengguna dan importir batubara terbesar di dunia, sementara Indonesia adalah eksportir terbesar. Setelah China stop impor batubara dari Australia, impor batubara China dari Indonesia naik 60% sejak akhir November 2021, menurut data Bea Cukai China.

China juga penambang bahan bakar terbesar di dunia. Dengan kurangnya pasokan batubara, tentu pasokan listriknya akan terbatas. Larangan ini memicu kontra dari kalangan pengusaha yang masih ingin menjual batubara dengan harga internasional. Namun, pemerintah mengambil langkah ini untuk mengamankan listrik nasional.

"Meskipun suplai batubara ke China akan berkurang gara-gara larangan ini, dampaknya terbatas di jangka pendek karena suplai domestik masih mencukupi," ujar Analis Morgan Stanley Sara Chan.

Sementara itu China tertolong moment Imlek, ketika permintaan batu bara cenderung turun karena pabrik-pabrik ditutup untuk memungkinkan pekerja mengunjungi keluarga.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)