Tak Jadi Bangkrut, Erick Thohir Klaim Restrukturisasi Krakatau Steel Sukses
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim program restrukturisasi keuangan serta transformasi PT Krakatau Steel Tbk berhasil. Klaim tersebut didasarkan sederet capaian positif yang dicatatkan perusahaan sepanjang tahun 2021 lalu.
"@krakatau.steel sampai dengan akhir tahun 2021 telah sukses menjalankan restrukturisasi dan transformasi. Transformasi dan restrukturisasi Krakatau Steel akan terus berlanjut untuk peningkatan kinerja yang lebih baik. Krakatau Steel untuk Indonesia," ungkap Erick melalui akun Instagram-nya, Rabu (5/1/2022).
Mengenai indikasi keberhasilan restrukturisasi serta transformasi BUMN baja tersebut, Erick antara lain menyebut kinerja keuangan yang hingga November 2021 berhasil membukukan laba bersih Rp 1,06 triliun. Kemudian, pada Desember 2021, Krakatau Steel juga telah membayar kewajiban Tranche B kepada tiga bank milik pemerintah sebesar Rp2,7 triliun.
Selain itu, perseroan mencatatkan rekor produksi HRC dan CRC yang dinilai memperkuat posisi perusahaan agar efisien dan kompetitif. Lalu, beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 2 milik (HSM#2) yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September tahun lalu. Hot Strip Mill 2 memiliki kapasitas 1,5 juta ton per tahun.
Pabrik tersebut juga mampu menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu. Produk itu melengkapi produk yang dihasilkan pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi dari tahun 1983.
Lalu, inisiatif strategis lain adalah peluncuran platform KRASmart. Marketplace ini bertujuan memperluas cakupan penjualan produk perseroan. "Peluncuran platform KRASmart marketplace pada Oktober 2021 itu sebagai wujud transformasi digital BUMN di era 4.0," ujarnya.
Pernyataan Erick Thohir mengenai prestasi Krakatau Steel ini juga seolah menghapus pernyataan sebelumnya, dimana dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI Desember lalu dirinya menyebut Krakatau Steel berpotensi bangkrut pada Desember 2021. Pasalnya, pernyataan itu dilandasi asumsi jika hasil proses negosiasi dan restrukturisasi utang emiten menemui jalan buntu alias gagal.
Erick mencatat, ada tiga tahap restrukturisasi yang ditempuh untuk menyehatkan kinerja keuangan emiten berkode saham KRAS itu. Saat itu dia mengakui pemegang saham cemas jika upaya negosiasi berakhir gagal. "Ada restrukturisasi yang harus dijalankan Krakatau Steel, satu negosiasi ulang dengan Posco ini juga nggak mudah. Tapi memang salah satunya yang sekarang ini krusial, kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember bisa default (bangkrut)" tuturnya beberapa waktu lalu.
"@krakatau.steel sampai dengan akhir tahun 2021 telah sukses menjalankan restrukturisasi dan transformasi. Transformasi dan restrukturisasi Krakatau Steel akan terus berlanjut untuk peningkatan kinerja yang lebih baik. Krakatau Steel untuk Indonesia," ungkap Erick melalui akun Instagram-nya, Rabu (5/1/2022).
Mengenai indikasi keberhasilan restrukturisasi serta transformasi BUMN baja tersebut, Erick antara lain menyebut kinerja keuangan yang hingga November 2021 berhasil membukukan laba bersih Rp 1,06 triliun. Kemudian, pada Desember 2021, Krakatau Steel juga telah membayar kewajiban Tranche B kepada tiga bank milik pemerintah sebesar Rp2,7 triliun.
Selain itu, perseroan mencatatkan rekor produksi HRC dan CRC yang dinilai memperkuat posisi perusahaan agar efisien dan kompetitif. Lalu, beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 2 milik (HSM#2) yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September tahun lalu. Hot Strip Mill 2 memiliki kapasitas 1,5 juta ton per tahun.
Pabrik tersebut juga mampu menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu. Produk itu melengkapi produk yang dihasilkan pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi dari tahun 1983.
Lalu, inisiatif strategis lain adalah peluncuran platform KRASmart. Marketplace ini bertujuan memperluas cakupan penjualan produk perseroan. "Peluncuran platform KRASmart marketplace pada Oktober 2021 itu sebagai wujud transformasi digital BUMN di era 4.0," ujarnya.
Pernyataan Erick Thohir mengenai prestasi Krakatau Steel ini juga seolah menghapus pernyataan sebelumnya, dimana dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI Desember lalu dirinya menyebut Krakatau Steel berpotensi bangkrut pada Desember 2021. Pasalnya, pernyataan itu dilandasi asumsi jika hasil proses negosiasi dan restrukturisasi utang emiten menemui jalan buntu alias gagal.
Erick mencatat, ada tiga tahap restrukturisasi yang ditempuh untuk menyehatkan kinerja keuangan emiten berkode saham KRAS itu. Saat itu dia mengakui pemegang saham cemas jika upaya negosiasi berakhir gagal. "Ada restrukturisasi yang harus dijalankan Krakatau Steel, satu negosiasi ulang dengan Posco ini juga nggak mudah. Tapi memang salah satunya yang sekarang ini krusial, kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember bisa default (bangkrut)" tuturnya beberapa waktu lalu.
(fai)