Bangun Bandara Ibu Kota Baru, Sri Mulyani Anggarkan Rp326,37 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menganggarkan Rp326,37 miliar untuk membangun bandara APT Pranoto. Proyek tersebut merupakan dukungan terhadap pembangunan proyek strategis Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan.
Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani saat melakukan inspeksi pembangunan proyek di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang dibiayai melalui SBSN. Pihaknya akan membangun prasarana bandara APT Pranoto di Samarinda untuk dukungan konektivitas IKN.
"Pengembangan APT Pranoto melalui SBSN ini dilaksanakan mulai tahun 2020-2023 dengan alokasi total Rp326,37 miliar," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Menurut dia, aset SBSN karena masuk ke dalam neraca dan akan menjadi aset yang akan terus dipelihara. Langkah tersebut merupakan bagian dari cara pemerintah untuk mengelola keuangan negara.
"Merdeka dengan semangat dan dengan cita-cita yang mulia, ingin menjadi negara yang terus berdaulat, bersatu, adil, makmur, bermartabat bahkan dalam cita-cita menjadi negara yang ikut menjaga ketertiban dunia," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga memberikan arahan kepada jajaran Kementerian/Lembaga pelaksana SBSN Proyek tahun 2022. Menkeu berpesan untuk menjaga, memelihara, dan mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya dari berbagai hasil pembangunan yang dibiayai melalui SBSN.
"Saya ingin menyampaikan kepada Bapak Ibu sekalian sebagai pelaksana dari proyek yang dibiayai oleh SBSN telah mendedikasikan komitmen terbaik Bapak Ibu sekalian untuk menjaga dan terus melaksanakan pembangunan secara amanah dengan dana dan anggaran dari rakyat Indonesia," kata dia.
Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani saat melakukan inspeksi pembangunan proyek di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang dibiayai melalui SBSN. Pihaknya akan membangun prasarana bandara APT Pranoto di Samarinda untuk dukungan konektivitas IKN.
"Pengembangan APT Pranoto melalui SBSN ini dilaksanakan mulai tahun 2020-2023 dengan alokasi total Rp326,37 miliar," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Menurut dia, aset SBSN karena masuk ke dalam neraca dan akan menjadi aset yang akan terus dipelihara. Langkah tersebut merupakan bagian dari cara pemerintah untuk mengelola keuangan negara.
"Merdeka dengan semangat dan dengan cita-cita yang mulia, ingin menjadi negara yang terus berdaulat, bersatu, adil, makmur, bermartabat bahkan dalam cita-cita menjadi negara yang ikut menjaga ketertiban dunia," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga memberikan arahan kepada jajaran Kementerian/Lembaga pelaksana SBSN Proyek tahun 2022. Menkeu berpesan untuk menjaga, memelihara, dan mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya dari berbagai hasil pembangunan yang dibiayai melalui SBSN.
"Saya ingin menyampaikan kepada Bapak Ibu sekalian sebagai pelaksana dari proyek yang dibiayai oleh SBSN telah mendedikasikan komitmen terbaik Bapak Ibu sekalian untuk menjaga dan terus melaksanakan pembangunan secara amanah dengan dana dan anggaran dari rakyat Indonesia," kata dia.
(nng)