10 Restoran Termahal di Dunia, Per Orang Harus Rogoh Puluhan Juta
loading...
A
A
A
TOKYO - Menelusuri restoran dengan label bintang Michelin sebagai yang paling mahal, situs memasak Chef's Pencil telah meneliti menu dan mencicipi makanan di lebih dari 450 restoran di seluruh dunia seperti dilansir dalam situs-nya. Untuk diketahui Bintang Michelin merupakan penghargaan yang diberikan untuk masakan yang luar biasa, dilansir dari Michelin Guide.
Gelar ini diberikan dengan memperhitungkan kualitas bahan, harmoni rasa, penguasaan teknik, kepribadian koki seperti yang tergambarkan dalam masakannya, dan konsistensi dari waktu ke waktu di seluruh menu. Bagi para pakar kuliner atau chef kelas dunia, bintang Michelin bukan hal yang asing dimana beberapa restoran telah mendapatkan label tersebut.
Ketika makanan dengan label bintang Michelin berada hanya pada kisaran USD1,50 per piring, sebagian besar restoran menaruh harga jauh lebih mahal untuk merasakan nikmatnya sebuah makanan yang disajikan. Restoran mahal biasanya mematok harga USD300 hingga USD400 untuk sekali makan, tapi ada juga yang berada di atasnya.
Tidak setiap pengunjung restoran mencari penawaran terbaik ketika memilih untuk makan di luar, beberapa di antaranya rela membayar sangat mahal. Mereka mencari pengalaman bersantap yang hanya dapat dibeli dengan uang.
Restoran berbintang Michelin sebagai pilihan paling mahal untuk mereka yang mempunyai anggaran tak terbatas demi merasakan sensasi kuliner paling mewah. Berikut 10 restoran termahal di dunia dengan bintang Michelin menurut Chef's Pencil.
1. Sublimotion, Ibiza, Spain -USD1.740 setara Rp24.859.885 (Harga per Orang)
Menyebut Sublimotion sebagai sebuah restoran sepertinya halnya Colosseum Romawi yang hanya ada satu di dunia. Untuk bisa merasakan makan di restoran ini, harga yang dipatok berkisaran USD1.740 per orang untuk menjadikannya sebagai restoran paling mahal di dunia.
Sublimotion menawarkan pengunjungnya sesuatu yang benar-benar tak terduga. Berkat realitas hibrida, koki Cyber memasak di depan setiap meja, memberi mereka kesempatan untuk makan makanan lezat di dunia maya.
Sementara Sublimotion belum menerima bintang Michelin, Kepala Koki restoran dan salah satu pendirinya, Paco Roncero telah memiliki dua bintang Michelin di bawah ikat pinggangnya.
2. Ultraviolet by Paul Pairet, Shanghai, China -USD1.422 (setara Rp20.316.526)
Mirip dengan Sublimotion, Ultraviolet memadukan keahlian memasak dan teknologi visual, memberi pengunjung Shanghai menu Barat yang diisi dengan bakat Asia sesekali. Setiap meja dikelilingi oleh dinding yang menampilkan visual gambar bergerak.
Dalam sebuah piring kecil yang menginspirasi terdapat perpaduan yang membingungkan seperti foie gras yang dikenal sebagai salah satu makanan bercita rasa khas dan berharga mahal di dunia. Lalu ada kue bulan yang dipanggang dengan bahan-bahan tradisional Prancis.
3. Kitcho Arashiyama Honten, Kyoto, Japan -USD910 (Rp13.001.434)
Kitcho Arashiyama Honten, yang terletak di Kyoto menghindari teknologi tinggi untuk membuat pengunjung mereka merasakan suasana tradisional yang menakjubkan. Lalu memberikan pengunjung yang terbaik dari makanan dan arsitektur Jepang.
Masing-masing dari tujuh ruang makannya memiliki pemandangan taman Jepang yang dipelihara dengan cermat dan sangat indah. Sementara menu yang disajikan sangat bergantung pada bahan-bahan musiman yang segar, mulai dari lobak liar hingga lobster ise-ebi.
4. Azabu Kadowaki, Tokyo, Japan -USD825 (Rp11.787.014)
Azabu Kadowaki yang juga berada di Tokyo mengangkat masakan tradisional Jepang melalui penggunaan teknik gastronomi modern dan bahan-bahan internasional. Para tamu duduk di konter kayu hinoki enam orang untuk menyaksikan koki memasak makanan mereka di atas panggangan arang terbuka.
Sembari menunggu mereka merasakan sensasi bau bahan-bahan mewah yang baru dimasak seperti truffle putih dan sirip hiu yang kontroversial. Kepala koki kelas dunia Toshiya Kadowaki memastikan pelanggannya mendapatkan pengalaman terbaik dengan menyajikan setiap makanan dalam tembikar Jepang yang dibuat dengan rumit serta desain yang dilukis dengan indah.
5. Masa, New York City, United States -USD800 (Rp11.429.832)
Perhentian pertama di Amerika, diwakili oleh Masa yang justru menyajikan masakan Jepang terbaik (dan termahal) di New York City. Head Chef, Masayoshi Takayama tumbuh dan bekerja di pasar ikan keluarganya yang berada di Jepang.
Lalu Ia membawa hasratnya untuk makanan laut segar sampai ke Big Apple, di mana ia memberikan kreasi sushi yang indah kepada warga New York di atas piring yang dirancang oleh koki itu sendiri.
6. (Tie) Joel Robuchon, Tokyo, Japan -USD637 (Rp9.101.003)
Restoran ini mungkin berada di Tokyo, tetapi dekorasinya menghadirkan prancis. Bangunan ini menggunakan desain château, berdiri megah di antara arsitektur sekitarnya dari istana Jepang. Pelanggan makan seperti raja di Versailles, di tengah lampu kristal, menikmati hidangan yang memadukan masakan Eropa dengan elemen Jepang.
7. (Tie) Kikunoi Honten, Kyoto, Japan -USD637
Restoran Kyoto ini memadukan bahan-bahan makan berkualitas dari Barat seperti foie gras dengan hidangan Jepang. Kepala Chef, Yoshihiro Murata pernah bekerja di atas kapal nelayan, di mana ia belajar seni memilih makanan laut yang sempurna untuk menjamin pelanggannya mendapatkan bahan yang segar dari makanan yang disajikan.
Restoran ini berfungsi sebagai museum budaya Jepang, Ia mempesona di dalam taman di tengah-tengah kuil kuno.
8. (Tie) Gion Maruyama, Kyoto, Japan -USD637
Kembali lagi Tokyo menjadi lokasi salah satu restoran termahal di dunia, Gion Maruyama membedakan dari lain melalui komitmennya yang menyoroti rasa dan bahan alami. Menunya yang berubah secara musiman memberi pengunjung lebih dari cukup alasan untuk berulang kali datang kembali.
Mereka menyajikan rebung dan kerapu di musim semi, hamo pike di musim panas, jamur matsutake di musim gugur, dan kepiting salju dan ikan buntal di bulan-bulan musim dingin.
9. Guy Savoy, Paris, France -USD615 senilai Rp8.786,683
Guy Savoy di Paris menyuguhkan pemandangan yang sedap dipandang mata, mulai dari hidangan berwarna-wani hingga seni rupa kontemporer yang menghiasi dinding enam ruangan. Olops busa dan bunga musim semi menarik perhatian, memberikan pengunjung pengalaman di sungai Seine.
10. Piazza Duomo, Alba, Italy -USD580 setara Rp8.286.628 (Kurs Rp14.287/USD)
Sebagai restoran Italia pertama dalam daftar, Piazza Duomo menggabungkan hidangan prancis yang dikombinasikan dengan rasa Italia. Restoran ini mempunyai taman "biodinamik" sendiri, memastikan sayuran dan hanya melakukan perjalanan jarak pendek sebelum mendarat di piring para konsumen.
Terletak di wilayah Piedmont, Piazza Duomo menetapkan standar tinggi masakan lokal, sebagai duta kepada dunia untuk masakan Italia.
* Harga yang tertera dalam daftar di atas biasanya untuk per orang dan kebanyakan tidak termasuk minuman dan biaya layanan.
Jepang menjadi satu-satunya negara yang muncul lebih dari sekali dalam daftar ini, dan restorannya -yang terletak di Kyoto dan Tokyo- mendominasi setengah dari 10 tempat. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa Joel Robuchon yang berbasis di Tokyo dan bertengger pada posisi No. 6 dalam daftar, menyajikan masakan Prancis.
Sedangkan satu-satunya restoran Amerika Serikat yang masuk 10 besar, Masa juga merupakan restoran Jepang. Diterangkan Jepang adalah rumah bagi restoran Michelin terbanyak di dunia, dengan Tokyo memiliki lebih banyak restoran berbintang Michelin daripada kota lain, menurut Chef's Pencil.
Mengapa Restoran Jepang Bisa Sangat Mahal
Banyak alasan mengapa banyak restoran Jepang mematok harga mahal, kata Chef Masaharu Morimoto, yang dikenal jutaan orang sebagai bintang acara memasak televisi Iron Chef dan Iron Chef America. "Restoran Jepang memakai sumber ikan musiman dari seluruh dunia, yang meningkatkan biaya bahan-bahan," katanya.
"Ada juga biaya pengiriman dan penyimpanan yang tepat untuk bahan-bahan ini, mengingat makanan laut segar memiliki umur simpan yang pendek," jelasnya.
Morimoto mengatakan "keterampilan yang dimiliki koki –ketepatan dan kesenian dalam membuat dan menyajikan hidangan," adalah faktor lain. Restoran Jepang juga bisa sangat kecil, dengan pengunjung menerima perhatian lebih dari sang chef
"Restoran dengan jumlah kursi terbatas biasanya mencoba memberikan pengalaman makanan yang intim dan bermakna bagi tamu mereka," kata Morimoto. "Banyak restoran sushi terkenal memiliki maksimal delapan kursi – tidak ada server atau staf tambahan."
Gelar ini diberikan dengan memperhitungkan kualitas bahan, harmoni rasa, penguasaan teknik, kepribadian koki seperti yang tergambarkan dalam masakannya, dan konsistensi dari waktu ke waktu di seluruh menu. Bagi para pakar kuliner atau chef kelas dunia, bintang Michelin bukan hal yang asing dimana beberapa restoran telah mendapatkan label tersebut.
Ketika makanan dengan label bintang Michelin berada hanya pada kisaran USD1,50 per piring, sebagian besar restoran menaruh harga jauh lebih mahal untuk merasakan nikmatnya sebuah makanan yang disajikan. Restoran mahal biasanya mematok harga USD300 hingga USD400 untuk sekali makan, tapi ada juga yang berada di atasnya.
Tidak setiap pengunjung restoran mencari penawaran terbaik ketika memilih untuk makan di luar, beberapa di antaranya rela membayar sangat mahal. Mereka mencari pengalaman bersantap yang hanya dapat dibeli dengan uang.
Restoran berbintang Michelin sebagai pilihan paling mahal untuk mereka yang mempunyai anggaran tak terbatas demi merasakan sensasi kuliner paling mewah. Berikut 10 restoran termahal di dunia dengan bintang Michelin menurut Chef's Pencil.
1. Sublimotion, Ibiza, Spain -USD1.740 setara Rp24.859.885 (Harga per Orang)
Menyebut Sublimotion sebagai sebuah restoran sepertinya halnya Colosseum Romawi yang hanya ada satu di dunia. Untuk bisa merasakan makan di restoran ini, harga yang dipatok berkisaran USD1.740 per orang untuk menjadikannya sebagai restoran paling mahal di dunia.
Sublimotion menawarkan pengunjungnya sesuatu yang benar-benar tak terduga. Berkat realitas hibrida, koki Cyber memasak di depan setiap meja, memberi mereka kesempatan untuk makan makanan lezat di dunia maya.
Sementara Sublimotion belum menerima bintang Michelin, Kepala Koki restoran dan salah satu pendirinya, Paco Roncero telah memiliki dua bintang Michelin di bawah ikat pinggangnya.
2. Ultraviolet by Paul Pairet, Shanghai, China -USD1.422 (setara Rp20.316.526)
Mirip dengan Sublimotion, Ultraviolet memadukan keahlian memasak dan teknologi visual, memberi pengunjung Shanghai menu Barat yang diisi dengan bakat Asia sesekali. Setiap meja dikelilingi oleh dinding yang menampilkan visual gambar bergerak.
Dalam sebuah piring kecil yang menginspirasi terdapat perpaduan yang membingungkan seperti foie gras yang dikenal sebagai salah satu makanan bercita rasa khas dan berharga mahal di dunia. Lalu ada kue bulan yang dipanggang dengan bahan-bahan tradisional Prancis.
3. Kitcho Arashiyama Honten, Kyoto, Japan -USD910 (Rp13.001.434)
Kitcho Arashiyama Honten, yang terletak di Kyoto menghindari teknologi tinggi untuk membuat pengunjung mereka merasakan suasana tradisional yang menakjubkan. Lalu memberikan pengunjung yang terbaik dari makanan dan arsitektur Jepang.
Masing-masing dari tujuh ruang makannya memiliki pemandangan taman Jepang yang dipelihara dengan cermat dan sangat indah. Sementara menu yang disajikan sangat bergantung pada bahan-bahan musiman yang segar, mulai dari lobak liar hingga lobster ise-ebi.
4. Azabu Kadowaki, Tokyo, Japan -USD825 (Rp11.787.014)
Azabu Kadowaki yang juga berada di Tokyo mengangkat masakan tradisional Jepang melalui penggunaan teknik gastronomi modern dan bahan-bahan internasional. Para tamu duduk di konter kayu hinoki enam orang untuk menyaksikan koki memasak makanan mereka di atas panggangan arang terbuka.
Sembari menunggu mereka merasakan sensasi bau bahan-bahan mewah yang baru dimasak seperti truffle putih dan sirip hiu yang kontroversial. Kepala koki kelas dunia Toshiya Kadowaki memastikan pelanggannya mendapatkan pengalaman terbaik dengan menyajikan setiap makanan dalam tembikar Jepang yang dibuat dengan rumit serta desain yang dilukis dengan indah.
5. Masa, New York City, United States -USD800 (Rp11.429.832)
Perhentian pertama di Amerika, diwakili oleh Masa yang justru menyajikan masakan Jepang terbaik (dan termahal) di New York City. Head Chef, Masayoshi Takayama tumbuh dan bekerja di pasar ikan keluarganya yang berada di Jepang.
Lalu Ia membawa hasratnya untuk makanan laut segar sampai ke Big Apple, di mana ia memberikan kreasi sushi yang indah kepada warga New York di atas piring yang dirancang oleh koki itu sendiri.
6. (Tie) Joel Robuchon, Tokyo, Japan -USD637 (Rp9.101.003)
Restoran ini mungkin berada di Tokyo, tetapi dekorasinya menghadirkan prancis. Bangunan ini menggunakan desain château, berdiri megah di antara arsitektur sekitarnya dari istana Jepang. Pelanggan makan seperti raja di Versailles, di tengah lampu kristal, menikmati hidangan yang memadukan masakan Eropa dengan elemen Jepang.
7. (Tie) Kikunoi Honten, Kyoto, Japan -USD637
Restoran Kyoto ini memadukan bahan-bahan makan berkualitas dari Barat seperti foie gras dengan hidangan Jepang. Kepala Chef, Yoshihiro Murata pernah bekerja di atas kapal nelayan, di mana ia belajar seni memilih makanan laut yang sempurna untuk menjamin pelanggannya mendapatkan bahan yang segar dari makanan yang disajikan.
Restoran ini berfungsi sebagai museum budaya Jepang, Ia mempesona di dalam taman di tengah-tengah kuil kuno.
8. (Tie) Gion Maruyama, Kyoto, Japan -USD637
Kembali lagi Tokyo menjadi lokasi salah satu restoran termahal di dunia, Gion Maruyama membedakan dari lain melalui komitmennya yang menyoroti rasa dan bahan alami. Menunya yang berubah secara musiman memberi pengunjung lebih dari cukup alasan untuk berulang kali datang kembali.
Mereka menyajikan rebung dan kerapu di musim semi, hamo pike di musim panas, jamur matsutake di musim gugur, dan kepiting salju dan ikan buntal di bulan-bulan musim dingin.
9. Guy Savoy, Paris, France -USD615 senilai Rp8.786,683
Guy Savoy di Paris menyuguhkan pemandangan yang sedap dipandang mata, mulai dari hidangan berwarna-wani hingga seni rupa kontemporer yang menghiasi dinding enam ruangan. Olops busa dan bunga musim semi menarik perhatian, memberikan pengunjung pengalaman di sungai Seine.
10. Piazza Duomo, Alba, Italy -USD580 setara Rp8.286.628 (Kurs Rp14.287/USD)
Sebagai restoran Italia pertama dalam daftar, Piazza Duomo menggabungkan hidangan prancis yang dikombinasikan dengan rasa Italia. Restoran ini mempunyai taman "biodinamik" sendiri, memastikan sayuran dan hanya melakukan perjalanan jarak pendek sebelum mendarat di piring para konsumen.
Terletak di wilayah Piedmont, Piazza Duomo menetapkan standar tinggi masakan lokal, sebagai duta kepada dunia untuk masakan Italia.
* Harga yang tertera dalam daftar di atas biasanya untuk per orang dan kebanyakan tidak termasuk minuman dan biaya layanan.
Jepang menjadi satu-satunya negara yang muncul lebih dari sekali dalam daftar ini, dan restorannya -yang terletak di Kyoto dan Tokyo- mendominasi setengah dari 10 tempat. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa Joel Robuchon yang berbasis di Tokyo dan bertengger pada posisi No. 6 dalam daftar, menyajikan masakan Prancis.
Sedangkan satu-satunya restoran Amerika Serikat yang masuk 10 besar, Masa juga merupakan restoran Jepang. Diterangkan Jepang adalah rumah bagi restoran Michelin terbanyak di dunia, dengan Tokyo memiliki lebih banyak restoran berbintang Michelin daripada kota lain, menurut Chef's Pencil.
Mengapa Restoran Jepang Bisa Sangat Mahal
Banyak alasan mengapa banyak restoran Jepang mematok harga mahal, kata Chef Masaharu Morimoto, yang dikenal jutaan orang sebagai bintang acara memasak televisi Iron Chef dan Iron Chef America. "Restoran Jepang memakai sumber ikan musiman dari seluruh dunia, yang meningkatkan biaya bahan-bahan," katanya.
"Ada juga biaya pengiriman dan penyimpanan yang tepat untuk bahan-bahan ini, mengingat makanan laut segar memiliki umur simpan yang pendek," jelasnya.
Morimoto mengatakan "keterampilan yang dimiliki koki –ketepatan dan kesenian dalam membuat dan menyajikan hidangan," adalah faktor lain. Restoran Jepang juga bisa sangat kecil, dengan pengunjung menerima perhatian lebih dari sang chef
"Restoran dengan jumlah kursi terbatas biasanya mencoba memberikan pengalaman makanan yang intim dan bermakna bagi tamu mereka," kata Morimoto. "Banyak restoran sushi terkenal memiliki maksimal delapan kursi – tidak ada server atau staf tambahan."
(akr)