Luhut Sebut Bergantung pada Komoditas Mentah Berakibat Fatal

Selasa, 11 Januari 2022 - 15:20 WIB
loading...
Luhut Sebut Bergantung...
Bijih nikel kini mulai diekspor dalam bentuk bahan jadi. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sumber daya alam Indonesia yang kaya telah membuat Indonesia bergantung pada komoditas mentah selama puluhan tahun. Ketergantungan itu dinilai memengaruhi langkah Indonesia menuju negara maju.



Padahal, menurut Menko Luhut, Indonesia tengah bercita-cita untuk dapat terlepas dari statusnya sebagai negara berkembang, dan menjadi negara maju pada tahun 2045.

“Indonesia bercita-cita lepas dari statusnya sebagai negara berkembang, dan menjadi negara maju pada tahun 2045,” kata Luhut dalam diskusi Publik PPK Kosgoro 1957 secara virtual, Selasa (11/1/2022).

Luhut menambahkan, ekspor terbesar Indonesia pada tahun 1990 adalah bahan bakar mineral, kayu, dan pakaian. Sementara pola ini masih hampir serupa dengan tahun 2020 ketika ekspor terbesar kita adalah bahan bakar mineral, kelapa sawit, serta besi dan baja.



“Ketergantungan ini dapat berakibat fatal bagi Indonesia, mengingat harga komoditas sangat fluktuatif. Contohnya, ketika commodity boom berakhir,” jelasnya.

Menko Luhut menyebut setelah tahun 2013, ekspor Indonesia mengalami penurunan tajam sehingga mengganggu keseimbangan eksternal. Nah saat ini Indonesia mulai mengurangi ekspor komoditas mentah itu.

Baca juga: Ustaz Yahya Waloni Divonis Bersalah, Ini Pertimbangan Hakim

“Apa yang kita capai hari ini merupakan lompatan besar bagi negara ini atas arahan langsung Presiden kita yang benar-benar menginginkan negara ini maju begitu pesat ke depanya,” pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Didukung BNI Xpora,...
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Asal Jateng Tembus Pasar Ekspor
SPKS Dorong Pemerintah...
SPKS Dorong Pemerintah Turunkan Pajak Ekspor dan Pungutan Ekspor Sawit
Tarif Trump 32 Persen...
Tarif Trump 32 Persen Ancam Ekspor Indonesia, Ini Langkah Mitigasi Pemerintah
Kena Tarif Impor Trump...
Kena Tarif Impor Trump 32 Persen, Indonesia Butuh Gebrakan
Tarif Trump 32% Bakal...
Tarif Trump 32% Bakal Gerus Ekspor Indonesia, Awas PHK Massal
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Sampoerna Catatkan Nilai...
Sampoerna Catatkan Nilai Ekspor IQOS-TEREA Rp829 Miliar di 2024
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
Sampoerna Ciptakan Pasar...
Sampoerna Ciptakan Pasar dan Bantu UMKM Tumbuh Lewat Platform Digital
Rekomendasi
Eksepsi Ditolak Hakim,...
Eksepsi Ditolak Hakim, Hasto: Tidak Mengurangi Tekad untuk Mewujudkan Keadilan
Jenazah Titiek Puspa...
Jenazah Titiek Puspa Diberangkatkan dari Masjid An-Nur Pancoran ke TPU Tanah Kusir
Original Series Vision+...
Original Series Vision+ Hadir di RCTI: 5 Kisah Seru Tiap Sore, Mulai 10 April!
Berita Terkini
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame Jakarta Diperbarui, Pelaku Usaha Wajib Tahu
10 menit yang lalu
3 Alasan Trump Nekat...
3 Alasan Trump Nekat Kobarkan Perang Dagang dengan China
1 jam yang lalu
Prabowo Hapus Kuota...
Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan, Wamentan Sebut Bukan Berarti Jor-joran
2 jam yang lalu
Transformasi InJourney...
Transformasi InJourney Airports Antarkan Bandara Soekarno-Hatta Jadi Top 25 Bandara Terbaik Dunia!
3 jam yang lalu
IHSG Dibuka Balik ke...
IHSG Dibuka Balik ke Zona Merah, Mayoritas Sektor Kompak Turun
3 jam yang lalu
Harga Emas Antam Melesat...
Harga Emas Antam Melesat Rp43.000 Tembus Rp1.889.000 per Gram, Ini Rinciannya
4 jam yang lalu
Infografis
10 Negara dengan Anggaran...
10 Negara dengan Anggaran Pertahanan Tertinggi pada 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved