Resmi Diluncurkan, Aset Holding BUMN Pariwisata Bisa Tembus Rp260 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Injourney, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya telah resmi diluncurkan pada hari ini. Menteri BUMN Erick Thohir menaksir total aset Injourney bisa mencapai Rp260 triliun.
Adapun perusahaan pelat merah yang tergabung dalam holding ini antara lain PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).
"Dilihat angka-angkanya, total aset dari Holding BUMN ini di tahun 2024 itu Rp260triliun dengan potensi penjualan yang terus meningkat," kata Erick saat peluncuran Injourney yang disiarkan secara virtual, Kamis (13/1/2022).
Dia pun optimistis keberadaan Injourney mampu menciptakan sektor pariwisata dan aviasi dalam satu ekosistem terintegrasi. Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan memokuskan holding untuk menggarap pariwisata domestik.
"Nah ini saya rasa kesempatan untuk kita membangkitkan bagaimana berfokus pada wisata lokal dan menjaga wisata mancanegara," ucapnya.
Dia menambahkan, upaya menciptakan ekosistem pariwisata domestik pun didasari pada tren penurunan jumlah wisatawan di dalam negeri saat ini.
Erick mencatat, akibat pandemi Covid-19 jumlah wisatawan nusantara turun signifikan hingga 30%. Sementara, wisatawan mancanegara anjlok hingga 75%.
"Kita bandingkan dengan angka turis domestik kita yang hari ini turun kurang lebih 30%, angkanya 330 juta. Kalau kita bandingkan antara turis luar negeri dan dalam negeri, itu hanya angka kurang lebih 1,5% daripada jumlah turis domestik," tuturnya.
Adapun perusahaan pelat merah yang tergabung dalam holding ini antara lain PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).
"Dilihat angka-angkanya, total aset dari Holding BUMN ini di tahun 2024 itu Rp260triliun dengan potensi penjualan yang terus meningkat," kata Erick saat peluncuran Injourney yang disiarkan secara virtual, Kamis (13/1/2022).
Dia pun optimistis keberadaan Injourney mampu menciptakan sektor pariwisata dan aviasi dalam satu ekosistem terintegrasi. Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan memokuskan holding untuk menggarap pariwisata domestik.
"Nah ini saya rasa kesempatan untuk kita membangkitkan bagaimana berfokus pada wisata lokal dan menjaga wisata mancanegara," ucapnya.
Dia menambahkan, upaya menciptakan ekosistem pariwisata domestik pun didasari pada tren penurunan jumlah wisatawan di dalam negeri saat ini.
Erick mencatat, akibat pandemi Covid-19 jumlah wisatawan nusantara turun signifikan hingga 30%. Sementara, wisatawan mancanegara anjlok hingga 75%.
"Kita bandingkan dengan angka turis domestik kita yang hari ini turun kurang lebih 30%, angkanya 330 juta. Kalau kita bandingkan antara turis luar negeri dan dalam negeri, itu hanya angka kurang lebih 1,5% daripada jumlah turis domestik," tuturnya.
(ind)