Peti Mati dari Eceng Gondok Tembus Pasar Belanda hingga Amerika, Omzetnya Miliaran!
loading...
A
A
A
Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar mengatakan, sejak tahun 2017 pihaknya mendampingi para pengrajin melalui Apikri. “Alhamdulillah sejak tahun 2019 para pengrajin sudah bisa mengekspor," ungkapnya.
Dia menjelaskan, ekspor perdana ke Belanda pada tahun 2019 nilainya sekitar Rp150 juta, disusul ekspor ke Negeri Paman Sam. Sekarang ini, jika dihitung rata-rata per bulan diekspor 3 kontainer green coffin senilai Rp450 juta, sehingga dalam setahun ekspornya mencapai lebih dari Rp5 miliar.
Kabar baiknya lagi, pekerja langsung yang terserap dari bisnis ini ikut meningkat. Ketua Apikri, Kemiskidi mengatakan, para pihak yang ikut menangguk manisnya bisnis peti ini sangat banyak, mulai dari pengumpul eceng gondok, pelepah pisang, sampai dengan tukang pembuatnya.
"Ini bisnis yang prospeknya menjanjikan. Apalagi pasar luar negeri mencari produk ramah lingkungan, termasuk memikirkan persiapan ketika kelak menutup usia, maka mereka membutuhkan peti," kata Chesna.
Dia menambahkan, LPEI berkomitmen membukakan pasar yang lebih luas bagi pengrajin, termasuk menyediakan permodalan untuk pengembangan usaha ini.
"LPEI memiliki mandat dari pemerintah untuk mendorong ekspor. Jadi, kami sangat serius membantu para pengrajin melalui asosiasi. Kami optimis produk yang unik ini punya pasar yang sangat besar di luar negeri," tutup Chesna.
Dia menjelaskan, ekspor perdana ke Belanda pada tahun 2019 nilainya sekitar Rp150 juta, disusul ekspor ke Negeri Paman Sam. Sekarang ini, jika dihitung rata-rata per bulan diekspor 3 kontainer green coffin senilai Rp450 juta, sehingga dalam setahun ekspornya mencapai lebih dari Rp5 miliar.
Kabar baiknya lagi, pekerja langsung yang terserap dari bisnis ini ikut meningkat. Ketua Apikri, Kemiskidi mengatakan, para pihak yang ikut menangguk manisnya bisnis peti ini sangat banyak, mulai dari pengumpul eceng gondok, pelepah pisang, sampai dengan tukang pembuatnya.
"Ini bisnis yang prospeknya menjanjikan. Apalagi pasar luar negeri mencari produk ramah lingkungan, termasuk memikirkan persiapan ketika kelak menutup usia, maka mereka membutuhkan peti," kata Chesna.
Dia menambahkan, LPEI berkomitmen membukakan pasar yang lebih luas bagi pengrajin, termasuk menyediakan permodalan untuk pengembangan usaha ini.
"LPEI memiliki mandat dari pemerintah untuk mendorong ekspor. Jadi, kami sangat serius membantu para pengrajin melalui asosiasi. Kami optimis produk yang unik ini punya pasar yang sangat besar di luar negeri," tutup Chesna.
(ind)