Inspirasi Bisnis DSC 2022, Startup Digital hingga Eco Friendly
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diplomat Success Challenge (DSC) kembali memberikan inspirasi lewat wirausaha muda . DSC12 sukses menelurkan potensi-potensi wirausahawan muda terbaik negeri.
Melalui proses seleksi Juli 2021 lalu, terpilih enam enterpreneur menginspirasi di antaranya, Nico Japar dengan bisnua Portale Cloud Kitchen, Yenni Angreni dengan usaha Arcia Oil, Vania Audrey Pakpahan dengan Pijak Bumi, Gayatri Puspita dengan GUI, M. Fadli Nugraha dengan Gamma Waste, serta Anak Agung Gde Rai Adi dengan bisnisnya bergerak di teknologi edukasi yaitu Koding Akademi.
Koding Akademi berhasil mendapatkan apresiasi tertinggi best of the best dari DSC. Sementara ada pula 2 finalis yang mendapatkan penghargaan khusus dari DSC12 atas ide bisnisnya yang inovatif serta memiliki dampak sosial yang baik, yaitu Fauzan Fathullah dengan bisnisnya hayVee sebagai The Most Social Impact dan Bagas Reggas dengan Greenland sebagai The Most Potential Business.
"Selain memperoleh dana hibah juga mendapatkan kesempatan pendampingan bisnis dari DSC selama 2 tahun ke depan, serta secara resmi bergabung dengan jejaring wirausaha Diplomat Entrepreneur Network," kata Ketua Dewan Komisioner DSC 12 sekaligus Founding Father Program DSC, Surjanto Yasaputera saat konferesni pers virtual, di Jakarta, baru-baru ini.
Dia mengatakan bahwa ada 18.233 enterpreneur yang mendaftar di DSC12. Namun hanya segelintir saja terpilih menjadi pemenang. Wirausaha yang terpilih harus memiliki tiga unsur utama, yakni paham, piawai dan persoana. "Tiga kualitas terpenting yang harus ada di diri seorang entrepreneur," kata dia.
Berdasarkan laporan DSC, Sejak awal dibukanya pendaftaran DSC menerima ratusan ide bisnis setiap harinya dari sabang sampai merauke. Adapun jumlah pendaftar wanita di tahun ini secara mengejutkan telah melebihi jumah pendaftar laki-laki, yaitu 57% pendaftar wanita dan 43% pendaftar lelaki.
"Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ribuan bahkan mungkin jutaan potensi womenpreneur yang siap untuk memberikan kontribusi nyata di masa depan," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisioner DSC12 dari akademisi Antarina S.F. Amir mengatakan bahwa jumlah pendaftar dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Ia pun tidak menyangka womenpreneur kini lebih banyak dari pria. "Ini sebuah pencapaian yang juga harus kita apresiasi bersama," kata dia.
Sementara Dewan Komisioner DSC12 dari public figure Helmy Yahya mengatakan dari segi kategori DSC lebih beragam hingga merambah konten kreator. Meski begitu, dalam ajang ini bisnis food & beverage masih mendominasi. "Dan kami lihat semua bisnis yang masuk ke tahap final merupakan bisnis yang memiliki storytelling yang kuat soal sustainability," jelasnya.
Program Initiator DSC12 Edric Chandra menambahkan menjaring peserta dan sosialisasi gelaran kali ini lebih banyak dilakukan secara virtual. Belajar dari pengalaman tahun 2020 pihaknya optimistis lebih banyak menjangkau audiens dengan cara menghadirkan edukasi dan inspirasi bisnis lewat serangkaian webinar dan workshop. "Pendaftarnya pun tertinggi dalam sejarah," kata dia.
Melalui proses seleksi Juli 2021 lalu, terpilih enam enterpreneur menginspirasi di antaranya, Nico Japar dengan bisnua Portale Cloud Kitchen, Yenni Angreni dengan usaha Arcia Oil, Vania Audrey Pakpahan dengan Pijak Bumi, Gayatri Puspita dengan GUI, M. Fadli Nugraha dengan Gamma Waste, serta Anak Agung Gde Rai Adi dengan bisnisnya bergerak di teknologi edukasi yaitu Koding Akademi.
Koding Akademi berhasil mendapatkan apresiasi tertinggi best of the best dari DSC. Sementara ada pula 2 finalis yang mendapatkan penghargaan khusus dari DSC12 atas ide bisnisnya yang inovatif serta memiliki dampak sosial yang baik, yaitu Fauzan Fathullah dengan bisnisnya hayVee sebagai The Most Social Impact dan Bagas Reggas dengan Greenland sebagai The Most Potential Business.
"Selain memperoleh dana hibah juga mendapatkan kesempatan pendampingan bisnis dari DSC selama 2 tahun ke depan, serta secara resmi bergabung dengan jejaring wirausaha Diplomat Entrepreneur Network," kata Ketua Dewan Komisioner DSC 12 sekaligus Founding Father Program DSC, Surjanto Yasaputera saat konferesni pers virtual, di Jakarta, baru-baru ini.
Dia mengatakan bahwa ada 18.233 enterpreneur yang mendaftar di DSC12. Namun hanya segelintir saja terpilih menjadi pemenang. Wirausaha yang terpilih harus memiliki tiga unsur utama, yakni paham, piawai dan persoana. "Tiga kualitas terpenting yang harus ada di diri seorang entrepreneur," kata dia.
Berdasarkan laporan DSC, Sejak awal dibukanya pendaftaran DSC menerima ratusan ide bisnis setiap harinya dari sabang sampai merauke. Adapun jumlah pendaftar wanita di tahun ini secara mengejutkan telah melebihi jumah pendaftar laki-laki, yaitu 57% pendaftar wanita dan 43% pendaftar lelaki.
"Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ribuan bahkan mungkin jutaan potensi womenpreneur yang siap untuk memberikan kontribusi nyata di masa depan," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisioner DSC12 dari akademisi Antarina S.F. Amir mengatakan bahwa jumlah pendaftar dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Ia pun tidak menyangka womenpreneur kini lebih banyak dari pria. "Ini sebuah pencapaian yang juga harus kita apresiasi bersama," kata dia.
Sementara Dewan Komisioner DSC12 dari public figure Helmy Yahya mengatakan dari segi kategori DSC lebih beragam hingga merambah konten kreator. Meski begitu, dalam ajang ini bisnis food & beverage masih mendominasi. "Dan kami lihat semua bisnis yang masuk ke tahap final merupakan bisnis yang memiliki storytelling yang kuat soal sustainability," jelasnya.
Program Initiator DSC12 Edric Chandra menambahkan menjaring peserta dan sosialisasi gelaran kali ini lebih banyak dilakukan secara virtual. Belajar dari pengalaman tahun 2020 pihaknya optimistis lebih banyak menjangkau audiens dengan cara menghadirkan edukasi dan inspirasi bisnis lewat serangkaian webinar dan workshop. "Pendaftarnya pun tertinggi dalam sejarah," kata dia.
(nng)