Peluang Bisnis Banjir Cuan di 2022, Kuliner Nggak Ada Matinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, sepanjang 2022 banyak sektor bisnis yang memiliki prospek bagus. Adapun peluang usaha yang masih patut digeluti ialah kuliner.
"Prospek bisnis kuliner masih menjanjikan sepanjang 2022," ujar Arsjad dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 di Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Dia menjelaskan, berdasarkan analisa terhadap statistik rata-rata pengeluaran penduduk per kapita sebulan, pengeluaran konsumsi makanan mencapai 49,25%. Sementara, pengeluaran konsumsi bukan makanan mencapai 50,75%.
"Hal ini menunjukkan prospek bisnis kuliner pada 2022 masih menjanjikan baik dari aplikasi online maupun penjualan secara langsung," jelasnya.
Selain itu, lanjut Arsjad, bisnis properti juga diyakini masih terus tumbuh tinggi pasa 2022. Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal masih tinggi baik melalui pembelian properti maupun sewa.
"Bisnis teknologi, informasi dan komunikasi masih memiliki prospek cukip baik, terutama biaya internet, pulsa, serta ekpedisi (logistik)," katanya.
Adapun bisnis lain yang memiliki prospek bagus di tahun ini, diterangkan Arsjad, adalah bisnis aneka barang dan jasa. Ia memproyeksikan sektor ini akan terus tumbuh pada 2022.
"Saya prediksi (sektor) ini mampu melaju tumbuh di tahun ini. Ditopang oleh kebutuhan barang keperluan rumah tangga, jasa kesehatan, dan jasa pendidikan," ucapnya.
"Prospek bisnis kuliner masih menjanjikan sepanjang 2022," ujar Arsjad dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 di Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Dia menjelaskan, berdasarkan analisa terhadap statistik rata-rata pengeluaran penduduk per kapita sebulan, pengeluaran konsumsi makanan mencapai 49,25%. Sementara, pengeluaran konsumsi bukan makanan mencapai 50,75%.
"Hal ini menunjukkan prospek bisnis kuliner pada 2022 masih menjanjikan baik dari aplikasi online maupun penjualan secara langsung," jelasnya.
Selain itu, lanjut Arsjad, bisnis properti juga diyakini masih terus tumbuh tinggi pasa 2022. Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal masih tinggi baik melalui pembelian properti maupun sewa.
"Bisnis teknologi, informasi dan komunikasi masih memiliki prospek cukip baik, terutama biaya internet, pulsa, serta ekpedisi (logistik)," katanya.
Adapun bisnis lain yang memiliki prospek bagus di tahun ini, diterangkan Arsjad, adalah bisnis aneka barang dan jasa. Ia memproyeksikan sektor ini akan terus tumbuh pada 2022.
"Saya prediksi (sektor) ini mampu melaju tumbuh di tahun ini. Ditopang oleh kebutuhan barang keperluan rumah tangga, jasa kesehatan, dan jasa pendidikan," ucapnya.