Mudahkan Pelelangan, Aset Tommy Soeharto Rp2,4 Triliun Bakal Dipecah
loading...
Pemerintah akan memecah-mecah aset Tommy Soeharto agar mudah dilelang. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan beberapa informasi tentang pelelangan aset Tommy Soeharto dan Texmaco Group terkait perkara bantuan likuiditas Bank Indonesia ( BLBI ). Termasuk informasi soal waktu dan kendala pelelangan.
"Terkait kapan lelang asetnya Tommy nanti saya serahkan sama Bu Ani (Menteri Keuangan), kemarin memang TAP (tak ada peminat) mungkin karena size-nya agak besar sekitar Rp2,4 triliun," ujar Rionald yang juga Ketua Satgas BLBI, dalam konferensi pers DJKN di Jakarta, Jumat(28/1/2022).
Dia mengatakan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan untuk memecah aset Tommy Soeharto yang masih belum laku dilelang. Tujuannya untuk memudahkan pelelangan dan aset terjual.
"Kita akan lihat, pada dasarnya semua aset bisa kita monetisasi. Kita akan lihat termasuk caranya," ungkapnya.
Sementara itu, berbicara soal aset Texmaco Group, Rionald mengatakan bahwa pihaknya akan segera melelang tanpa ragu.
"Intinya gini untuk setiap barang yang kita sita, kita akan taruh itu untuk dilelang. Tidak ada keraguan bagi kita untuk mengeksekusi hak yang jadi milik pemerintah," tegas Rionald.
Baca Juga
"Terkait kapan lelang asetnya Tommy nanti saya serahkan sama Bu Ani (Menteri Keuangan), kemarin memang TAP (tak ada peminat) mungkin karena size-nya agak besar sekitar Rp2,4 triliun," ujar Rionald yang juga Ketua Satgas BLBI, dalam konferensi pers DJKN di Jakarta, Jumat(28/1/2022).
Dia mengatakan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan untuk memecah aset Tommy Soeharto yang masih belum laku dilelang. Tujuannya untuk memudahkan pelelangan dan aset terjual.
"Kita akan lihat, pada dasarnya semua aset bisa kita monetisasi. Kita akan lihat termasuk caranya," ungkapnya.
Sementara itu, berbicara soal aset Texmaco Group, Rionald mengatakan bahwa pihaknya akan segera melelang tanpa ragu.
"Intinya gini untuk setiap barang yang kita sita, kita akan taruh itu untuk dilelang. Tidak ada keraguan bagi kita untuk mengeksekusi hak yang jadi milik pemerintah," tegas Rionald.
(uka)
Explore More