IHSG Anjlok 1,20 Persen, Simak 8 Fakta Bursa dalam Sepekan Terakhir

Sabtu, 29 Januari 2022 - 12:17 WIB
loading...
IHSG Anjlok 1,20 Persen,...
IHSG mengalami penurunan cukup signifikan sepanjang perdagangan dalam satu pekan terakhir yakni di periode, 24 - 28 Januari 2022. Berdasarkan data BEI, Sabtu (29/1/2022), berikut 8 fakta bursa selama sepekan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pasar modal Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan sepanjang perdagangan dalam satu pekan terakhir yakni di periode, 24 - 28 Januari 2022. Terdapat sejumlah capaian yang bervariatif di bursa mulai dari performa indeks, data transaksi, penerbitan obligasi, kerja sama bursa, hingga pencatatan perdana saham selama lima hari jalannya bursa.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan ini mayoritas ditutup pada zona hijau. Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan. Lalu selama sepekan, terdapat 3 (tiga) pencatatan saham perdana dan 1 (satu) obligasi di PT BEI.

Berdasarkan data BEI, Sabtu (29/1/2022), berikut 8 fakta bursa selama sepekan:

1. IHSG Turun 1,20% Persen

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama sepekan ditutup merosot sebesar -1,20% menjadi 6.645,511 dari 6.726,373 pada pekan sebelumnya.



2. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH)

Kendati IHSG terkoreksi, rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat sebesar 4,75% menjadi Rp12,063 triliun dari Rp11,516 triliun pada pekan sebelumnya.

3. Frekuensi Transaksi

Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi bursa selama sepekan, yaitu sebesar 2,56% menjadi 1.335.673 transaksi dari 1.302.330 transaksi selama sepekan yang lalu.

4. Volume Transaksi

Kenaikan tertinggi juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan sebesar 22,41% menjadi 21,705 miliar saham dari 17,731 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

5. Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar -1,09% menjadi Rp8.371,146 triliun dari Rp8.463,010 triliun pada penutupan pekan lalu.

6. Investor Asing

Investor asing pada hari terakhir perdagangan pekan ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp214,79 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp6,20 triliun.

7. IPO 3 Emiten

Selama sepekan, terdapat 3 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan yang pertama, yaitu pada Selasa (25/1) Saham PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI.

ASLC merupakan perusahaan tercatat ke-3 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. ASLC bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Retailing. Adapun Industri ASLC adalah Specialty Retail dengan sub industri Automotive Retail.

Kemudian pada Rabu (26/1), Saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI.

NETV merupakan perusahaan tercatat ke-4 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. NETV bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Media & Entertainment. Adapun Industri NETV adalah Media dengan sub industri Broadcasting.

Pada Jumat (28/1), saham dan waran PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk. (BAUT) resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI. BAUT merupakan perusahaan tercatat ke-5 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.

BAUT bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Retailing. Adapun Industri BAUT adalah Specialty Retail dengan sub industri Home Improvement Retail.

8. Obligasi

Pada Kamis (27/1), Obligasi Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,5 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi tersebut adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 4 Emisi dari 3 Emiten senilai Rp3,15 triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 482 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp432,41 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 123 Emiten.

Sementara surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 145 seri dengan nilai nominal Rp4.667,27 triliun dan USD200,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,91 triliun.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1285 seconds (0.1#10.140)