Menparekraf: Labuan Bajo Siap Jadi Tuan Rumah G20 dan ASEAN Summit 2023

Selasa, 01 Februari 2022 - 08:28 WIB
loading...
Menparekraf: Labuan Bajo Siap Jadi Tuan Rumah G20 dan ASEAN Summit 2023
Menparekraf Sandiaga Uno (kanan) didampingi Dirut BPOLBF Shana Fatina (dua kiri) menyambangi sejumlah lokasi untuk memastikan kesiapan Labuan Bajo sebagai lokasi side event G20 dan ASEAN Summit 2023. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus memastikan kesiapan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan menjadi lokasi perhelatan internasional G20 2022 dan ASEAN Summit 2023.

Berbagai sarana dan prasarana di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo pun terus dibenahi, salah satunya terkait akses hunian untuk para wisatawan sebagai hal penting dalam dunia pariwisata.

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan kerja ke Labuan Bajo pada Kamis (27/1/2022) menyempatkan diri untuk mengunjungi sejumlah lokasi, di antaranya Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), Creative Hub Puncak Waringin, dan Waterfront.

Sandiaga menyebut Sarhunta dibangun sebagai upaya mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antar bangunan sekaligus penataan lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat.

"Kehadiran Sarhunta merupakan salah satu wujud dan menjadi ikon dari pariwisata yang berkeadilan, sehingga bukan hanya hotel-hotel besar yang dibangun tetapi Sarhunta juga," kata Sandiaga, dikutip Selasa (1/2/2022).



Menparekraf juga menyampaikan beberapa data terkait pembangunan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo oleh Kementerian PUPR, di antaranya sekitar 241 unit homestay, 25 unit workshop, 99 unit toko, 44 unit kuliner, 18 jasa lainnya dan 213 unit koridor.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyatakan BPOLBF siap melakukan pendampingan melalui pengembangan tata kelola, peningkatan layanan, serta pemasaran.

“Sarhunta juga akan dikolaborasikan menjadi venue event-event yang akan datang seperti G20 yang sudah semakin dekat,” ungkapnya.

Menurut Shana, Sarhunta merupakan salah satu implementasi dari pariwisata yang berkeadilan, ramah, memberi kenyamanan dan sebagai salah satu wujud dari pemberian ruang keikutsertaan masyarakat dalam perkembangan pariwisata di Labuan Bajo.

Selain Sarhunta, Menparekraf juga mampir di Creative Hub Puncak Waringin yang telah diresmikan presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2021. Ini merupakan simbol kolaborasi dan sarana untuk bertukar informasi di antara para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) serta mendorong efek berganda ke sektor lain.

"Creative hub adalah sebuah ruang untuk silaturahmi dan bertukar informasi. Di sini juga kita melihat bukti kolaborasi lintas kementerian dan lembaga,” kata Sandiaga.



Dalam sambutannya sebelum menandatangani prasasti Creative Hub Puncak Waringin, Sandiaga menyebut bahwa lebih dari 20 juta penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Maka, dengan berbagai fasilitas baru yang dibangun pemerintah, akan menciptakan lapangan pekerjaan dan memberi semangat baru pada pelaku ekraf terutama di saat pandemi ini.

Dalam bangunan yang dia sebut sebagai 3S (Spirituality/spritual, Serenity/ketenangan, dan Sustainability/keberlanjutan) tersebut, Sandiaga juga menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan partisipasi UMKM jelang G20. Menurut dia, pelaku UMKM lokal harus menjadi pemain sekaligus lokomotif yang kolaboratif.

Mewakili pemerintah kabupaten Manggarai Barat, Sekretaris Daerah Fransiskus S Sodo mengungkapkan terima kasih sekaligus menyambut baik jika ada program pendampingan lanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sehingga berbagai fasilitas yang telah diserahterimakan kepada Pemda dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin ke depannya.

"Ini adalah tantangan bagi Manggarai Barat, bagaimana agar KSPN ini bisa dijaga dan dimanfaatkan dengan tujuan luhur dari presiden, menteri dan kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo pada khususnya dan NTT pada umumnya. Pariwisata cakupannya sangat luas dan kami butuh pendampingan," bebernya.

Kunjungan ini sekaligus merupakan peninjauan salah satu fasilitas yang dibangun dari program penataan KSPN Labuan Bajo untuk melihat progres pembangunan dan melihat peluang event yang dapat dilakukan di Waterfront ke depannya.

"Waterfront ini merupakan pusat dari titik nol Labuan Bajo. Di sinilah nantinya lalu lintas penumpang akan masuk dan akan banyak sekali kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di ruang publik ini termasuk juga konser dan bagaimana kita bisa menikmati pemandangan indah, dan juga matahari terbenam yang menjadi unggulan Labuan Bajo,” papar Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI itu menambahkan, letak Waterfront yang masih di dalam kota akan menambah daya tarik dan harapannya dapat menambah lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo.

“Di sinilah kolaborasi usulan dari teman-teman, bagaimana mengisi berbagai event terutama menjelang G20. Kolaborasi dengan Pemda dan Badan Pelaksana Otorita. Event akan memicu aktifitas, aktifitas akan memacu pergerakan, pergerakan akan memicu tingkat keterhunian yang lebih baik dan lapangan kerja yang terbuka hingga ekonomi bisa bangkit," tandasnya.

Lebih lanjut, Menparekraf menekankan kepada semua pihak agar totalitas menjaga berbagai fasilitas di KSPN Labuan Bajo dan mengutamakan aspek keberlanjutan.

Mas Menteri juga menegaskan kesiapan Labuan Bajo menyambut G20 dan ASEAN Summit 2023. "Dengan ini saya katakan Labuan Bajo siap menyambut side event G20 dan tuan rumah ASEAN Summit 2023," tuturnya.

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menambahkan, sebagai ruang publik untuk menikmati keindahan alam, Waterfront juga dapat diisi dengan berbagai event, terutama menjelang G20 ada beberapa agenda yang akan dilakukan.

"Agenda terdekat adalah melakukan koordinasi bersama para calon pembuat event di Waterfront dalam kaitannya dengan kegiatan G20 dan BPOLBF akan mendampingi mereka di bulan Februari dan Maret,” terang Shana.



Dia melanjutkan, pada bulan Maret juga akan ada festival seperti festival Labuan Bajo dan festival untuk menyambut ulang tahun Manggarai Barat.

Sementara itu, Kepala Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur (Deputi 3) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, Kemenparekraf sudah merencanakan beberapa festival yang akan diadakan di Labuan Bajo dan sekitarnya serta terus berusaha untuk memperkenalkan kearifan lokal Manggarai pada khususnya dan NTT pada umumnya.

"Kemenparekraf, BPOLBF, dan Pemda sudah merencanakan beberapa festival dan salah satunya Festival Kopi sebagai bagian dari G20 karena kopi adalah salah satu sarana memperkenalkan falsafah budaya Manggarai," ujarnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1698 seconds (0.1#10.140)