Kedelai Makin Mahal, Pedagang Tempe Tahu Pilih Kecilkan Ukuran Ketimbang Menaikkan Harga
loading...
A
A
A
BEKASI - Harga tempe dan tahu di pasar terpantau masih stabil meski dibayangi harga kedelai yang merangkak naik. Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di Pasar Kranji, Kota Bekasi, harga tempe masih bervariasi tergantung ukuran.
Makanan berbahan baku kacang kedelai itu dibanderol mulai Rp3.000, Rp5.000, Rp8.000, Rp10.000, hingga ukuran yang paling besar Rp12.000. Demikian juga harga tahu juga sama di kisaran Rp4.000-Rp10.000, tergantung jenis dan ukuran.
Sejumlah pedagang mengaku sudah mengetahui pernyataan pemerintah terkait proyeksi kenaikan harga tempe dan tahu menyusul kenaikan harga kedelai sebagai imbas menurunnya produksi kedelai dunia.
"Harga tempe tahu masih normal, untuk bahan baku saya dengar mau naik," ujar pedagang bernama Diyono (35) kepada MPI, Sabtu (12/2/2021).
Senada, Kaidah (61) juga mengaku telah merasakan kenaikan harga kedelai. Perempuan yang juga produsen tempe tahu ini mengaku kewalahan atas kenaikan harga bahan baku tersebut. "Masih stabil, cuma kedelainya yang mahal. Naik terus. Kalau saya jualnya masih sama," tuturnya.
Kaidah mengaku telah mengantisipasi tingginya harga kedelai dengan mengecilkan ukuran tempe yang dia buat. Pasalnya, dia tak mau pembelinya kabur karena selama ini tempe buatannya itu dikenal berharga murah.
"Kalau nggak mau dinaikkan (harganya) ya ukurannya (tempe) dikecilin. Kalau nggak, ada pedagang yang kulit tempenya dicampur ke tempenya, cuma itu cepat busuk. Tapi kalau saya, kulitnya saya buang," jelasnya.
Sama dengan tempe, menurut Kaidah harga tahu masih seperti biasa, hanya saja ukurannya yang menciut menjadi lebih kecil. Menurut dia, strategi itu dapat mengamankan ongkos bahan baku yang tinggi. "Yang pada belanja itu nggak mau naik, jadi ya akal-akalin sendiri, tahu dikecilin, tempe dikecilin," tukasnya
Diyono dan Kaidah berharap pemerintah bisa meredam gejolak kenaikan harga kedelai di pasaran. "Ya semoga bahan bakunya bisa turun, soalnya bahan baku lain sudah pada naik," ucap Diyono. "Pengennya standar harganya, kasihan rakyat kecil ini kedelainya mahal," imbuh Kaidah.
Untuk membuat tempe, Kaidah mengaku harus membeli bahan baku kedelai yang harganya saat ini berkisar Rp1,1 juta - Rp1,2 juta per kwintal.
Makanan berbahan baku kacang kedelai itu dibanderol mulai Rp3.000, Rp5.000, Rp8.000, Rp10.000, hingga ukuran yang paling besar Rp12.000. Demikian juga harga tahu juga sama di kisaran Rp4.000-Rp10.000, tergantung jenis dan ukuran.
Sejumlah pedagang mengaku sudah mengetahui pernyataan pemerintah terkait proyeksi kenaikan harga tempe dan tahu menyusul kenaikan harga kedelai sebagai imbas menurunnya produksi kedelai dunia.
"Harga tempe tahu masih normal, untuk bahan baku saya dengar mau naik," ujar pedagang bernama Diyono (35) kepada MPI, Sabtu (12/2/2021).
Senada, Kaidah (61) juga mengaku telah merasakan kenaikan harga kedelai. Perempuan yang juga produsen tempe tahu ini mengaku kewalahan atas kenaikan harga bahan baku tersebut. "Masih stabil, cuma kedelainya yang mahal. Naik terus. Kalau saya jualnya masih sama," tuturnya.
Kaidah mengaku telah mengantisipasi tingginya harga kedelai dengan mengecilkan ukuran tempe yang dia buat. Pasalnya, dia tak mau pembelinya kabur karena selama ini tempe buatannya itu dikenal berharga murah.
"Kalau nggak mau dinaikkan (harganya) ya ukurannya (tempe) dikecilin. Kalau nggak, ada pedagang yang kulit tempenya dicampur ke tempenya, cuma itu cepat busuk. Tapi kalau saya, kulitnya saya buang," jelasnya.
Sama dengan tempe, menurut Kaidah harga tahu masih seperti biasa, hanya saja ukurannya yang menciut menjadi lebih kecil. Menurut dia, strategi itu dapat mengamankan ongkos bahan baku yang tinggi. "Yang pada belanja itu nggak mau naik, jadi ya akal-akalin sendiri, tahu dikecilin, tempe dikecilin," tukasnya
Diyono dan Kaidah berharap pemerintah bisa meredam gejolak kenaikan harga kedelai di pasaran. "Ya semoga bahan bakunya bisa turun, soalnya bahan baku lain sudah pada naik," ucap Diyono. "Pengennya standar harganya, kasihan rakyat kecil ini kedelainya mahal," imbuh Kaidah.
Untuk membuat tempe, Kaidah mengaku harus membeli bahan baku kedelai yang harganya saat ini berkisar Rp1,1 juta - Rp1,2 juta per kwintal.
(ind)