Vokalis d'Masiv Koleksi Piringan Hitam untuk Mencari Inspirasi

Sabtu, 13 Juni 2020 - 13:09 WIB
loading...
Vokalis dMasiv Koleksi Piringan Hitam untuk Mencari Inspirasi
ian Ekky Pradipta vokalis dMasiv, dikala senggang pria yang lahir di Jogjakarta 33 tahun lalu ini senang bernostalgia dengan mendengarkan musik melalui media elektronik jadul termasuk dari tipe yang masih menggunakan kaset ataupun piringan hitam. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Setiap individu memiliki hobi masing-masing. Di antara yang digemari banyak orang adalah mengoleksi benda antik, binatang kesayangan, hingga pusaka dari berbagai daerah. Tidak hanya orang biasa, beberapa pesohor tanah air ternyata banyak yang gemar mengoleksi hobinya meskipun harganya lemayan mahal.

Sebut saja Rian Ekky Pradipta vokalis d'Masiv, dikala senggang pria yang lahir di Jogjakarta 33 tahun lalu ini senang bernostalgia dengan mendengarkan musik melalui media elektronik jadul termasuk dari tipe yang masih menggunakan kaset ataupun piringan hitam.

Tak terhitung jumlah koleksi kaset, leser disc, compact hingga pringan hitam miliknya. Sebagai musisi, Rian mengaku jika mendengarkan lagu lagu lawas dirinya bisa merasakan perubahan dalam industri musik dan menikmati jenis lagu lama untuk mencari inspirasi. "Dulu masih sekolah suka beli kaset, kalau piringan hitam saat sudah punya peghasilan sendiri mulai 2010 sekarang jumlahnya sudah 1000 lebih," cerita Rian.

Rian bercerita memburu koleksi piringan hitam sudah ketinggalan zaman tidak mudah. Apalagi harga piringan hitam yang berisi lagu lagu dari musisi legendaris. Dia pun harus rela merogoh koceknya dalam dalam untuk satu keping piringan hitam. Selain mencari di setiap daerah yang biasa dikunjungi saat manggung, Ria juga mencari koleksinya di internet. (Baca: Rela Siapkan Dana Besar untuk Koleksi Tas Mahal)

"Saya cari di internet melalui Ebay untuk musisi dunia. Saya juga pernah mencari piringan hitan dari group band Stone Roses yang bertandatangan vokalisnya senilai Rp5 juta. Band legendaris Indonesia God Bless album pertamanya saya juga beli Rp10 juta," ujar pemilik nama Rian Ekky Pradipta ini.

Sekedar diketahui The Stone Roses adalah band rock alternatif asal Inggris yang dibentuk di Manchester pada tahun 1983. Mereka salah satu kelompok perintis gerakan Madchester yang aktif selama akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Ria mengaku mengaku puas album pertama God Bless sudah dimilikinya. Pencapaian itu kata dia tertinggi karena band tersebut kini masih menjadi idola pecinta musik Tanah Air.

Koleksi lainnya yang masih berhubungan dengan profesinya yakni gitar. Meski bukan gitaris namun dengan beberapa koleksi gitar miliknya terciptalah lagu-lagu hit milik d'Masive. Belasan gitar kini dia miliki dengan harga yang cukup fantastis, mulai Rp 25 juta - Rp80 juta. Untuk semua koleksinya Rian memiliki kamar khusus untuk menyimpan.

Rian termasuk apik dalam mengatur barang koleksiannya beberapa ada yang dipajang jika dirasa memiliki kenangan tersendiri. "Harus rajin bersihkan walau tidak perlu sering yang penting ruangan jangan lembab dan ruangan selalu kita kunjungi bukan di gudang. Kalau di gudang seperti dilupakan, makanya simpan koleksi saya di dekat dengan studio musik," paparnya. (Baca juga: Kapal Selam Nuklir Prancis Terbakar di Mediterania)

Lain lagi dengan hobi Agustina atau yang lebih dikenal dengan Tina Toon artis yang kini menjadi anggota DPRD DKI Jakarta hobi dengan binantang peliharaan berupa anjing.

Vokalis d'Masiv Koleksi Piringan Hitam untuk Mencari Inspirasi


Setahun belakangan ini Tina memelihara anjing jenis ras Samoyed, di pasaran, anjing berwarna putih ini berkisar Rp20 juta ke atas. Anjing ras ini merupakan anjing salju terindah di dunia, berasal dari hutan Gunung Taiga, Siberia barat laut (Rusia). Anjing ini terkenal akan kesitiannya pada pemiliknya.

"Kalau saya sampai rumah saat pulang kerja, Anjing saya selalu menyambut di dean pintu dengan gonggongan, loncat-loncat kegirangan," ucapnya sumringah.

Meskipun jarang punya waktu bersama anjing keayangnya, Tina merasa hobi memelihara hewan sangat menyenangkan. Rasa sayang Tina yang tulus dibalas serupa oleh anjing yang wajahnya mirip serigala ini. Bahkan, saat harus bekerja di rumah, dia tidak sama sekali meras bosan karena ada Excel (nama anjing) yang selalu mengajaknya main. (Lihat Infografis: Hindari Penularan Covid-19 dengan Aktivitas Minim Resiko)

Menurut dia, merawat anjing ras Samoyed tidak bisa asal dan harus tahu keinginan peliharaannya. "Excel tidak bisa di tempat panas, bulunya yang lebat mungkin penyebab dia senang dengan cuaca dingin. Kalau panas pasti gelisah dan jadi dehidrasi minum terus," jelas politisi PDIP ini.

Ras Samoyed juga tidak suka berada di dalam kandang sehingga Excel selalu tidur di tempat tidur bersama Tina anggota keluarga lainnya. Tina juga selalu waspada agar peliharaannya jangan sampai menyerang orang.

"Samoyed termasuk anjing smiling face kemungkinan menyerang sangat kecil. Kecuali dia merasa terancam, yang jelas kalau ada orang yang baru dia lihat kami kenalkan dulu. Harus lama dulu dekat baru bisa bercengkrama," tambahnya. (Ananda Nararya)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)