Pemasok Wilmar Berkomitmen Suplai CPO sesuai Harga DMO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga pemasok minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Wilmar berkomitmen memasok produknya dengan harga domestic market obligation (DMO) Rp9.300 per kilogram (kg). Ketiganya adalah PT Bumitama Gunajaya Agro, PT Union Sampoerna Triputra Persada, dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk.
Langkah itu dimaksudkan sebagai dukungan perusahaan perkebunan tersebut terhadap kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri. “Ini adalah komitmen supplier kami, perusahan perkebunan dalam mendukung program pemerintah. Dengan tersedianya CPO DMO tersebut, perusahaan mampu menyediakan lebih banyak lagi minyak goreng ke pasar dalam negeri,” ujar Presiden Direktur Consumer Pack Business Wilmar Thomas Muksim dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/2/2022).
(Baca juga:Wilmar Gelontorkan Minyak Goreng Kemasan Rp14.000 per Liter)
Wilmar berharap hal itu akan semakin mempermudah masyarakat memperoleh barang kebutuhan pokok tersebut di pasaran. “Kami bersama supplier juga akan memastikan bahwa tambahan CPO DMO akan sampai ke masyarakat dalam bentuk minyak goreng,” kata Thomas.
Upaya membantu pemerintah terkait kebijakan minyak goreng adalah tanggung jawab semua karena tidak akan mampu dilakukan oleh sejumlah pihak saja. Thomas berharap agar semakin banyak yang terlibat agar polemik minyak goreng dapat segera berakhir.
(Baca juga:Wilmar Laporkan Kasus Dugaan Penipuan ke Bareskrim Polri)
“Masyarakat juga harus bekerjasama agar tidak melakukan panic buying karena pemerintah sedang berusaha memenuhi ketersediaan minyak goreng, dan kami akan mendukung sepenuhnya dengan mengucurkan 4 juta liter per hari, sehingga sebentar lagi minyak goreng akan tersedia dalam jumlah cukup banyak,” tutur Thomas.
Direktur PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Johan Puspowidjono mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi konkrit terhadap masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Saat ini, PT BGA adalah pemasok pertama dan terbesar program DMO CPO Rp9.300 per kg kepada Wilmar. “Kami ingin berpartisipasi dalam penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau,” kata dia.
(Baca juga:Wilmar Bersama Polda Banten Gelar Vaksinasi untuk Masyarakat)
Direktur PT Union Sampoerna Djohanis Hardjo dan Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk T. Arifin juga menyampaikan hal senada bahwa sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk menyukseskan program pemerintah.
Wilmar telah menggelontorkan minyak goreng kemasan seharga Rp14.000 per liter sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam program satu harga yang dimulai sejak 19 Januari 2022. Langkah itu diharapkan dapat membantu masyarakat agar lebih mudah memperoleh minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau.
(Baca juga:COVID-19 di Yogyakarta Masih Tinggi, Polda DIY-PT Wilmar Salurkan 12 Ton Oksigen)
Seluruh merek minyak goreng produksi Wilmar saat ini telah seluruhnya dipasarkan seharga Rp14.000. Merek minyak goreng tersebut yaitu Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune, dan Camilla.
Langkah itu dimaksudkan sebagai dukungan perusahaan perkebunan tersebut terhadap kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri. “Ini adalah komitmen supplier kami, perusahan perkebunan dalam mendukung program pemerintah. Dengan tersedianya CPO DMO tersebut, perusahaan mampu menyediakan lebih banyak lagi minyak goreng ke pasar dalam negeri,” ujar Presiden Direktur Consumer Pack Business Wilmar Thomas Muksim dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/2/2022).
(Baca juga:Wilmar Gelontorkan Minyak Goreng Kemasan Rp14.000 per Liter)
Wilmar berharap hal itu akan semakin mempermudah masyarakat memperoleh barang kebutuhan pokok tersebut di pasaran. “Kami bersama supplier juga akan memastikan bahwa tambahan CPO DMO akan sampai ke masyarakat dalam bentuk minyak goreng,” kata Thomas.
Upaya membantu pemerintah terkait kebijakan minyak goreng adalah tanggung jawab semua karena tidak akan mampu dilakukan oleh sejumlah pihak saja. Thomas berharap agar semakin banyak yang terlibat agar polemik minyak goreng dapat segera berakhir.
(Baca juga:Wilmar Laporkan Kasus Dugaan Penipuan ke Bareskrim Polri)
“Masyarakat juga harus bekerjasama agar tidak melakukan panic buying karena pemerintah sedang berusaha memenuhi ketersediaan minyak goreng, dan kami akan mendukung sepenuhnya dengan mengucurkan 4 juta liter per hari, sehingga sebentar lagi minyak goreng akan tersedia dalam jumlah cukup banyak,” tutur Thomas.
Direktur PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Johan Puspowidjono mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi konkrit terhadap masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Saat ini, PT BGA adalah pemasok pertama dan terbesar program DMO CPO Rp9.300 per kg kepada Wilmar. “Kami ingin berpartisipasi dalam penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau,” kata dia.
(Baca juga:Wilmar Bersama Polda Banten Gelar Vaksinasi untuk Masyarakat)
Direktur PT Union Sampoerna Djohanis Hardjo dan Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk T. Arifin juga menyampaikan hal senada bahwa sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk menyukseskan program pemerintah.
Wilmar telah menggelontorkan minyak goreng kemasan seharga Rp14.000 per liter sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam program satu harga yang dimulai sejak 19 Januari 2022. Langkah itu diharapkan dapat membantu masyarakat agar lebih mudah memperoleh minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau.
(Baca juga:COVID-19 di Yogyakarta Masih Tinggi, Polda DIY-PT Wilmar Salurkan 12 Ton Oksigen)
Seluruh merek minyak goreng produksi Wilmar saat ini telah seluruhnya dipasarkan seharga Rp14.000. Merek minyak goreng tersebut yaitu Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune, dan Camilla.
(dar)