Direktur BEI I Gede Nyoman Kupas Tuntas Soal IPO, Mulai dari BUMN hingga Unicorn

Sabtu, 19 Februari 2022 - 11:06 WIB
loading...
A A A
Oleh sebab itu, kami optimis bahwa semakin banyak perusahaan yang akan bergabung untuk tumbuh bersama pasar modal pada tahun ini. Jumlah pencatatan efek pada tahun kami harapkan akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 68 pencatatan efek baru yang terdiri dari Saham, ETF, DIRE, DINFRA, EBA/EBA-SP, dan Emisi Obligasi/Sukuk dari penerbit baru. Adapun emisi obligasi dan sukuk kami harapkan akan mencapai 95 penerbitan pada 2022 ini.

- Apakah ada kebijakan-kebijakan terbaru dari BEI yang mendukung perusahaan-perusahaan yang akan IPO di tahun ini?

Dalam upaya mendukung perusahaan yang memiliki minat atau kebutuhan informasi mengenai IPO, baik perusahaan startup maupun perusahaan konvensional, BEI senantiasa siap menjadi mitra diskusi bagi perusahaan. Kami memiliki person in charge (PIC) khusus bagi perusahaan yang ingin berdiskusi mengenai persiapan IPO perusahaan. Untuk itu kami juga siap melakukan konsultasi one-on-one mengenai rencana IPO ataupun penerbitan instrumen pasar modal lainnya.

Selain itu BEI juga menyelenggarakan kegiatan edukasi berupa go public workshop kepada perusahaan potensial IPO di Indonesia yang dapat kami selenggarakan secara mandiri maupun bekerja sama dengan asosisasi pengusaha dan institusi. Untuk itu kami sangat menyambut baik asosiasi pengusaha ataupun institusi yang berkenan untuk berkolaborasi dengan BEI guna memperoleh pengetahuan yang baik mengenai langkah- langkah dan kunci sukses IPO.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia (BEI, KPEI, dan KSEI) mendukung para pengusaha di Indonesia untuk dapat memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai sarana untuk memperoleh pendanaan tanpa batas, meningkatkan kinerja perusahaan, meningkatkan profesionalisme & loyalitas karyawan, meraih insentif pajak, mempercepat penerapan Good Corporate Governance (GCG), dan lainnya melalui skema IPO.

Adapun dari sisi prasarana penerbitan efek, OJK bersama dengan SRO senantiasa bersikap adaptif terhadap perkembangan bisnis dan industri serta perkembangan praktek Bursa global. Kami telah menerbitkan kebijakan baru pada akhir tahun 2021 lalu seperti Peraturan I-A baru dan juga POJK Saham Hak Suara Multipel (SHSM) sebagai salah satu langkah adaptasi tersebut. Selain itu kami juga terus mengkaji mekanisme percatatan baru yaitu melalui Special Purpose Acquisition Company (SPAC) dan mekanisme dual listing dimana kajiannya telah kami selesaikan pada akhir tahun lalu dan akan segera kami bahas bersama OJK.

Beberapa inisiatif atau kebijakan baru yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan klasifikasi sektor dan industri.
2. Peraturan OJK No. 22/POJK.04/2021 tentang Saham Hak Suara Multipel (SHSM).
3. Perubahan Peraturan Bursa Nomor I-A.
4. Pengembangan notasi khusus SHSM.
5. IDX Incubator yang memiliki Road-to-IPO program bertujuan memberikan capacity building program

dalam rangka mengakselerasi rencana startup serta perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah untuk melakukan IPO dan menjadi Perusahaan Tercatat di BEI.
Kami berharap hal-hal di atas yang telah menjadi inisiatif OJK dan SRO, dapat menjadi pemacu dan membantu lebih banyak perusahaan untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai sarana tumbuh bersama dengan kuantitas, kualitas, dan nilai proceed yang selalu lebih baik.

- Ada berapa proyeksi perusahaan startup Unicorn/Decacorn yang akan IPO di tahun ini?

Sampai dengan tanggal 14 Februari 2022, terdapat 1 (satu) unicorn yang mengajukan dokumen permohonan pencatatan ke Bursa. Kami sangat memahami bahwa keputusan untuk IPO merupakan langkah strategis bagi perusahaan sehingga diperlukan kesiapan serta pertimbangan momentum yang sangat matang.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2693 seconds (0.1#10.140)