Waspada Trik Scammer Curi Uang Lewat Aplikasi Kencan
loading...
A
A
A
Penipuan peniruan identitas, kata Brooks, melibatkan penjahat yang mengeksploitasi sifat yang ditemukan di lebih dari dua pertiga orang Inggris yang disurvei, karena lebih cenderung memenuhi permintaan jika mereka yakin itu berasal dari lembaga terkenal, seperti bank, polisi atau NHS.
"Dalam situasi ini, scammers akan memanfaatkan kekuatan otoritas untuk menanamkan rasa takut pada korban mereka," katanya.
"Mungkin menunjukkan rekening bank mereka telah disusupi, mereka terlambat membayar atau bahwa mereka akan didenda jika mereka tidak membayar jumlah tertentu. Secara psikologis, banyak dari kita akan menganggap nilai atau nominal yang katakan hal yang wajar, jika itu berasal dari apa yang kita percaya sebagai institusi yang bereputasi baik," paparnya.
Sementara itu, penipuan investasi, kata Barclays, membuat korbannya kehilangan rata-rata 15.788 pounds dalam tiga bulan terakhir tahun 2021.
Brooks mengutarakan, scammers adalah "ahli dalam mengeksploitasi fakta bahwa orang ingin mengembangkan aset mereka, dan terkadang peluang pengembalian atau keuntungan tinggi membuat penilaian seseorang menjadi kabur,".
Barclays mengungkapkan, hal itu tercermin dalam penelitiannya, dengan tiga dari 10 orang mengakui bahwa mereka akan bersedia mengikuti penyedia investasi atau tabungan yang belum pernah mereka dengar jika mereka pikir pengembaliannya akan lebih tinggi daripada yang lainnya.
Ditekankan oleh Barclays, bahkan telepon dari bank tidak akan pernah meminta pelanggan untuk membagikan nomor pin atau informasi keamanan mereka atau untuk mentransfer uang ke rekening.
Lebih lanjut Barclays menyarankan "selalu mempertanyakan apakah sesuatu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan jangan takut untuk curiga". Namun Ia memperingatkan bahwa hampir sepertiga dari 2.002 orang yang disurvei mengakui bahwa mereka "tidak akan tahu apa yang harus dilakukan jika mereka menjadi sasaran".
"Dalam situasi ini, scammers akan memanfaatkan kekuatan otoritas untuk menanamkan rasa takut pada korban mereka," katanya.
"Mungkin menunjukkan rekening bank mereka telah disusupi, mereka terlambat membayar atau bahwa mereka akan didenda jika mereka tidak membayar jumlah tertentu. Secara psikologis, banyak dari kita akan menganggap nilai atau nominal yang katakan hal yang wajar, jika itu berasal dari apa yang kita percaya sebagai institusi yang bereputasi baik," paparnya.
Sementara itu, penipuan investasi, kata Barclays, membuat korbannya kehilangan rata-rata 15.788 pounds dalam tiga bulan terakhir tahun 2021.
Brooks mengutarakan, scammers adalah "ahli dalam mengeksploitasi fakta bahwa orang ingin mengembangkan aset mereka, dan terkadang peluang pengembalian atau keuntungan tinggi membuat penilaian seseorang menjadi kabur,".
Barclays mengungkapkan, hal itu tercermin dalam penelitiannya, dengan tiga dari 10 orang mengakui bahwa mereka akan bersedia mengikuti penyedia investasi atau tabungan yang belum pernah mereka dengar jika mereka pikir pengembaliannya akan lebih tinggi daripada yang lainnya.
Ditekankan oleh Barclays, bahkan telepon dari bank tidak akan pernah meminta pelanggan untuk membagikan nomor pin atau informasi keamanan mereka atau untuk mentransfer uang ke rekening.
Lebih lanjut Barclays menyarankan "selalu mempertanyakan apakah sesuatu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan jangan takut untuk curiga". Namun Ia memperingatkan bahwa hampir sepertiga dari 2.002 orang yang disurvei mengakui bahwa mereka "tidak akan tahu apa yang harus dilakukan jika mereka menjadi sasaran".