Solutif! Harga Kedelai Melonjak, Partai Perindo: Perbaiki Tata Kelola Impor & Tingkatkan Produksi Lokal

Selasa, 22 Februari 2022 - 21:41 WIB
loading...
A A A
Dalam satu dekade terakhir, produksi kedelai nasional cenderung turun dari 907 ribu ton pada 2010 menjadi 424,2 ribu ton pada 2019 dan 500 ribu ton pada tahun 2020. Salah satu penyebabnya adalah luas lahan panen yang terus menyusut dari 660,8 ribu ha pada 2010 menjadi 285,3 ribu ha pada 2019.

Hal ini juga dipengaruhi perubahan fungsi lahan ke sektor nonpertanian. Perubahan lahan pertanian tidak bisa dihindari karena laju perkembangan dan pertumbuhan penduduk.

3. Budidaya kedelai tidak menguntungkan

Petani menganggap budi daya kedelai tidak menguntungkan. Berdasarkan data BPS, harga produksi kedelai di tingkat petani rata-rata Rp8.248 per kg. Namun, ketika dijual ke konsumen hanya sekitar Rp10.415 per kg. Artinya, keuntungan yang diterima petani dinilai terlalu rendah dengan masa tanam berkisar tiga sampai empat bulan.

Oleh karena itu, Yerry mengimbau pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk serius membenahi produksi kedelai dalam negeri supaya terjadi swasembada kedelai. Partai Perindo mengusulkan 3 hal yang harus digenjot Pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri:



1. Budi daya tanaman kedelai dengan menggunakan bibit unggul

BRIN (Badan Riset Nasional) atau Balitbang Kementerian Pertanian dapat melakukan riset dan inovasi bibit kedelai yang unggul dan adaptif dengan keadaan geografis dan iklim di Indonesia, sehingga budi daya tanaman kedelai bisa dilakukan sepanjang tahun.

2. Peningkatan SDM dan pendampingan petani kedelai di Indonesia

Harus ada pelatihan dan pendampingan kepada petani kedelai, sehingga SDM petani kedelai mumpuni dan dapat menghasilkan produksi kedelai yang berkualitas dan panen melimpah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2805 seconds (0.1#10.140)