Dear Gamers, Ini 3 Tips Cerdas Top-Up Game dari MotionBanking
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan, bahwa salah satu bentuk hiburan yang banyak dipilih masyarakat saat pandemi Covid-19 adalah bermain game online yaitu sebesar 16,5 persen.
Kemudian, data dari Statista mengatakan bahwa terdapat 50,8 juta pengguna mobile game di 2020. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari imbas kebijakan work from home (WFH) dan belajar di rumah secara daring yang menyebabkan pengguna aplikasi game online melonjak, bahkan diprediksi akan meningkat sebanyak 21,6 persen di 2025.
Masyarakat khususnya anak-anak muda yang masuk ke dalam kategori gamers atau suka bermain game pasti tidak asing dengan fasilitas top up yang diberikan aplikasi game. Baik untuk membeli skin, item, atau hal-hal lainnya yang bisa menambah nilai dari ID game yang dimiliki, kebiasaan untuk melakukan top up game ini tentu tidak asing dilakukan pada kalangan gamers.
“Top up game sifatnya kurang lebih sama dengan online shop yang didasari oleh keinginan untuk memberikan kepuasan diri. Namun, kebiasaan tersebut bisa berdampak buruk bagi finansial jika tidak didasari oleh perhitungan yang matang," ujar Direktur Bisnis Digital PT Bank MNC Internasional Tbk, Teddy Tee di Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Teddy menambahkan, tidak jarang gamers rela tidak makan hanya untuk bisa melakukan top up. Hal ini akan sangat merugikan baik dari segi kesehatan maupun keuangan.
Menyikapi hal tersebut, MotionBanking membagikan cara agar gamers dapat menyikapi kebiasaan top up dengan baik:
1. Sesuaikan dengan budget
Menghabiskan uang untuk top up harus didasari dengan budgeting yang matang. Sesuaikan dengan kemampuan yang dipunya agar gamers tidak ‘keterusan’ dalam top up yang tentu saja berbahaya untuk kesehatan finansial.
Jika tidak direm, uang yang dimiliki bisa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang lain.
Kemudian, data dari Statista mengatakan bahwa terdapat 50,8 juta pengguna mobile game di 2020. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari imbas kebijakan work from home (WFH) dan belajar di rumah secara daring yang menyebabkan pengguna aplikasi game online melonjak, bahkan diprediksi akan meningkat sebanyak 21,6 persen di 2025.
Masyarakat khususnya anak-anak muda yang masuk ke dalam kategori gamers atau suka bermain game pasti tidak asing dengan fasilitas top up yang diberikan aplikasi game. Baik untuk membeli skin, item, atau hal-hal lainnya yang bisa menambah nilai dari ID game yang dimiliki, kebiasaan untuk melakukan top up game ini tentu tidak asing dilakukan pada kalangan gamers.
“Top up game sifatnya kurang lebih sama dengan online shop yang didasari oleh keinginan untuk memberikan kepuasan diri. Namun, kebiasaan tersebut bisa berdampak buruk bagi finansial jika tidak didasari oleh perhitungan yang matang," ujar Direktur Bisnis Digital PT Bank MNC Internasional Tbk, Teddy Tee di Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Teddy menambahkan, tidak jarang gamers rela tidak makan hanya untuk bisa melakukan top up. Hal ini akan sangat merugikan baik dari segi kesehatan maupun keuangan.
Menyikapi hal tersebut, MotionBanking membagikan cara agar gamers dapat menyikapi kebiasaan top up dengan baik:
1. Sesuaikan dengan budget
Menghabiskan uang untuk top up harus didasari dengan budgeting yang matang. Sesuaikan dengan kemampuan yang dipunya agar gamers tidak ‘keterusan’ dalam top up yang tentu saja berbahaya untuk kesehatan finansial.
Jika tidak direm, uang yang dimiliki bisa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang lain.