Antisipasi Krisis Imbas Perang Rusia-Ukraina, Kalbe Farma Tingkatkan Stok Bahan Baku Obat

Kamis, 03 Maret 2022 - 21:38 WIB
loading...
Antisipasi Krisis Imbas...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina yang belum mereda bisa berimbas pada terganggunya pasokan bahan baku global, termasuk bahan baku obat.

Krisis Ukraina diperkirakan menimbulkan risiko rantai pasokan yang semakin besar, di tengah situasi krisis pasokan global karena dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.



Hal ini diantisipasi oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dengan meningkatkan persediaan bahan baku (raw material) maupun kemasan (packaging material) hingga mencapai 4 bulan untuk mengantisipasi krisis rantai pasok dunia tersebut.

“Dengan timbulnya krisis geopolitik Ukraina, Kalbe akan terus memonitor kondisi pasar dan tren harga bahan baku dan kemasan untuk mengantisipasi gejolak pasokan agar dapat menjamin ketersediaan produk di masyarakat,“ kata Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata, Kamis (3/3/2022).



Bernadus mencatat, jika terjadi kenaikan harga bahan baku yang signifikan dibandingkan dengan ekspektasi perusahaan, maka perusahaan akan mempertimbangkan kenaikan harga produk secara bijak dan selektif namun tidak memberatkan konsumen.

Melalui kombinasi strategi product mix, efisiensi biaya operasional serta kenaikan harga, BUMN farmasi itu tetap mentargetkan operating profit margin yang stabil di kisaran 14.5% - 15.5% untuk tahun 2022.



“Kalbe tetap berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba tahun 2022 di kisaran 11%-15%,“ papar Bernadus.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Rusia Kantongi Rp470,1...
Rusia Kantongi Rp470,1 Triliun usai Caplok Aset Properti Perusahaan Asing
Ratusan Perusahaan Barat...
Ratusan Perusahaan Barat Angkat Kaki dari Rusia, Putin Tutup Pintu Buat Kembali
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
Uni Eropa Dipaksa Mencabut...
Uni Eropa Dipaksa Mencabut Sanksi ke Beberapa Oligarki Rusia
Bergeser ke Ekonomi...
Bergeser ke Ekonomi Perang, Nilai Kontraktor Senjata Terbesar Jerman Melewati VW
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9, Kamis 27 Maret 2025: Pencarian Arogan CS
Dangdut 24 Karat: Persembahan...
Dangdut 24 Karat: Persembahan Spesial MNCTV untuk Pencinta Dangdut, Tayang 17 April 21.30 WIB
Ratusan SPBU Coco Bagikan...
Ratusan SPBU Coco Bagikan Takjil untuk Konsumen selama Ramadan
Berita Terkini
Ini Para Perwira Pertamina...
Ini Para Perwira Pertamina Penjaga Ketahanan Energi saat Libur Lebaran
1 jam yang lalu
BRI Peduli Bangun PLTMH...
BRI Peduli Bangun PLTMH untuk Pemberdayaan Desa BRILiaN Jatihurip
1 jam yang lalu
Kepala Daerah Apresiasi...
Kepala Daerah Apresiasi Kontribusi PetroChina Dorong Ekonomi Jambi
2 jam yang lalu
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
3 jam yang lalu
Kinerja 2024 Positif,...
Kinerja 2024 Positif, PGN Cetak Laba Bersih Rp5,4 Triliun
3 jam yang lalu
Kunjungi Pangkalan di...
Kunjungi Pangkalan di Kota Bandung, Wamen BUMN Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman
3 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved