Antisipasi Krisis Imbas Perang Rusia-Ukraina, Kalbe Farma Tingkatkan Stok Bahan Baku Obat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina yang belum mereda bisa berimbas pada terganggunya pasokan bahan baku global, termasuk bahan baku obat.
Krisis Ukraina diperkirakan menimbulkan risiko rantai pasokan yang semakin besar, di tengah situasi krisis pasokan global karena dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Hal ini diantisipasi oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dengan meningkatkan persediaan bahan baku (raw material) maupun kemasan (packaging material) hingga mencapai 4 bulan untuk mengantisipasi krisis rantai pasok dunia tersebut.
“Dengan timbulnya krisis geopolitik Ukraina, Kalbe akan terus memonitor kondisi pasar dan tren harga bahan baku dan kemasan untuk mengantisipasi gejolak pasokan agar dapat menjamin ketersediaan produk di masyarakat,“ kata Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata, Kamis (3/3/2022).
Bernadus mencatat, jika terjadi kenaikan harga bahan baku yang signifikan dibandingkan dengan ekspektasi perusahaan, maka perusahaan akan mempertimbangkan kenaikan harga produk secara bijak dan selektif namun tidak memberatkan konsumen.
Melalui kombinasi strategi product mix, efisiensi biaya operasional serta kenaikan harga, BUMN farmasi itu tetap mentargetkan operating profit margin yang stabil di kisaran 14.5% - 15.5% untuk tahun 2022.
“Kalbe tetap berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba tahun 2022 di kisaran 11%-15%,“ papar Bernadus.
Krisis Ukraina diperkirakan menimbulkan risiko rantai pasokan yang semakin besar, di tengah situasi krisis pasokan global karena dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Hal ini diantisipasi oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dengan meningkatkan persediaan bahan baku (raw material) maupun kemasan (packaging material) hingga mencapai 4 bulan untuk mengantisipasi krisis rantai pasok dunia tersebut.
“Dengan timbulnya krisis geopolitik Ukraina, Kalbe akan terus memonitor kondisi pasar dan tren harga bahan baku dan kemasan untuk mengantisipasi gejolak pasokan agar dapat menjamin ketersediaan produk di masyarakat,“ kata Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata, Kamis (3/3/2022).
Baca Juga
Bernadus mencatat, jika terjadi kenaikan harga bahan baku yang signifikan dibandingkan dengan ekspektasi perusahaan, maka perusahaan akan mempertimbangkan kenaikan harga produk secara bijak dan selektif namun tidak memberatkan konsumen.
Melalui kombinasi strategi product mix, efisiensi biaya operasional serta kenaikan harga, BUMN farmasi itu tetap mentargetkan operating profit margin yang stabil di kisaran 14.5% - 15.5% untuk tahun 2022.
“Kalbe tetap berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba tahun 2022 di kisaran 11%-15%,“ papar Bernadus.
(ind)