Petani Milenial Diajak Mentan Kenali Metaverse dan Kuasai Internet of Things
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengembangan SDM pertanian ke depan akan kian mudah atas hadirnya Metaverse . Sebab platform digital ini menggabungkan dunia nyata dengan jagat maya secara real time.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian yang membutuhkan banyak alat peraga akan dimudahkan oleh Metaverse melalui aneka simulasi. “Seperti olah tanah, menanam, memelihara tanaman dalam green house dapat dibuat secara virtual dan membantu peserta penyuluhan, pelatihan dan pendidikan pertanian tanpa terbatas jarak melalui Metaverse,” kata Mentan Syahrul di Medan, Sumatera Utara.
(Baca juga:Petani Milenial Garut Ekspor 2 Kontainer Kopi Rp4 Miliar ke Belanda)
Hal itu dikemukakan Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kuliah Umum di Kampus Polbangtan Medan. Hadir Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian, serta Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini.
“Metaverse itu adalah khayalanmu yang dimasukkan ke dalam jagat artifisial, dan khayalanmu menjadi nyata di dunia namun yang paling pasti, pertanian harus masuk ke platform digital,” kata Mentan Syahrul pada Kuliah Umum yang dihadiri civitas academica Polbangtan Medan secara hibrid, online dan offline.
Sebagaimana diketahui, Metaverse adalah besutan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang dikabarkan segera merekrut lebih 10.000 pemerhati internet of things untuk mendukung pengembangan Metaverse.
(Baca juga:Petani Milenial Merauke Jadi Perhatian Mentan Syahrul)
Mentan Syahrul menambahkan, dengan Metaverse maka kita dapat berinteraksi secara digital dengan avatar, memanfaatkan augmentend reality maupun virtual reality yang mirip dunia nyata.
“Besok mahasiswa Polbangtan harus memiliki dan menguasai internet of things, artificial intelligent bahkan robot construction untuk mendukung pembangunan pertanian nasional,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, 2008-2018.
Mentan mengajak dan memotivasi mahasiswa Polbangtan sebagai petani milenial mampu mengubah paradigma bahwa petani itu orang kecil dan lusuh, maka stigma itu harus diubah dengan karya nyata bagi negara.
(Baca juga:Inovasi Keren, Petani Milenial Ini Kembangkan Smart Farming Drip Irigation System)
“Eramu besok tidak boleh kalah dengan bangsa di Asia. Eramu besok tidak boleh kalah orang Eropa. Eramu besok tidak boleh kalah, untuk membuat pertanian Indonesia lebih maju,” katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggarisbawahi seruan Mentan Syahrul bagi pengembangan petani milenial dalam upaya regenerasi petani.
“Kementan melalui BPPSDMP sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, professional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian,” katanya.
(Baca juga:Program Petani Milenial Jokowi Jaga Ketahanan Pangan Nasional)
Saat ini, kata Dedi Nursyamsi, sudah dan sedang terjadi transformasi dari pertanian tradisional ke modern, khususnya digitalisasi berkembang di era teknologi informasi dan komunikasi. Keterlibatan generasi milenial mutlak dilakukan lantaran masifnya penerapan teknologi digital di sektor pertanian akan menarik minat milenial.
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini mengapresiasi kunjungan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi sebagai pemicu semangat bagi mahasiswa tingkat akhir dan menyongsong Penerimaan Mahasiswa Baru 2022 (PMB).
Saat ini, kata Yuliana, Polbangtan Medan melakukan pembelajaran dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat. “Kami secara berkala menggelar webinar, kuliah umum, pembinaan karakter mahasiswa, kepramukaan dan beberapa kegiatan lainnya,” kata Yuliana.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian yang membutuhkan banyak alat peraga akan dimudahkan oleh Metaverse melalui aneka simulasi. “Seperti olah tanah, menanam, memelihara tanaman dalam green house dapat dibuat secara virtual dan membantu peserta penyuluhan, pelatihan dan pendidikan pertanian tanpa terbatas jarak melalui Metaverse,” kata Mentan Syahrul di Medan, Sumatera Utara.
(Baca juga:Petani Milenial Garut Ekspor 2 Kontainer Kopi Rp4 Miliar ke Belanda)
Hal itu dikemukakan Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kuliah Umum di Kampus Polbangtan Medan. Hadir Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian, serta Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini.
“Metaverse itu adalah khayalanmu yang dimasukkan ke dalam jagat artifisial, dan khayalanmu menjadi nyata di dunia namun yang paling pasti, pertanian harus masuk ke platform digital,” kata Mentan Syahrul pada Kuliah Umum yang dihadiri civitas academica Polbangtan Medan secara hibrid, online dan offline.
Sebagaimana diketahui, Metaverse adalah besutan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang dikabarkan segera merekrut lebih 10.000 pemerhati internet of things untuk mendukung pengembangan Metaverse.
(Baca juga:Petani Milenial Merauke Jadi Perhatian Mentan Syahrul)
Mentan Syahrul menambahkan, dengan Metaverse maka kita dapat berinteraksi secara digital dengan avatar, memanfaatkan augmentend reality maupun virtual reality yang mirip dunia nyata.
“Besok mahasiswa Polbangtan harus memiliki dan menguasai internet of things, artificial intelligent bahkan robot construction untuk mendukung pembangunan pertanian nasional,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, 2008-2018.
Mentan mengajak dan memotivasi mahasiswa Polbangtan sebagai petani milenial mampu mengubah paradigma bahwa petani itu orang kecil dan lusuh, maka stigma itu harus diubah dengan karya nyata bagi negara.
(Baca juga:Inovasi Keren, Petani Milenial Ini Kembangkan Smart Farming Drip Irigation System)
“Eramu besok tidak boleh kalah dengan bangsa di Asia. Eramu besok tidak boleh kalah orang Eropa. Eramu besok tidak boleh kalah, untuk membuat pertanian Indonesia lebih maju,” katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggarisbawahi seruan Mentan Syahrul bagi pengembangan petani milenial dalam upaya regenerasi petani.
“Kementan melalui BPPSDMP sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, professional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian,” katanya.
(Baca juga:Program Petani Milenial Jokowi Jaga Ketahanan Pangan Nasional)
Saat ini, kata Dedi Nursyamsi, sudah dan sedang terjadi transformasi dari pertanian tradisional ke modern, khususnya digitalisasi berkembang di era teknologi informasi dan komunikasi. Keterlibatan generasi milenial mutlak dilakukan lantaran masifnya penerapan teknologi digital di sektor pertanian akan menarik minat milenial.
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini mengapresiasi kunjungan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi sebagai pemicu semangat bagi mahasiswa tingkat akhir dan menyongsong Penerimaan Mahasiswa Baru 2022 (PMB).
Saat ini, kata Yuliana, Polbangtan Medan melakukan pembelajaran dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat. “Kami secara berkala menggelar webinar, kuliah umum, pembinaan karakter mahasiswa, kepramukaan dan beberapa kegiatan lainnya,” kata Yuliana.
(dar)