Perang Rusia Ukraina Adalah Bencana Ekonomi, Bank Dunia Memperingatkan
loading...
A
A
A
"Sulit untuk memperkirakan angka (kerugian) itu sekarang, tetapi kita sudah siap melihat secara persentase dan pertumbuhan PDB karena apa yang sudah terjadi," terang Rodnyansky.
Dengan ratusan ribu warga Ukraina melarikan diri dari negara itu atau bergabung dalam perang melawan Rusia. Tenaga kerja telah menyusut secara dramatis, yang membuat sulit untuk menjaga ekonomi di masa perang tetap berjalan.
"Produksi baru saja runtuh," kata Rodnyansky, yang mengatakan ada gangguan pada pasokan makanan dan energi vital.
Perusahaan-perusahaan besar barat, seperti produsen makanan Nestle dan pembuat bir Carlsberg, memiliki operasi besar di Ukraina yang telah terganggu oleh perang.
Lonjakan investasi asing dalam beberapa tahun terakhir membantu membentuk kembali ekonomi Ukraina di tengah tindakan keras korupsi yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk dukungan pembangunan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Rodnyansky juga mengutarakan, bahwa pergeseran "benar-benar mencerminkan keinginan rakyat di Ukraina untuk berintegrasi dengan Uni Eropa, untuk menjadi bagian dari keluarga Eropa, dan hanya memiliki negara demokratis, kuat, bebas secara ekonomi yang berkembang".
Dia mengatakan, ada dorongan untuk digitalisasi yang telah membuatnya lebih mudah dalam melakukan bisnis di negara ini: "Ini sangat kontras dengan apa yang terjadi di Rusia ... dan itu mungkin alasan lain mengapa pemimpin Rusia itu secara terang-terangan membenci segala sesuatu tentang Ukraina dan apa yang diperjuangkan Ukraina."
Sedangkan Malpass khawatir, bahwa perang akan memberikan kerusakan jangka panjang terhadap perubahan-perubahan yang dibangun oleh ekonomi dan rakyat Ukraina.
Keinginan untuk menghentikan hal itu, menjadi salah satu alasan mengapa Bank Dunia sedang dalam proses menyusun paket bantuan USD350 juta untuk Ukraina yang diperkirakan akan disetujui dalam beberapa hari ke depan. "Ini akan membantu mendanai anggaran Ukraina," kata Malpass.
Dengan pendapatan pajak yang runtuh karena perang, bantuan Bank Dunia diyakini akan akan membantu membayar beberapa hal-hal seperti gaji pemerintah, kesejahteraan sosial dan persediaan darurat.
Dengan ratusan ribu warga Ukraina melarikan diri dari negara itu atau bergabung dalam perang melawan Rusia. Tenaga kerja telah menyusut secara dramatis, yang membuat sulit untuk menjaga ekonomi di masa perang tetap berjalan.
"Produksi baru saja runtuh," kata Rodnyansky, yang mengatakan ada gangguan pada pasokan makanan dan energi vital.
Perusahaan-perusahaan besar barat, seperti produsen makanan Nestle dan pembuat bir Carlsberg, memiliki operasi besar di Ukraina yang telah terganggu oleh perang.
Lonjakan investasi asing dalam beberapa tahun terakhir membantu membentuk kembali ekonomi Ukraina di tengah tindakan keras korupsi yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk dukungan pembangunan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Rodnyansky juga mengutarakan, bahwa pergeseran "benar-benar mencerminkan keinginan rakyat di Ukraina untuk berintegrasi dengan Uni Eropa, untuk menjadi bagian dari keluarga Eropa, dan hanya memiliki negara demokratis, kuat, bebas secara ekonomi yang berkembang".
Dia mengatakan, ada dorongan untuk digitalisasi yang telah membuatnya lebih mudah dalam melakukan bisnis di negara ini: "Ini sangat kontras dengan apa yang terjadi di Rusia ... dan itu mungkin alasan lain mengapa pemimpin Rusia itu secara terang-terangan membenci segala sesuatu tentang Ukraina dan apa yang diperjuangkan Ukraina."
Sedangkan Malpass khawatir, bahwa perang akan memberikan kerusakan jangka panjang terhadap perubahan-perubahan yang dibangun oleh ekonomi dan rakyat Ukraina.
Keinginan untuk menghentikan hal itu, menjadi salah satu alasan mengapa Bank Dunia sedang dalam proses menyusun paket bantuan USD350 juta untuk Ukraina yang diperkirakan akan disetujui dalam beberapa hari ke depan. "Ini akan membantu mendanai anggaran Ukraina," kata Malpass.
Dengan pendapatan pajak yang runtuh karena perang, bantuan Bank Dunia diyakini akan akan membantu membayar beberapa hal-hal seperti gaji pemerintah, kesejahteraan sosial dan persediaan darurat.