Apakah Harga BBM Akan Kembali Naik Menyusul Lonjakan Minyak Dunia?

Rabu, 09 Maret 2022 - 15:09 WIB
loading...
Apakah Harga BBM Akan Kembali Naik Menyusul Lonjakan Minyak Dunia?
Saat beban keuangan negara untuk mensubsidi BBM bertambah berat. Lantas, apakah harga BBM akan kembali dinaikkan menyusul fenomena ini?. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia terus menembus rekor tertinggi terkena imbas konflik Rusia-Ukraina dan keterlibatan sejumlah negara Barat. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei naik 2,84% menjadi USD 131,61 per barel.

Sementara, untuk harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS kontrak April naik 2,3% menjadi USD 126,55 per barel.

Kondisi pasar energi global yang tidak menentu berpengaruh besar terhadap pasar energi Indonesia. Jika harga minyak dunia semakin meroket, maka dampaknya bisa membuat harga BBM hingga LPG ikut naik.

Pasalnya beban keuangan negara untuk mensubsidi produk energi tersebut bertambah berat. Lantas, apakah harga BBM akan kembali dinaikkan menyusul fenomena ini?

"Kami masih memonitor perkembangan harga minyak dunia, terkait harga masih kami review," ujar Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina, Irto Ginting kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (9/3/2022).

Pihaknya masih akan melakukan pengkajian harga BBM non subsidi secara berkala tiap 2 minggu sekali. Sementara untuk BBM bersubsidi harganya ditetapkan oleh pemerintah.



Sebagai informasi, subsidi BBM dan LPG tahun ini dialokasikan sebesar Rp 77,55 triliun. Asumsi alokasi ini ditetapkan melalui perhitungan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar USD 63 per barel dan nilai tukar rupiah Rp 14.350 per USD.

Berdasarkan perhitungan pemerintah, kenaikan harga minyak USD 1 per barel akan berdampak pada kenaikan subsidi BBM Rp 2,65 triliun, subsidi LPG Rp 1,47 triliun dan subsidi minyak tanah Rp49 miliar. Artinya, jika harga minyak naik USD 1 per barel, beban keuangan negara bertambah Rp 4,17 triliun.

Sementara, Kementerian ESDM telah mematok ICP bulan Februari sebesar USD 95,72 per barel, naik dibanding bulan Januari yang sebesar USD 85,89 per barel. Oleh karenanya jika harga minyak dunia terus melesat, beban APBN akan semakin berat.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1843 seconds (0.1#10.140)