Harga Minyak Bergerak Turun Seiring Sinyal Damai Rusia-Ukraina

Senin, 14 Maret 2022 - 13:46 WIB
loading...
Harga Minyak Bergerak Turun Seiring Sinyal Damai Rusia-Ukraina
Harga minyak mentah (crude oil) hari ini bergerak turun pada perdagangan Senin (14/3/2022) siang. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah (crude oil) hari ini bergerak turun pada perdagangan Senin (14/3/2022) siang. Merujuk data pasar New York Mercantile Exchange (NYMEX), hingga pukul 12:28 WIB harga minyak mentah berjangka jenis Brent kontrak Mei 2022 tertekan 1,69% di harga USD110,77 per barel, menambah kerugian 10,10% dalam lima hari terakhir.

Sedangkan minyak WTI untuk kontrak April 2022 merosot 2,43% di harga USD106,71 per barel, dari titik tertinggi harian di USD109,72.

Komoditas minyak mentah kembali melanjutkan penurunan harga merespons upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Ukraina. Saat ini pasar juga bersiap menyambut dampak kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).



Seperti diketahui, harga minyak sebelumnya sempat melonjak hingga menyentuh USD140 per barel akibat 'operasi khusus' yang dilancarkan Rusia ke sejumlah wilayah di Ukraina.

Kabar terbaru, kedua negara tampak optimistis mampu membuahkan hasil negosiasi pada akhir pekan nanti, kendati perundingan terakhir berujung gagal.

"Harga minyak mungkin akan terus melemah pekan ini karena investor mulai mencerna dampak sanksi terhadap Rusia, bersama dengan pihak-pihak yang menunjukkan tanda-tanda negosiasi untuk menghentikan perang," kata Analis CMC Markets Tina Teng, dilansir Reuters, Senin (14/3/2022).



Ekspektasi pasar atas kesepakatan damai didorong oleh komentar Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman yang mengatakan Rusia telah menunjukkan tanda-tanda kemungkinan bersedia untuk melakukan negosiasi substantif atas Ukraina.

Ke depan, pasar akan fokus membaca dampak kebijakan moneter yang terjadi setelah rapat kebijakan bank sentral (FOMC) AS yang diprediksi kuat akan menaikkan suku bunga pekan ini.

"Pasar mulai beralih ke kebijakan moneter dalam pertemuan FOMC mendatang minggu ini, yang dapat memperkuat dollar lebih lanjut dan menekan harga komoditas," imbuh Teng.



Sebagai informasi, FOMC AS dijadwalkan pada 15-16 Maret untuk memutuskan apakah bank sentral AS The Fed akan menaikkan suku bunga atau tidak.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)