Rusia Ancam Setop Pasok Gas ke Eropa, Provinsi di Belanda Hidupkan Kembali Kilang

Kamis, 17 Maret 2022 - 10:04 WIB
loading...
A A A
"Tetapi jika kita bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang positif dan berkontribusi untuk menghentikan perang di Ukraina, maka kita perlu melakukan itu."

Kemakmuran dan Rasa Sakit

Ladang gas ditemukan pada tahun 1959, menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Dalam banyak hal merupakan simbol kemakmuran pasca-perang untuk Belanda, dan untuk benua Eropa secara keseluruhan.

Ketika output memuncak pada tahun 1982, Groningen menyediakan hampir seperlima dari anggaran pemerintah tahunan Belanda. Hasilnya buat mendanai proyek-proyek infrastruktur besar. Jutaan rumah tangga dan bisnis terhubung ke sistem pipa nasional yang menghasilkan listrik dan mendorong pertumbuhan industri.

Bagian yang menguntungkan buat Groningen sendiri kecil, kata Jan Wigbolgus, sebagai kepala Groninger Gasberaad, sebuah kolektif kelompok sosial, melobi agar penduduk setempat memiliki kekhawatiran tentang produksi gas.

Oposisi terorganisir dimulai pada tahun 2009 tetapi butuh waktu bertahun-tahun bagi penduduk untuk memenangkan upaya perbaikan terhadap rumah mereka dari pemerintah. Baru pada tahun 2015, gempa diakui sebagai risiko keamanan oleh pihak berwenang.

NAM telah lama membantah adanya hubungan antara gempa dan produksi gas. Pada tahun 2018, ia setuju dengan negara untuk mendanai kompensasi dan telah menutupi sebagian besar biaya, tetapi bulan lalu mengajukan arbitrase atas pembayaran klaim kerusakan yang sedang berlangsung.

Gempa besar bisa membuat dinding retak yang berbahaya bagi orang sekitar. Pada akhir Januari, hanya 14% dari lebih 27.000 rumah yang oleh penilaian diperintahkan pemerintah membutuhkan penguatan telah dinyatakan aman, beberapa tahun molor dari jadwal, menurut sebuah laporan oleh Koordinator Nasional untuk Groningen.

Lebih dari 200.000 laporan kerusakan telah diajukan sejak 1990-an, kata Wigbolgus. Namun konflik Ukraina telah membawa kekhawatiran buat Groningers.

Schrages mengatakan pertempuran di sana memunculkan kembali kenangan pendudukan Nazi di Belanda saat Perang Dunia II, ketika orang-orang di provinsi mereka dipaksa untuk menggali parit dan penghalang laut dibuka untuk menyebabkan banjir – bagian dari upaya yang gagal untuk memperlambat pasukan Sekutu yang bergerak maju.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2725 seconds (0.1#10.140)