Buka Keran Ekspor APD, Mendag: Ini Peluang Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan bahwa keran ekspor untuk Alat Pelindung Diri (APD) atau alat kesehatan telah dibuka kembali. Hal ini dilakukan untuk menggeliatkan kembali roda perekonomian.
“Saya sudah buka relaksasi terkait ekspor APD karena produksi meningkat dan banyaknya permintaan dari luar. Ini peluang bagi perekonomian kita,” kata Agus ketika meninjau Kesiapan Protokol Kesehatan di sebuah mal di Jakarta, Selasa (16/6/2020). (Baca juga : Larangan Ekspor APD Akan Dicabut, Pengusaha Siap Kirim ke Korsel dan Amerika )
Namun, meski keran ekspor telah dibuka, Agus menegaskan bahwa kebutuhan dalam negeri harus tetap diprioritaskan supaya penanganan Covid-19 tidak terganggu.
Untuk diketahui, sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa produksi alat kesehatan dan APD surplus sampai dengan Desember 2020. Adapun produknya seperti coverall atau protective suite, surgical gown dan surgical mask.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin dan Kementerian Kesehatan, diperkirakan terjadi surplus produksi sebesar 1,96 miliar unit untuk masker bedah, 377,7 juta unit masker kain, 13,2 juta unit pakaian bedah, dan 356,6 juta unit pakaian pelindung medis hingga Desember 2020.
“Saya sudah buka relaksasi terkait ekspor APD karena produksi meningkat dan banyaknya permintaan dari luar. Ini peluang bagi perekonomian kita,” kata Agus ketika meninjau Kesiapan Protokol Kesehatan di sebuah mal di Jakarta, Selasa (16/6/2020). (Baca juga : Larangan Ekspor APD Akan Dicabut, Pengusaha Siap Kirim ke Korsel dan Amerika )
Namun, meski keran ekspor telah dibuka, Agus menegaskan bahwa kebutuhan dalam negeri harus tetap diprioritaskan supaya penanganan Covid-19 tidak terganggu.
Untuk diketahui, sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa produksi alat kesehatan dan APD surplus sampai dengan Desember 2020. Adapun produknya seperti coverall atau protective suite, surgical gown dan surgical mask.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin dan Kementerian Kesehatan, diperkirakan terjadi surplus produksi sebesar 1,96 miliar unit untuk masker bedah, 377,7 juta unit masker kain, 13,2 juta unit pakaian bedah, dan 356,6 juta unit pakaian pelindung medis hingga Desember 2020.
(ind)