Presidensi G-20, Indonesia Perlu Orkestrasi Seluruh Potensi Bangsa
loading...
A
A
A
Dari semua aspek ekonomi, investasi, energi dan infrastruktur logistic, membutuhkan ketersediaan teknologi yang bisa diandalkan. Sitta Rosdaniah, Koordinator Fungsi Analisis Ekonomi & Sektor Industri Kementerian BUMN menegaskan bahwa pihaknya BUMN berfungsi sebagai tulang punggung pemerintah dalam penyediaan teknologi, energi serta perbaikan sektor ekonomi. “Teknologi diinginkan menjadikan manusia semakin sejahtera. Jadi teknologi ini harus andal, terjangkau dan inklusif. BUMN dalam posisi berperan aktif mendorong hadirnya teknologi ini. Dalam pemulihan ekonomi nasional, kita juga terdepan dalam membantu pemerintah. Misalnya, mendorong adanya vaksin, kesiapan rumah sakit dan juga mendorong adanya energi untuk Indonesia,” kata dia.
Dari seluruh potensi bangsa yang ada, Indonesia harus mengerahkkan kekuatan terbaiknya untuk memaksimalkan presidensi G-20 saat ini. Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan menegaskan bahwa momentum presidensi G-20 pada tahun ini harus dimanfaatkan secara maksimal. “Kita harus mengerahkan sumber daya, seluruh potensi harus dimaksimalkan,” terangnya.
Sejalan dengan ini, energi semangat harus dikoneksikan dengan energi generasi muda kita untuk terus belajar dan memaksimalkan mindset bertumbuh. Analisa Widyaningrum, Psikolog dan CEO APDC Indonesia mendorong agar generasi muda terus semangat untuk mengembangkan diri dan bertumbuh, agar momentum G-20 tetap menjadi kesempatan emas bagi Indonesia. Presidensi G-20 pada 2022 ini, harus dimaksimalkan dengan mengerahkan seluruh potensi bangsa, untuk menguatkan ekonomi, kesehatan, teknologi juga perbaikan kemanusiaan.
“Kita jangan terjebak pada level out-side in terus, menyalahkan pemerintah dan orang lain. Jadi mindset dan karakteristik yang kuat inilah yang akan mendorong generasi Indonesia tetap sukses terus,” ungkap Analisa yang juga merupakan alumni Djarum Beasiswa Plus.
Dari seluruh potensi bangsa yang ada, Indonesia harus mengerahkkan kekuatan terbaiknya untuk memaksimalkan presidensi G-20 saat ini. Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan menegaskan bahwa momentum presidensi G-20 pada tahun ini harus dimanfaatkan secara maksimal. “Kita harus mengerahkan sumber daya, seluruh potensi harus dimaksimalkan,” terangnya.
Sejalan dengan ini, energi semangat harus dikoneksikan dengan energi generasi muda kita untuk terus belajar dan memaksimalkan mindset bertumbuh. Analisa Widyaningrum, Psikolog dan CEO APDC Indonesia mendorong agar generasi muda terus semangat untuk mengembangkan diri dan bertumbuh, agar momentum G-20 tetap menjadi kesempatan emas bagi Indonesia. Presidensi G-20 pada 2022 ini, harus dimaksimalkan dengan mengerahkan seluruh potensi bangsa, untuk menguatkan ekonomi, kesehatan, teknologi juga perbaikan kemanusiaan.
“Kita jangan terjebak pada level out-side in terus, menyalahkan pemerintah dan orang lain. Jadi mindset dan karakteristik yang kuat inilah yang akan mendorong generasi Indonesia tetap sukses terus,” ungkap Analisa yang juga merupakan alumni Djarum Beasiswa Plus.
(nng)