Di Balik Kesuksesan G20 Indonesia, Ada Kisah Duet Ani-Retno Merawat 43 Tahun Pertemanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tersimpan kisah 43 tahun pertemanan dua srikandi Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di balik kesuksesan gelaran presidensi G20 Indonesia. Kedua telah bekerja ekstra keras selama kurang lebih satu tahun untuk menyukseskan gelaran G20 di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia.
Usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyerahkan tongkat estafet presidensi G20 ke India sekaligus menandakan selesainya presidensi G20 Indonesia, kedua srikandi Indonesia itu terlihat berpelukan.
“Alhamdulilah, kita baru saja menyelesaikan KTT G20, dua hari berturut-turut, dan tadi telah ditutup oleh Bapak Presiden dengan menghasilkan deklarasi dari para pimpinan G20. Ini pencapaian yang luar biasa karena deklarasi itu artinya ada kesepakatan dari seluruh pimpinan G20,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati, yang diunggah Rabu (16/11/2022).
Senada, rasa syukur juga diungkapkan oleh Menlu atas terselenggaranya rangkaian pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia.
“Alhamdulillah di tengah segala tantangan, segala perbedaan yang sangat-sangat tajam, paling tidak dari kegiatannya itu sendiri, tidak ada satu pun kegiatan G20 yang harus dibatalkan pada tahun ini,” ujar Retno, saat berbincang di Podkabs (Podkabs Kabinet dan Sekretariat Kabinet) yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
Di Presidensi G20 Indonesia, sebagai Menkeu, Sri Mulyani berperan besar di financial track sementara sebagai Menlu, Retno Marsudi mengampu sherpa track.
“G20 itu kan ada finance track, jadi trek keuangan, ada trek sherpa yang lebih banyak kepada ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan, dan kita itu menjadi pengampu dari masing-masing trek itu. Ibu Menkeu tentunya di trek keuangan, sementara saya di trek sherpa,” tutur Retno seperti dilansir Setkab.
Sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, Retno mengaku dirinya dan Sri Mulyani kerap berdiskusi mengenai persiapan dan progres dari Presidensi G20 Indonesia.
Usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyerahkan tongkat estafet presidensi G20 ke India sekaligus menandakan selesainya presidensi G20 Indonesia, kedua srikandi Indonesia itu terlihat berpelukan.
“Alhamdulilah, kita baru saja menyelesaikan KTT G20, dua hari berturut-turut, dan tadi telah ditutup oleh Bapak Presiden dengan menghasilkan deklarasi dari para pimpinan G20. Ini pencapaian yang luar biasa karena deklarasi itu artinya ada kesepakatan dari seluruh pimpinan G20,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati, yang diunggah Rabu (16/11/2022).
Senada, rasa syukur juga diungkapkan oleh Menlu atas terselenggaranya rangkaian pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia.
“Alhamdulillah di tengah segala tantangan, segala perbedaan yang sangat-sangat tajam, paling tidak dari kegiatannya itu sendiri, tidak ada satu pun kegiatan G20 yang harus dibatalkan pada tahun ini,” ujar Retno, saat berbincang di Podkabs (Podkabs Kabinet dan Sekretariat Kabinet) yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
Di Presidensi G20 Indonesia, sebagai Menkeu, Sri Mulyani berperan besar di financial track sementara sebagai Menlu, Retno Marsudi mengampu sherpa track.
“G20 itu kan ada finance track, jadi trek keuangan, ada trek sherpa yang lebih banyak kepada ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan, dan kita itu menjadi pengampu dari masing-masing trek itu. Ibu Menkeu tentunya di trek keuangan, sementara saya di trek sherpa,” tutur Retno seperti dilansir Setkab.
Sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, Retno mengaku dirinya dan Sri Mulyani kerap berdiskusi mengenai persiapan dan progres dari Presidensi G20 Indonesia.