AS-China Tegang, Mendag Ajak Investor Asing Relokasi Pabrik ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perang dagang Amerika Serikat dan China membuat beberapa perusahaan multinasional ingin melakukan relokasi pabrik. Ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggaet para investor merelokasikan pabriknya ke Indonesia.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan terus melakukan komunikasi dengan investor asing. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan komunikasi ini bertujuan untuk menggaet investor asing yang berencana merelokasi pabriknya ke Indonesia.
Dalam komunikasi ini, Agus mengatakan pihaknya akan memanfaatkan perang dagang Amerika Serikat dan Republik Rakyat China dalam menggaet investor asing untuk masuk ke Indonesia.
"Jadi ketegangan AS dan China, banyak peluang yang bisa diambil. Ada beberapa perusahaan ingin merealokasi kegiatan pabriknya di Indonesia. Dibalik semua situasi ini, ada peluang yang kita dapat. Situasi saat ini memang sulit tapi jangan menyerah. Harus semangat, kita terus melakukan komunikasi yang intens," ujar Mendag Agus di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Untuk menggaet para investor asing itu, pihaknya akan terus melakukan beberapa perjanjian internasional. "Dalam komunikasi perdagangan ini, kami terus membahas proses perjanjian internasional," ujarnya.
Agus mengakui bahwa pandemi Covid-19 membuat pembahasan perjanjian dagang internasional mengalami perlambatan, namun tidak membuat perjanjian dagang batal dilakukan.
"Memang (perjanjian) ini terhambat karena prosesnya memerlukan waktu panjang. Biasanya ketemu fisik dan membahas negosiasi seperti G20 dengan China, Jepang dan negara lainnya. Tapi sekarang menggunakan video conference tapi enggak membuat negosiasi batal," ujarnya.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan terus melakukan komunikasi dengan investor asing. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan komunikasi ini bertujuan untuk menggaet investor asing yang berencana merelokasi pabriknya ke Indonesia.
Dalam komunikasi ini, Agus mengatakan pihaknya akan memanfaatkan perang dagang Amerika Serikat dan Republik Rakyat China dalam menggaet investor asing untuk masuk ke Indonesia.
"Jadi ketegangan AS dan China, banyak peluang yang bisa diambil. Ada beberapa perusahaan ingin merealokasi kegiatan pabriknya di Indonesia. Dibalik semua situasi ini, ada peluang yang kita dapat. Situasi saat ini memang sulit tapi jangan menyerah. Harus semangat, kita terus melakukan komunikasi yang intens," ujar Mendag Agus di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Untuk menggaet para investor asing itu, pihaknya akan terus melakukan beberapa perjanjian internasional. "Dalam komunikasi perdagangan ini, kami terus membahas proses perjanjian internasional," ujarnya.
Agus mengakui bahwa pandemi Covid-19 membuat pembahasan perjanjian dagang internasional mengalami perlambatan, namun tidak membuat perjanjian dagang batal dilakukan.
"Memang (perjanjian) ini terhambat karena prosesnya memerlukan waktu panjang. Biasanya ketemu fisik dan membahas negosiasi seperti G20 dengan China, Jepang dan negara lainnya. Tapi sekarang menggunakan video conference tapi enggak membuat negosiasi batal," ujarnya.
(bon)