Petrokimia Gresik-PTPN Grup Perluas Manfaat Program Makmur di 5 Provinsi

Senin, 21 Maret 2022 - 20:34 WIB
loading...
Petrokimia Gresik-PTPN...
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo (empat kanan) bersama para direksi PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV seusai penandatanganan nota kerja sama di Surabaya, Jawa Timur.
A A A
JAKARTA - Petrokimia Gresik terus memperluas kerja sama Program Makmur untuk petani tebu dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Grup. Perluasan kerja sama ini tercantum dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo bersama enam pimpinan anak perusahaan PTPN III holding, yakni PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV di Surabaya, Jawa Timur.

Dwi Satriyo menyampaikan bahwa esensi dari MoU ini adalah kerja sama antara BUMN dengan petani dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Hal ini sesuai dengan tujuan Program Makmur yang merupakan akronim dari “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”.

Lebih lanjut Dwi Satriyo menyebutkan bahwa sebelumnya pada 2021 Petrokimia Gresik telah melaksanakan kerja sama program Makmur dengan PTPN X dan PTPN XI. Kini, di bawah komando Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik akan memperluas jaringan kerja sama Program Makmur dengan anak perusahaan PTPN III holding lainnya yang bergerak di sektor tebu.

(Baca juga:Petrokimia Gresik Akan Bangun Pabrik Soda Ash)

“Peran Program Makmur bagi petani tebu menjadi sangat penting, karena gula merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, maka dibutuhkan sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida yang akan dibantu penyediaannya melalui Program Makmur,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/3/2022).

Adapun Program Makmur kolaborasi Petrokimia Gresik dengan PTPN Grup ini akan dilaksanakan di lima provinsi yakni Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, dengan target luasan lahan mencapai 60.223 hektare (ha).

“Kami tergetkan petani yang terlibat mencapai 28.339 orang dari lima provinsi tersebut,” ujar Dwi Satriyo.

(Baca juga:Green Surfactant Petrokimia Gresik Jadi Incaran Industri Migas)

Dalam kerja sama ini, PTPN Grup berperan sebagai offtaker atau pembeli tebu hasil Program Makmur untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani. Sedangkan Petrokimia Gresik berperan dalam menjamin ketersediaan dan harga pupuk non-subsidi, sekaligus memberikan kawalan budidaya pertanian.

Di antaranya melalui layanan Mobil Uji Tanah (MUT), konsultasi teknologi pemupukan, rekomendasi dosis pupuk, dan pelaksanaan demonstration plot (demplot) jika dibutuhkan.

“Selain pupuk, kami di Petrokimia Gresik juga memiliki anak perusahaan yang memproduksi pestisida dan insektisida, sehingga kawalannya lengkap,” imbuh Dwi Satriyo.

(Baca juga:Penurunan Harga Gas Bumi Perkuat Daya Saing Petrokimia Gresik)

Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk holding Petrokimia Gresik menyebutkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir telah membentuk Project Management Office (PMO) Makmur, dengan komoditas utama padi, jagung, tebu, dan kopi.

“Untuk itu, kami meminta kepada seluruh anak perusahaan dan perusahaan afiliasinya untuk ikut membantu perluasan program Makmur,” tandas Gusrizal.

Sementara itu, Direktur Utama holding PTPN III Mohammad Abdul Ghani, secara virtual menyatakan bahwa pangan merupakan isu global di mana kepentingan nasional ke depan akan semakin meningkat.

Untuk itu, perusahaan BUMN seperti Pupuk Indonesia, PTPN, ID Food, dan sebagainya, dituntut untuk bisa meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan. Salah satunya melalui kolaborasi dalam Program Makmur.

Ghani juga menyakini kolaborasi perusahaan BUMN melalui kemitraan Program Makmur dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani. Karena dalam ekosistem ini semua sarana produksi yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi secara tepat waktu dan dengan harga terjangkau.

“Selain itu tentunya pendampingan budidaya dari Pupuk Indonesia dan PTPN grup diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan produksi nasional, yang bermuara kepada kesejahteraan petani,” ujarnya.

Sebagai informasi, Makmur merupakan program Kementerian BUMN yang bertujuan untuk menciptakan suatu ekosistem budidaya pertanian yang berkelanjutan dan terintegrasi, dengan melibatkan berbagai stakeholder di bidang sektor pertanian.

Ada tujuh BUMN yang ditunjuk Kementerian BUMN sebagai penanggungjawab program ini, yaitu ID Food, Pupuk Indonesia, PTPN III, Perhutani, BRI, Askrindo, dan Asuransi Jasindo.

Adapun target Program Makmur yang dipercayakan Pupuk Indonesia kepada Petrokimia Gresik di 2022 meningkat lima kali lipat dari 2021, dari 16.000 ha menjadi 85.000 ha. Rinciannya 40.000 ha untuk komoditas pangan (padi, jagung dan kedelai), 37.000 ha untuk komoditas perkebunan (tebu dan kelapa sawit), serta 8.000 ha untuk hortikultura (bawang merah, benih hortikultura, kentang dan cabai).
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)