3 Negara yang Ketergantungan Gas Alam Rusia tapi Memusuhinya Akibat Invasi ke Ukraina

Senin, 28 Maret 2022 - 12:45 WIB
loading...
A A A
Selanjutnya, diikuti oleh Norwegia yang memasok sebesar 20%, serta Belanda sebesar 12%. Data tersebut diambil dari Independent Commodity Intelligence Services (ICIS).

Jerman membutuhkan banyak gas alam karena tahun lalu pembakaran gas menyumbang 15,3% dari pembangkit listrik Jerman. Dalam hal ini, gas alam telah membuat setengah dari 41,5 juta rumah tangga tetap hangat di musim dingin.

Sebelum munculnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan Jerman ikut memberikan sanksi untuk Rusia, kedua negara memiliki ikatan kemitraan energi yang kuat selama beberapa dekade.

Pada 2021, sekitar 34% minyak mentah Jerman berasal dari Rusia dan sekitar 53% batu bara keras yang diterima pembangkit listrik dan pembuat baja Jerman juga diimpor dari negara yang sama.

Namun, setelah munculnya berbagai sanksi terhadap Rusia, Jerman menjadi salah satu negara yang turut memberikan sanksi. Jerman memberhentikan proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2. Proyek senilai USD11,6 miliar ini dimiliki oleh perusahaan gas Rusia bernama Gazprom.



2. Italia

Negara berikutnya yang bergantung pada gas alam Rusia adalah Italia. Negara yang terkenal dengan pizza dan spagetinya itu menjadi importir gas alam terbesar kedua di Eropa setelah Jerman. Italia mengimpor 90% pasokan gasnya, di mana 45% gas alam didatangkan dari Rusia.

Dilansir dari The Local it, tingginya kebutuhan gas alam Italia dikarenakan negara ini telah menghapus pembangkit batu bara pada tahun 2020-2021. Selain itu, tidak seperti Jerman dan Prancis, Italia tidak memiliki kemampuan tenaga nuklir.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi khawatir dengan keadaan saat ini yang memungkinkan krisis pada sektor energi di Italia, karena bisa saja Rusia memberhentikan pasokan gas alamnya ke Eropa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)