Pertamina Babak Belur, Nombok Subsidi Solar Rp7.800 per Liter

Selasa, 29 Maret 2022 - 19:37 WIB
loading...
Pertamina Babak Belur,...
Petugas mengisi BBM ke truk tangki di TBBM Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. FOTO/ANTARA/Didik Suhartono
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui harga minyak dunia yang terus naik menekan kinerja keuangan perusahaan. Untuk menyediakan solar subsidi seharga Rp5.150 per liter kepada masyarakat, Pertamina harus nombok Rp7.800 karena harga keekonomiannya sudah mencapai Rp12.950 per liter.

"Sekarang ini tiap orang memberi per liter solar subsidi, negara mensubsidi Rp7.800. Jadi nilai subsidinya lebih mahal dibanding harga jualnya," ujar Nicke saat RDP dengan Komisi VII, Selasa (29/3/2022).



Lebih lanjut, penyaluran subsidi solar ditetapkan sebesar Rp500 per liter, padahal saat ini selisihnya sudah Rp7.800 per liter. "Sisa Rp7.300 per liter dalam bentuk kompensasi yang dari sisi penetapan angkanya nanti penggantiannya berbeda, ini butuh waktu, sehingga ini menggerus cash flow Pertamina," ujarnya.

Nicke mengusulkan, mekanisme subsidi solar saat ini ditinjau ulang agar tidak memberatkan beban APBN. Adapun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, kuota solar untuk tahun ini disediakan 15,1 juta kilo liter (KL), turun 4,43% dari tahun lalu. Sementara, realisasi penyaluran solar sudah mencapai 2,49 juta KL atau 10% di atas kuota secara year to date.



"Akhir tahun diestimasikan akan overkuota 14% atau 16,002 juta apabila pengendalian tidak berhasil," ungkap Tutuka.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1667 seconds (0.1#10.140)