UNVR Genjot Kinerja Pasar e-Commerce, Direksi Akuisisi Saham untuk Investasi

Selasa, 29 Maret 2022 - 21:20 WIB
loading...
UNVR Genjot Kinerja Pasar e-Commerce, Direksi Akuisisi Saham untuk Investasi
Logo Unilever. FOTO/REUTERS/Philippe Wojazer
A A A
JAKARTA - Selama bulan Maret 2022, dua pimpinan PT Unilever Indonesia Tbk, (Unilever) memborong saham berkode UNVR untuk masuk ke portofolio investasi mereka. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Maret 2022 Direktur Utama Unilever Indonesia Ira Noviarti menambah porsi kepemilikan saham sebanyak 870.000 lembar saham.

Selang sehari sebelumnya, Direktur Unilever Indonesia Ainul Yaqin memborong saham UNVR sebanyak 296.000 pada harga Rp 3.380 per saham, sehingga menjadikan total kepemilikan sebanyak 338.200 lembar saham yang ditujukan untuk keperluan investasi.

Ainul Yaqin adalah eksekutif yang paling baru bergabung di dewan direksi Unilever Indonesia, dan sebelumnya tercatat sebagai eksekutif senior di Gojek Indonesia. Dengan demikian total kepemilikan Ira dan Yaqin dapat mencapai lebih dari 1,2 juta lembar saham setelah penambahan porsi kepemilikan.



Bagaimana perspektif analis melihat sinyal pasar ini? Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menilai kinerja dari PT Unilever Indonesia Tbk, (UNVR) dilihat dalam beberapa tahun terakhir masih mencatatkan kinerja yang baik.

Produk-produk emiten dengan kode saham UNVR ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena termasuk barang kebutuhan esensial yang dipakai sehari-hari. Sebagai perusahaan besar, saham Unilever masih layak dikoleksi mengingat proyeksi kinerja yang terus meningkat. Maka tak heran jika kemudian ada dua direksi perseroan yang memborong saham UNVR.

"Saya melihat emiten sebesar UNVR, harusnya menjadi emiten yang masih layak beli. Bukan hanya karena harga sahamnya yang memang lagi turun, kita lihat juga dari manajemennya yang memiliki komitmen terhadap kinerja perusahaannya," ucap Reza, kepada media, Selasa (29/3/2022).

Disampaikan Reza, secara fundamental pun, Unilever positif. Banyak inovasi dan terobosan untuk meningkatkan kinerja khususnya ketika dihantam pengurangan tren penurunan mobilitas masyarakat selama pandemi. "Secara umum, dalam menilai emiten layak dibeli atau enggak dilihat dari kinerja fundamentalnya hingga kualitas manajemen dalam mengelola perusahaannya," ujarnya.

Apalagi, saat ini harga UNVR, sudah masuk kategori murah. Ditunjang tren pemulihan ekonomi dan kemungkinan perbaikan daya beli, ada sinyal positif untuk mengerek kinerja. "Kalau pernah lihat UNVR pernah di 7000an trus sekarang di 3000an, ya berarti memang sudah murah," ucapnya.

Sehingga jika direksi beli saham UNVR, dapat dibaca sebagai sinyal ke publik bahwa terus dilakukan perbaikan dan mengindikasikan bahwa saham UNVR masih layak beli untuk investasi dalam jangka panjang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)