Menhub Minta Medan dan Surabaya Bikin Transportasi Terpadu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak kota besar lain seperti Medan dan Surabaya untuk ikut menerapkan konsep transportasi terpadu seperti yang telah dilakukan DKI Jakarta dengan menata empat stasiun yakni Tanah Abang, Pasar Senen, Juanda, dan Sudirman.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti bus rapid transit (BRT), moda raya terpadu (MRT), lintas rel terpadu (LRT) atau transit oriented development (TOD) harus menjadi sebuah keniscayaan. "Konsep TOD, menjadi suatu cerminan transportasi antar moda dapat dilakukan dengan baik," kata Menhub di Jakarta, Rabu (17/6/2020). (Baca juga : Menteri Erick Instruksikan Proyek LRT Jabodebek Berlanjut )
Dia melanjutkan, selaku regulator, pihaknya mendukung pemangku kepentingan terkait untuk secara aktif dan konsisten menjalankan konsep tersebut termasuk kendala permasalahan aset untuk dapat diselesaikan.
“Penumpang yang membutuhkan angkutan masal dari (Bandara) Soetta ke Tanah Abang bisa berlanjut ke tujuan dengan moda lain. Yang dilaksanakan ini menjadi template dan contoh bagi kota lain. Kami mendorong Surabaya, Medan, dan lainnya sebagai contoh selanjutnya,” katanya.
Budi menambahkan, nantinya terdapat LRT setelah MRT beroperasi di Jakarta. Sebagai angkutan umum, MRT memiliki reputasi baik, sehingga pengintegrasian dan implementasi TOD pasti dapat memberikan nilai tambah. "Kita berharap stasiun MRT juga menjadi titik simpul dan pusat pergerakan manusia," tukasnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti bus rapid transit (BRT), moda raya terpadu (MRT), lintas rel terpadu (LRT) atau transit oriented development (TOD) harus menjadi sebuah keniscayaan. "Konsep TOD, menjadi suatu cerminan transportasi antar moda dapat dilakukan dengan baik," kata Menhub di Jakarta, Rabu (17/6/2020). (Baca juga : Menteri Erick Instruksikan Proyek LRT Jabodebek Berlanjut )
Dia melanjutkan, selaku regulator, pihaknya mendukung pemangku kepentingan terkait untuk secara aktif dan konsisten menjalankan konsep tersebut termasuk kendala permasalahan aset untuk dapat diselesaikan.
“Penumpang yang membutuhkan angkutan masal dari (Bandara) Soetta ke Tanah Abang bisa berlanjut ke tujuan dengan moda lain. Yang dilaksanakan ini menjadi template dan contoh bagi kota lain. Kami mendorong Surabaya, Medan, dan lainnya sebagai contoh selanjutnya,” katanya.
Budi menambahkan, nantinya terdapat LRT setelah MRT beroperasi di Jakarta. Sebagai angkutan umum, MRT memiliki reputasi baik, sehingga pengintegrasian dan implementasi TOD pasti dapat memberikan nilai tambah. "Kita berharap stasiun MRT juga menjadi titik simpul dan pusat pergerakan manusia," tukasnya.
(ind)