Wall Street Dibuka Lesu Imbas Kenaikan Suku Bunga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu (30/3/2022). Dow Jones Industrial Average (DJI) turun -0,06% di 35.273,63, S&P 500 (SPX) melemah -0,16% di 4.624,2, demikian juga Nasdaq Composite (IXIC) anjlok -0,42%, menjadi 14.558,59.
Hal itu disebabkan keresahan investor atas prospek kenaikan suku bunga yang dapat mengganggu aset berisiko, seperti saham dan instrumen ekuitas lainnya. Ekspektasi kenaikan suku bunga yang tajam membawa yield treasury AS tenor 2-tahun naik di atas 10-tahun untuk pertama kalinya sejak 2019.
Secara fundamental, laporan pekerjaan non-pertanian ADP bulan Maret 2022 menunjukkan ada tambahan 455.000 pekerjaan. Output ekonomi AS bakal menjadi perhatian pasar ekuitas lainnya di tengah kenaikan harga komoditas.
Terkait situasi geopolitik, optimisme seputar pembicaraan damai Ukraina-Rusia dinilai berkurang ketika juru bicara Pentagon menilai ibu kota Ukraina, Kiev berada di bawah ancaman, kendati Rusia berjanji bakal mengurangi operasi militer mereka.
"Tidak ada yang boleh membodohi diri sendiri dengan klaim bahwa Kremlin tiba-tiba akan mengurangi serangan militer di dekat Kyiv dan mereka akan menarik semua pasukannya," kata John Kirby, dilansir Investing, Rabu (30/3/2022).
John memandang Rusia masih menjadi ancaman bagi Ukraina ke depan, yang menilai hanya memindahkan pasukan mereka. "Mereka hanya reposisi, bukan penarikan nyata dari posisi di sekitar ibu kota Ukraina," kata dia.
Hal itu disebabkan keresahan investor atas prospek kenaikan suku bunga yang dapat mengganggu aset berisiko, seperti saham dan instrumen ekuitas lainnya. Ekspektasi kenaikan suku bunga yang tajam membawa yield treasury AS tenor 2-tahun naik di atas 10-tahun untuk pertama kalinya sejak 2019.
Secara fundamental, laporan pekerjaan non-pertanian ADP bulan Maret 2022 menunjukkan ada tambahan 455.000 pekerjaan. Output ekonomi AS bakal menjadi perhatian pasar ekuitas lainnya di tengah kenaikan harga komoditas.
Terkait situasi geopolitik, optimisme seputar pembicaraan damai Ukraina-Rusia dinilai berkurang ketika juru bicara Pentagon menilai ibu kota Ukraina, Kiev berada di bawah ancaman, kendati Rusia berjanji bakal mengurangi operasi militer mereka.
"Tidak ada yang boleh membodohi diri sendiri dengan klaim bahwa Kremlin tiba-tiba akan mengurangi serangan militer di dekat Kyiv dan mereka akan menarik semua pasukannya," kata John Kirby, dilansir Investing, Rabu (30/3/2022).
John memandang Rusia masih menjadi ancaman bagi Ukraina ke depan, yang menilai hanya memindahkan pasukan mereka. "Mereka hanya reposisi, bukan penarikan nyata dari posisi di sekitar ibu kota Ukraina," kata dia.
(nng)