Konsumsi Elpiji Berpotensi Meningkat 6% Selama Ramadhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT. Pertamina (Persero) memproyeksikan kebutuhan gas elpiji akan meningkat selama bulan ramadhan, adapun peningkatan konsumsi gas elpiji diprediksi mencapai 6% secara nasional. Permintaan elpiji juga didorong dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga lebih banyak beraktivitas memasak di rumah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.
“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun elpiji terpenuhi. Dan pada Ramadhan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan elpiji akan meningkat, maka kami juga menambah ketahanan stok hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan elpiji dengan tetap berada di rumah saja,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/4/2020).
Untuk kemudahan masyarakat mendapatkan elpiji, Pertamina telah menyediakan jumlah agen siaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik elpiji bersubsidi dan non subsidi. Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk membeli elpiji di pangkalan resmi ataupun SPBU di sekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat. Opsi lain yang kini tersedia adalah layanan pesan antar melalui Pertamina Call Center 135 atau layanan whatsapp 08111350135.
Fajriyah menambahkan, Pertamina juga tetap siaga mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur utama tol maupun arteri. Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.
Lebih lnajut Ia menuturkan, pada Ramadhan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 kiloliter per hari atau turun 20 % dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh dibawah konsumsi pada Ramadhan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL per hari.
Seperti pada masa Ramadhan sebelumnya, Pertamina membentuk Tim Satgas yang bertugas memonitor pergerakkan kebutuhan BBM dan elpiji selama ramadan dan lebaran. Pada masa ini pula, sejumlah Terminal BBM dan elpiji beroperasi 24 jam.
“Meski konsumsi BBM saat ini menurun dibanding tahun lalu, Pertamina tetap siaga mengamankan pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dapat terpenuhi dengan baik, sehingga ibadah pun berjalan lancar," ujar Fajriyah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.
“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun elpiji terpenuhi. Dan pada Ramadhan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan elpiji akan meningkat, maka kami juga menambah ketahanan stok hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan elpiji dengan tetap berada di rumah saja,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/4/2020).
Untuk kemudahan masyarakat mendapatkan elpiji, Pertamina telah menyediakan jumlah agen siaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik elpiji bersubsidi dan non subsidi. Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk membeli elpiji di pangkalan resmi ataupun SPBU di sekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat. Opsi lain yang kini tersedia adalah layanan pesan antar melalui Pertamina Call Center 135 atau layanan whatsapp 08111350135.
Fajriyah menambahkan, Pertamina juga tetap siaga mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur utama tol maupun arteri. Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.
Lebih lnajut Ia menuturkan, pada Ramadhan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 kiloliter per hari atau turun 20 % dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh dibawah konsumsi pada Ramadhan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL per hari.
Seperti pada masa Ramadhan sebelumnya, Pertamina membentuk Tim Satgas yang bertugas memonitor pergerakkan kebutuhan BBM dan elpiji selama ramadan dan lebaran. Pada masa ini pula, sejumlah Terminal BBM dan elpiji beroperasi 24 jam.
“Meski konsumsi BBM saat ini menurun dibanding tahun lalu, Pertamina tetap siaga mengamankan pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dapat terpenuhi dengan baik, sehingga ibadah pun berjalan lancar," ujar Fajriyah.
(akr)