Ekonomi Negara-negara Asia Ini Terdampak Perang Ukraina, Indonesia Bagaimana?

Jum'at, 08 April 2022 - 14:15 WIB
loading...
Ekonomi Negara-negara Asia Ini Terdampak Perang Ukraina, Indonesia Bagaimana?
Mulai dari harga komoditas hingga kunjungan turis di Asia bakal terdampak oleh perang Rusia-Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Dari harga komoditas, pangan hingga pariwisata dan pasokan senjata, negara-negara di Asia-Pasifik diperkirakan bisa terpukul oleh dampak perang Rusia-Ukraina. Laporan dari Economic Intelligence Unit (EIU) menyebutkan, dampak konflik tersebut tetap dirasakan oleh sejumlah negara, meski tidak secara langsung terlibat di dalamnya.

Laporan perusahaan riset itu menyebutkan, harga pangan sangat sensitif terhadap perang karena kedua negara yang berseteru adalah produsen komoditas pangan yang signifikan. Beberapa negara Asia juga bergantung pada komoditas seperti pupuk dari Rusia.



Berkaitan dengan lonjakan harga komoditas, seperti minyak, gas dan biji-bijian, beberapa negara di Asia ini diuntungkan dan yang lain sebaliknnya. Rusia dan Ukraina menyumbang persentase yang signifikan dari pasokan dunia untuk beberapa komoditas tersebut.

"Akan ada keuntungan ekspor untuk beberapa negara dari harga komoditas yang lebih tinggi dan permintaan global untuk pasokan alternatif," kata EIU yang dikutip CNBC, Jumat (8/4/2022).

Negara-negara yang mendapat untung dari kenaikan harga komoditas adalah sebagai berikut:

1. Eksportir batubara: Australia, Indonesia, Mongolia
2. Eksportir minyak mentah: Malaysia, Brunei
3. Gas alam cair: Australia, Malaysia, Papua Nugini
4. Pemasok nikel: Indonesia, Kaledonia Baru
5. Pemasok gandum: Australia, India

Sementara negara-negara yang paling rentan terhadap kenaikan harga komoditas impor dari Rusia/Ukraina:

1. Pupuk: Indonesia (lebih dari 15% impor), Vietnam (lebih dari 10%), Thailand (lebih dari 10%), Malaysia (sekitar 10%), India (lebih dari 6%), Bangladesh (hampir 5%), Myanmar ( sekitar 3%, Sri Lanka (sekitar 2%).
2. Sereal dari Rusia: Pakistan (sekitar 40%), Sri Lanka (lebih dari 30%), Bangladesh (lebih dari 20%), Vietnam (hampir 10%), Thailand (sekitar 5%), Filipina (sekitar 5%), Indonesia (kurang dari 5%), Myanmar (kurang dari 5%), Malaysia (kurang dari 5%).
3. Sereal dari Ukraina: Pakistan (hampir 40%), Indonesia (lebih dari 20%), Bangladesh (hampir 20%), Thailand (lebih dari 10%), Myanmar (lebih dari 10%), Sri Lanka (hampir 10%), Vietnam (kurang dari 5%), Filipina (sekitar 5%), Malaysia (sekitar 5%).

Rusia juga adalah pemasok senjata terbesar kedua di dunia. Pasokan senjata Rusia telah menjadi sumber utama persenjataan bagi China, India dan Vietnam selama dua dekade terakhir.

"Sanksi internasional terhadap perusahaan pertahanan Rusia akan menghambat akses masa depan negara-negara Asia ke senjata ini," kata EIU.



Negara-negara yang paling bergantung pada impor senjata Rusia dari tahun 2000-2020, diurutkan berdasarkan pangsa total impor adalah sebagai berikut:

Mongolia (sekitar 100%), Vietnam (lebih dari 80%), China (hampir 80%), India (lebih dari 60%), Laos (lebih dari 40%), Myanmar (sekitar 40%), Malaysia (lebih dari 20 %), Indonesia (lebih dari 10%), Bangladesh (lebih dari 10%), Nepal (lebih dari 10%), Pakistan (kurang dari 10%)

Di luar itu, kunjungan turis dari Rusia juga akan terdampak. "Pariwisata adalah paparan potensial utama dalam perdagangan jasa, dan dengan rute udara Asia masih terbuka untuk maskapai Rusia, tidak seperti di Eropa, perdagangan semacam itu dapat berlanjut (dan berpotensi berkembang)," kata perusahaan riset tersebut.

Namun, ketergantungan pada turis Rusia di Asia masih relatif rendah. Thailand menerima kunjungan terbesar turis Rusia di kawasan itu pada 2019, sebanyak 1,4 juta pengunjung. Vietnam berada di urutan kedua, sementara Indonesia, Sri Lanka, dan Maladewa menempati urutan lima besar tujuan wisata Asia bagi wisatawan Rusia.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2238 seconds (0.1#10.140)