Disentil Zelensky, Jerman Masih Sulit Mengakhiri Impor Minyak Rusia

Kamis, 21 April 2022 - 05:45 WIB
loading...
Disentil Zelensky, Jerman...
Jerman dikabarkan bakal bergerak secepat mungkin untuk mengakhiri ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia. Tetapi hal itu diyakini akan memakan waktu, kata menteri keuangan negara itu. Foto/Dok
A A A
BERLIN - Jerman dikabarkan bakal bergerak secepat mungkin untuk mengakhiri ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia . Tetapi hal itu diyakini akan memakan waktu, kata menteri keuangan negara itu.

"Kami harus bersabar," kata Christian Lindner kepada BBC.

Sebaliknya, Menteri Luar Negeri, Annalena Baerbock sebelumnya mengatakan, Jerman akan mengakhiri impor minyak pada akhir tahun, dan selanjutnya menyusul dengan gas.



Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sempat melayangkan kritik tajam terhadap negara-negara Eropa yang masih membeli minyak Rusia, salah satunya Jerman. Zelensky menggambarkan pembayaran impor energi Rusia sebagai 'uang darah'.

Sebagai informasi pendapatan dari hasil penjualan minyak dan gas Rusia mencapai sekitar USD1 miliar per hari, merusak upaya internasional untuk memberikan tekanan ekonomi pada Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri perang.

Sementara itu Amerika Serikat (AS) telah melarang impor minyak Rusia dan Inggris berencana ikut melakukannya secara bertahap pada akhir tahun. Namun negara-negara Uni Eropa (UE) lebih bergantung pada energi Rusia, di mana Jerman saat ini membeli sekitar 25% minyaknya dan 40% gasnya dari Rusia.

Lindner mengatakan, bahwa negaranya sedang berupaya menerapkan embargo energi Rusia, tetapi dia lebih suka menggunakan sanksi yang "lebih merugikan (Putin) daripada kita," ucapnya.

Diterangkan olehnya, penghentian tiba-tiba impor energi Rusia dapat menyebabkan penutupan produksi bagi produsen Jerman seperti produsen dan pembuat mobil.

Awal pekan ini, lembaga ekonomi Jerman memperingatkan, bahwa menghentikan impor Rusia dalam waktu dekat akan memicu resesi tajam di ekonomi terbesar Eropa pada 2023.

"Kami bersedia menghentikan semua impor energi dari Rusia, ini hanya masalah waktu," kata Lindner, yang merupakan pemimpin Demokrat Bebas liberal, salah satu konstituen dari pemerintah koalisi Jerman.

Dia bersikeras bahwa perhitungan apapun di pihak Vladimir Putin bahwa Jerman akan terus bergantung pada energi Rusia adalah "salah".

"Pada akhirnya, kami tidak ingin memiliki bisnis yang berkepanjangan dengan Putin," katanya.

Namun sikapnya bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Baerbock yang merupakan salah satu pemimpin Green Party.

Baerbock mengatakan, Jerman akan mengurangi separuh impor minyak Rusia pada musim panas dan menghilangkannya sama sekali pada akhir tahun, yang akan segera diikuti dengan pengurangan impor gas Rusia.

Jerman sendiri telah membatalkan pembukaan pipa gas Nord Stream 2 Rusia sebagai tanggapan atas perang di Ukraina, sebuah proyek yang dikejar oleh pemerintah sebelumnya dari garis politik yang berbeda.



Tetapi Lindner mengaku, khawatir tentang dampak ekonomi makro yang akan ditimbulkan oleh penghentian energi Rusia dalam semalam.

"Saya tidak takut (dengan) dampak ekonomi (dari membeli lebih sedikit energi Rusia). Saya takut skenario fisik, jika Anda harus menghentikan pasokan untuk jalur produksi secara menyeluruh ini menyebabkan lebih dari dampak ekonomi," kata Lindner.

"Saya pikir lebih baik memiliki sanksi, yang bisa kita tahan selama berbulan-bulan, atau bertahun-tahun," katanya.

Lindner menambahkan, invasi Rusia ke Ukraina adalah akar penyebab meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi termasuk inflasi, kekurangan pangan dan krisis utang untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

Tetapi dia juga mengkritik pendekatan pemerintah Berlin sebelumnya yang mengandalkan Rusia untuk minyak dan gas. "Itu adalah kesalahan perhitungan strategis dari pemerintah Jerman, selama dua dekade terakhir, dan sekarang kita harus melakukan diversifikasi energi," katanya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
3 Tahun Berturut-turut...
3 Tahun Berturut-turut Pertumbuhan Ekonomi Negara Eropa Ini Nol Persen
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Putin Kena Imbas Perang...
Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Rusia Klaim Punya Cadangan...
Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Kadin Indonesia dan...
Kadin Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Dagang dan Investasi
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
Rekomendasi
Rangkaian Drama Series...
Rangkaian Drama Series Terbaik, Platinum Original Series Vision+ di MNCTV
Gelar Rakerwil di NTB,...
Gelar Rakerwil di NTB, Partai Perindo Bangun Kekuatan dari Akar Rumput Demi Kemenangan Pemilu 2029
Sikapi Usulan Forum...
Sikapi Usulan Forum Purnawirawan Jenderal TNI, Wiranto: Prabowo Prioritaskan Harmonisasi
Berita Terkini
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
5 jam yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
5 jam yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
5 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
6 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
7 jam yang lalu
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
7 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved