Seruan Work From Home untuk Mengalahkan Putin Menggema di Uni Eropa

Jum'at, 22 April 2022 - 05:57 WIB
loading...
Seruan Work From Home...
Demi mengalahkan Putin di perang Rusia Ukraina, Uni Eropa (UE) meminta warganya untuk mengurangi mengemudi, mematikan AC dan bekerja dari rumah (work from home) tiga hari dalam seminggu. Foto/Dok
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) meminta warganya untuk mengurangi mengemudi, mematikan AC dan bekerja dari rumah (work from home) tiga hari dalam seminggu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia.

Langkah-langkah tersebut yang disusun oleh Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA), akan menghemat biaya rumah tangga sebesar 450 euro per tahun. Membeli energi dari Rusia disebut membantu mendukung ekonomi Negeri Beruang Merah dan membuat Presiden Vladimir Putin membiayai perang di Ukraina .



Tetapi Eropa mengatakan, tidak dapat menemukan pasokan alternatif secara cepat, sehingga mereka meminta warganya untuk menyesuaikan gaya hidup mereka.

Rencana yang disusun terdapat sembilan poin bertajuk "Memainkan Bagian Saya", di antaranya mendesak warga untuk mengurangi berkendara dengan cara menggunakan transportasi umum, atau bekerja dari rumah tiga hari seminggu.

Warga eropa juga dihimbau untuk:

- Meminimalis penggunaan pemanas dalam rumah saat musim dingin, serta matikan AC di musim panas.

- Berkendara lebih lambat di jalan raya dengan AC mobil dimatikan, dengan harapan menggunakan lebih sedikit bahan bakar.

- Gunakan kereta daripada pesawat terbang

- Bepergian dengan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda

Ada juga seruan bagi kota-kota di Eropa untuk mempromosikan hari Minggu bebas mobil, seperti yang sudah dilakukan beberapa orang.

“Menghadapi pemandangan mengerikan penderitaan manusia yang telah kita lihat setelah invasi Rusia ke Ukraina, orang-orang di Eropa ingin mengambil tindakan,” kata Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol.

“Panduan ini memiliki langkah-langkah yang mudah diikuti, tentunya menghilangkan sedikit kenyamanan yang biasa kita dapatkan. Hal ini dapat mengurangi aliran uang ke militer Rusia dan membantu menempatkan kita di jalan menuju planet yang lebih bersih dan berkelanjutan," paparnya.

IEA menghitung jika setiap warga mengikuti rekomendasinya, bisa menghemat 220 juta barel minyak setiap tahun, cukup untuk mengisi 120 supertanker. Itu juga akan menghemat 17 miliar meter kubik gas, cukup untuk memanaskan hampir 20 juta rumah.

Pada bulan Maret, UE mengumumkan rencana untuk membuat blok tersebut lebih mandiri secara energi dan menghilangkan ketergantungan impor energi Rusia pada tahun 2030.

Tetapi di sisi lain Menteri Energi Jerman, Christian Lindner mengatakan, kepada BBC pada hari Rabu bahwa tidak mungkin untuk segera menghentikan impor minyak Rusia.

Laporan tersebut juga merekomendasikan agar warganya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam teknologi dan mobil listrik yang semuanya dapat membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

"Semua tindakan ini, kontribusi sukarela. Tetapi mereka membutuhkan tindakan politik untuk mendukung mereka," ucap Menteri Lingkungan Austria, Leonore Gewessler.

Austria telah memotong semua tarif angkutan umum menjadi tiga euro per hari, dan memperkenalkan program untuk membantu rumah tangga berpenghasilan rendah mengganti peralatan lama yang tidak efisien.



Secara terpisah, Inggris mengumumkan akan memperketat sanksi terhadap barang-barang non-energi dari Rusia, termasuk larangan produk kaviar, perak, dan kayu.

Departemen Perdagangan Internasional mengatakan, pihaknya juga menaikkan pajak atas beberapa produk Rusia dan Belarusia lainnya, senilai total 130 juta pounds. Produk-produk yang akan dikenakan bea masuk lebih tinggi termasuk berlian, karet, obat-obatan, daging, kopi, tembakau dan produk lainnya.

Sekretaris Perdagangan Internasional, Anne-Marie Trevelyan mengutarakan, Inggris mengambil setiap kesempatan untuk "memberikan tekanan dan mengisolasi ekonomi Rusia".

"Langkah-langkah lebih lanjut ini akan memperketat, serta menutup jalan pendanaan yang menguntungkan untuk mesin perang Putin," katanya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)