Pasokan BBM di Kota Tangerang tersendat

Rabu, 19 Juni 2013 - 20:01 WIB
Pasokan BBM di Kota Tangerang tersendat
Pasokan BBM di Kota Tangerang tersendat
A A A
Sindonews.com - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), distribusi BBM ke Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tangerang mulai tersendat. Hal tersebut dikhawatirkan berdampak pada lonjakan permintaan di masyarakat yang mengakibatkan antrean panjang.

Menurut Manager Operasional SPBU Babakan Nomor 341510, Kosasih, Pertamina tidak membatasi kuota pasokan ke SPBU, namun distribusinya mengalami keterlambatan dari jadwal biasanya.

"Setiap hari ada empat ret pengiriman. Saat ini terlambat, pengiriman yang seharusnya datang di ret pertama pada pukul 24.00 WIB, baru datang pada ret ketiga pukul 09.00 WIB. Ini terjadi setelah pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM pekan ini," ujarnya, Rabu (19/6/2013).

Tersendatnya distribusi membuat pengusaha SPBU resah karena dikhawatirkan akan mempengaruhi laju penerimaan BBM di masyarakat. Kosasih menduga tersendatnya distribusi dikarenakan sistem Pertamina Pusat untuk meminimalisir terjadinya penimbunan BBM.

"Diindikasi ada upaya penimbunan BBM di sejumlah SPBU untuk menunggu sampai harga naik. Padahal di lapangan tidak begitu," ujarnya.

Saat ini, BBM juga masih dalam skala normal. Premium dan Bio Solar Rp4.500 per liter. Sedangkan untuk jenis Pertamax 92 dan 95 berkisar antara Rp9.050 hingga Rp10.500 per liter.

Namun hingga saat ini, pihaknya juga belum mendapatkan informasi terkait adanya pembatasan pengisian BBM pada H-1 kenaikan harga. Menurut Kosasih, biasanya masyarakat mulai mengantre untuk membeli banyak BBM pada malam harinya.

"Besok mau naik, dari sore biasanya sejumlah kendaraan sudah mulai mengantri. Soal pembatasan, nanti kita lihat perkembangannya," tandasnya.

Untuk mengantisipasi habisnya stok, kata Kosasih, pihaknya akan memperketat pembelian BBM oleh masyarakat. "Khusus untuk mobil dinas berplat merah dan mobil besar atau mobil molen dilarang keras mengisi dengan premium. Selain itu, para pembeli juga kita larang membeli BBM dengan jeriken atau botol," jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3942 seconds (0.1#10.140)