Sudah SNI, Lampu LED Besutan Anak Negeri Siap Penuhi Kebutuhan Industri hingga Perumahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Besarnya potensi pasar lampu hemat energi jenis dioda emisi cahaya atau LED (light-emitting diode) di Indonesia membuat produsen lampu di dalam negeri terus berinovasi untuk menggaet konsumen dari berbagai kalangan.
Sebagai catatan, produksi lampu LED di Tanah Air terus tumbuh. Hal ini terlihat dari angka penjualan per tahun, dari 22 juta lampu pada tahun 2012 menjadi 60 juta unit pada 2019. Pada 2030, permintaan lampu LED diproyeksikan meningkat menjadi 165 juta unit.
Lampu LED menggunakan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sama dengan lampu konvensional, sehingga lebih efisien.
Artinya penggunaan lampu LED dapat menghemat energi minimal sebesar 14% jika dibandingkan penggunaan CFL.
Peningkatan penggunaan lampu LED produksi lokal tidak hanya menghemat energi dan menurunkan emisi, namun juga turut mendukung industri dalam negeri agar mampu bertahan dari dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei Kementerian Perindustrian terhadap sejumlah industri lampu LED di dalam negeri, mereka mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan telah lulus Standar Nasional Indonesia (SNI).
Salah satu produk lampu besutan anak negeri yang telah mengantongi SNI adalah in-Lite. General Marketing Manager in-Lite Fransiska Darmawan dalam acara virtual media briefing bertajuk ‘Maximizing Your Tiny House into Bigger Space’ mengatakan, saat ini masyarakat mulai banyak yang beralih ke lampu LED.
Untuk itu, in-Lite berkomitmen menyediakan berbagai jenis produk lampu berkualitas tinggi dengan harga kompetitif untuk memenuhi kebutuhan mulai dari sektor industri, komersial hingga perumahan.
“Sebagai merek lampu LED besutan anak negeri, in-Lite berkomitmen untuk menyediakan one stop lighting solution dengan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di Indonesia,” ujarnya, dikutip Sabtu (23/4/2022).
Sebagai catatan, produksi lampu LED di Tanah Air terus tumbuh. Hal ini terlihat dari angka penjualan per tahun, dari 22 juta lampu pada tahun 2012 menjadi 60 juta unit pada 2019. Pada 2030, permintaan lampu LED diproyeksikan meningkat menjadi 165 juta unit.
Lampu LED menggunakan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sama dengan lampu konvensional, sehingga lebih efisien.
Artinya penggunaan lampu LED dapat menghemat energi minimal sebesar 14% jika dibandingkan penggunaan CFL.
Peningkatan penggunaan lampu LED produksi lokal tidak hanya menghemat energi dan menurunkan emisi, namun juga turut mendukung industri dalam negeri agar mampu bertahan dari dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei Kementerian Perindustrian terhadap sejumlah industri lampu LED di dalam negeri, mereka mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan telah lulus Standar Nasional Indonesia (SNI).
Salah satu produk lampu besutan anak negeri yang telah mengantongi SNI adalah in-Lite. General Marketing Manager in-Lite Fransiska Darmawan dalam acara virtual media briefing bertajuk ‘Maximizing Your Tiny House into Bigger Space’ mengatakan, saat ini masyarakat mulai banyak yang beralih ke lampu LED.
Untuk itu, in-Lite berkomitmen menyediakan berbagai jenis produk lampu berkualitas tinggi dengan harga kompetitif untuk memenuhi kebutuhan mulai dari sektor industri, komersial hingga perumahan.
“Sebagai merek lampu LED besutan anak negeri, in-Lite berkomitmen untuk menyediakan one stop lighting solution dengan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di Indonesia,” ujarnya, dikutip Sabtu (23/4/2022).