Lee Seung-gun: Eks Dokter Gigi Pemilik Startup Berharta Rp17 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lee Seung-gun adalah mantan dokter gigi yang sukses menjajal bisnis fintech. Berkat Toss yang dibesutnya pada 2015, Lee masuk dalam jajaran orang terkaya di Korea Selatan . Duduk di posisi 36 dalam daftar orang terkaya di Negara K-Pop, Lee mengantong harta USD1,2 miliar, atau setara Rp17 triliun (kurs Rp14.300).
Pendiri dan CEO Viva Republica ini pede bahwa Toss bisa menjadi pemain nomor wahid di seluruh industri fintech. Kini Lee sedang mempersiapkan putaran pendanaan baru dengan penilaian lebih dari USD10 miliar pada kuartal kedua.
“Sudah, banyak investor yang mencoba menjangkau kami,” katanya seperti dilansir Forbes, Selasa (26/4/2022).
Toss menjadi menjadi populer lantaran memudahkan warga Korea Selatan untuk mentransfer uang secara online. Dengan 20 juta unduhan, 11 juta penggunanya secara teratur menggunakan Toss mulai dari paket asuransi, pinjaman, hingga investasi online.
Untuk menguji kesaktiannya di luar Korea, Lee meluncurkan Toss di Vietnam dua tahun lalu. Dengan iming-iming hadiah uang tunai, layanan kartu debitnya telah menarik tiga juta pengguna aktif bulanan. Toss juga kemudian merambah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Langkah Lee merambah Asia Tenggara memang tak lepas dari potensi pasar keuangan di wilayah ini. Untuk segmen pinjaman online saja, Asia Tenggara memiliki transaksi USD39 miliar tahun lalu, menurut laporan Google, Temasek, dan Bain.
Tetapi Lee harus menyadari, menangkap pasar fintech yang sedang berkembang di kawasan ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Pasalnya, sudah banyak pemain yang lebih dahulu berkecimpung.
Ada raksasa teknologi Asia Tenggara asal Singapura, yakni Forrest Li's Sea dan Grab. GoTo Indonesia juga sudah terlibat dalam pertempuran sengit untuk menjadi superapp lokal.
Pendiri dan CEO Viva Republica ini pede bahwa Toss bisa menjadi pemain nomor wahid di seluruh industri fintech. Kini Lee sedang mempersiapkan putaran pendanaan baru dengan penilaian lebih dari USD10 miliar pada kuartal kedua.
“Sudah, banyak investor yang mencoba menjangkau kami,” katanya seperti dilansir Forbes, Selasa (26/4/2022).
Toss menjadi menjadi populer lantaran memudahkan warga Korea Selatan untuk mentransfer uang secara online. Dengan 20 juta unduhan, 11 juta penggunanya secara teratur menggunakan Toss mulai dari paket asuransi, pinjaman, hingga investasi online.
Untuk menguji kesaktiannya di luar Korea, Lee meluncurkan Toss di Vietnam dua tahun lalu. Dengan iming-iming hadiah uang tunai, layanan kartu debitnya telah menarik tiga juta pengguna aktif bulanan. Toss juga kemudian merambah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Langkah Lee merambah Asia Tenggara memang tak lepas dari potensi pasar keuangan di wilayah ini. Untuk segmen pinjaman online saja, Asia Tenggara memiliki transaksi USD39 miliar tahun lalu, menurut laporan Google, Temasek, dan Bain.
Tetapi Lee harus menyadari, menangkap pasar fintech yang sedang berkembang di kawasan ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Pasalnya, sudah banyak pemain yang lebih dahulu berkecimpung.
Ada raksasa teknologi Asia Tenggara asal Singapura, yakni Forrest Li's Sea dan Grab. GoTo Indonesia juga sudah terlibat dalam pertempuran sengit untuk menjadi superapp lokal.